Kepribadian Muhammadiyah Peran Angkatan Muda Muhammadiyah AMM dalam Mengembangkan

30 kebiasaan hidup individu yang bersifat menetap dan cenderung positif. Menurut Munir dalam Darmiyanti 2011:28 karakter adalah sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan kuat dan sulit dihilangkan. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku Kementerian Pendidikan nasional dalam Muchlas dan Hariyanto, 2013:42. Menurut Gufron dalam Burhan 2010 Karakter adalah tabiat, keperibadian, identitas diri, jati diri. Karakter adalah jatidiri, kepriadian, dan watak yang melekat pada diri seseorang yang berkaitan dengan dimensi psikis dan fisik. Pada tatanan mikro karakter adalah 1 kualitas dan kuantitas reaksi terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi tertentu, dan 2 watak, akhlak, dan ciri psikologis. Ciri psikologis yang dimiliki individu pada lingkup pribadi secara evolutif akan berkembang lebih luas menjadi ciri sosial. Ciri psikologis individu akan memberi warna dan corak identitas kelompok yag pada tatanan makro akan menjadi ciri psikologis atau karakter bangsa. pembentukan karakter suatu bangsa berproses secara dinamis sebagai sebuah fenomena sosio-ekologis. Karakter bangsa merupakan akumulasi dari karakter-karakter warga masyarakat bangsa itu. Sedangkan Ekowarni dalam Zubaedi 10:2011 menyatakan bahwa karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia when character is lost then everything is lost. Menurut Simon Philips dalam Fatchul Mu’in 160:2011, karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan menurut Doni Koesoema A. 31 dalam Fatchul Mu’in 160:2011, memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri, karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir. Menurut Peterson dan Seligman dalam Fatchul Mu’in 161:2011, mengaitkan secara langsung character strength dengan kebajikan. Character Strength dipandang sebagai unsur-unsur psikologis yang membangun kebajikan virtues. Salah satu kriteria utama character strength adalah bahwa karakter tersebut berkontribusi besar dalam mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya. Menurut Fatchul Mu’in 161:2011 karakter memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut : 1 Karakter adalah “siapakah dan apakah kamu pada saat orang lain sedang melihat kamu” character is what you are when nobody is looking. 2 Karakter merupakan hasil nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan character is the result of values and beliefs. 3 Karakter adalah sebuah kebiasaan yang menjadi sifat alamiah kedua character is a habit that becomes second nature. 4 Karacter bukanlah reputasi atau apa yang dipikirkan oleh orang lain terhadapmu character is not reputation or what others think about you. 5 Karakter bukanlah seberapa baik kamu daripada orang lain character is not how much better you are them others. 6 Karakter tidak relatif character is not relative. Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan ciri khas seseorang untuk saling membedakan seseorang satu dan lainnya, baik dalam segi sifat, watak, akhlak, sopan santun di keluarga, teman maupun lingkungannya, untuk mengetahui baik buruknya perilaku seseorang, sehingga karakter bisa membedakan kepribadian dan menjadi ciri khas tersendiri