83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diambil bebrapa kesimpulan. Berikut beberapa kesimpulan
yang dapat diambil. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi pola asuh orang tua dan penerapan nilai budaya sekolah dengan kemandirian
belajar siswa. Berdasarkan paparan tersebut semakin tinggi penerapan nilai budaya sekolah dan dengan kecenderungan siswa mengapersepsikan aspek
pola asuh kehangatan maka semakin tinggi pula kemandirian belajar siswa yang siswa miliki.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Orang Tua
Berdasarkan pencapaian indikator terendah dari masing masing instrumen, diharapkan bagi pihak keluarga, khususnya dalam hal ini orang tua,
diharapkan dapat meningkatkan aspek responsivitas orang tua terhadap kebutuhan anak dalam menerapkan pola asuh. Karena aspek kehangatan
mendorong tingginya kemandirian belajar anak. 2.
Bagi Kepala Sekolah Berdasarkan pencapaian indikator terendah dari masing masing instrumen,
diharapkan kepala sekolah semakin meningkatkan budaya sekolah terkait budaya untuk berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam berbagai
kegiatan olah raga dan kesenian dengan membuat kebijakan progam yang
84 mendukung keolahragaan seperti perlombaan ataupun pengahragaan untuk
siswa yang berprestasi yang mendorong peningkatan budaya sekolah terkait. 3.
Bagi Guru Berdasarkan pencapaian indikator terendah dari masing masing instrumen,
diharapkan bagi guru untuk meningkatkan kemauan belajar siswa dan meningkatkan budaya untuk berlatih keras untuk menjadi pemenang dalam
berbagai kegiatan olah raga dan kesenian. Dengan bekerjasama dan memberikan bimbingan serta arahan kepada siswa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Berdasarkan dari keterbatasan yang peneliti alami bagi peneliti
selanjutnya diharapkan dapat memperluas subyek penelitian tidak hanya kelas 4 dan 5 saja.
b. Berdasarkan dari keterbatasan yang peneliti alami bagi peneliti
selanjutnya diharapkan dalam pengisian instrumen, dapat mengontrol faktor yang mungkin dapat mempengaruhi jawaban subjek.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aan Qomariah Cepi Triatna. 2006.
Visionary leadership Menuju Sekolah Efektif
. Jakarta: Bumi Aksara. Al. Tridhonanto Beranda Agency. 2014.
Mengembangkan Pola Asuh Demokratis.
Jakarta: PT Elex Media Kompitudo. Barnawi dan Mohammad arifin. 2013.
Branded school
. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Casmini. 2007.
Emosional Parenting
. Jakarta: Nuansa aksara. Chabib Thoha. 1996.
Kapita Selekta Kemandirian
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Daft, Ricard L. 2009.
Management
. Terj. Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina. Jakarta : Salemba Empat.
Deni Darmawan. 2014.
Metode Penelitian Kuantitatif
. Bandung: Rosda Karya Desmita. 2011.
Psikologi Perkembangan Peserta Didik
. Bandung: Rosda Karya. Dewi Umayi. 2007. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Interaksi Sosial
Dengan Kemandirian Belajar Siswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Abstrak hasil penelitian Universitas Sebelas Maret
. Surakarta: Lembaga penelitian Universitas Sebelas Maret.
Edwards C.Drew ed. 2006.
Ketika Anak Sulit Diatur
. Alih bahasa: Oetih. F.D. Bandung: Mizan Pustaka.
Haris Mujiman. 2007.
Belajar Mandiri
. Surakarta: UNS Press Hasan Basri. 1995.
Remaja Yang Berkualitas.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hendra Surya. 2003.
Kiat mengajak Anak Belajar dan Berprestasi
. Jakarta: PT. Gramedia.
Herman Holstein. 1994.
Murid Belajar Mandiri Situasi Belajar Mandiri Dalam Pelajaran Sekolah
. Bandung: Rosda Karya. Iqbal Hasan. 2004.
Analisis Data Penelitian dengan Statistik
. Jakarta: Bumi Aksara
Jamal Ma’mur Asmani. 2011
. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.
Yogyakarta: Diva press.