Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa
19 a.
Aspek intelektual, aspek ini mencakup pada kemampuan berfikir, menalar memahami beragam kondisi, situasi dan gejala-gejala masalah
sebagai dasar usaha mengatasi masalah. b.
Aspek sosial, berkenaan dengan kemampuan untuk berani secara aktif membina relasi sosial, namun tidak tergantung pada kehadiran orang lain
di sekitarnya. c.
Aspek emosi, mencakup kemampuan individu untuk mengelola serta mengendalikan emosi dan reaksinya dengan tidak bergantung secara
emosi pada orang tua. d.
Aspek ekonomi, mencakup kemandirian dalam hal mengatur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi tidak lagi bergantung pada orang tua.
Aspek-aspek tersebut saling terkait satu sama lainnya, karena aspek tersebut mempunyai pengaruh yang sama kuat dan saling melengkapi dalam
membentuk kemandirian belajar dalam diri seseorang. Pendapat yang lain adalah menurut Chabib Thoha 1996: 123-124
membagi ciri kemandirian belajar dalam delapan jenis, yaitu : a.
Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif. b.
Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. c.
Tidak lari atau menghindari masalah. d.
Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam. e.
Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.
g. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.
h. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Sedangkan menurut Haris 2007: 16 siswa yang memiliki kemandirian belajar memiliki ciri-ciri memiliki tujuan belajar, sumber dan
20 media belajar, tempat belajar yang nyaman, waktu belajar, kecepatan dan
intensitas belajar, menemukan cara belajar, mengevaluasi dan merefleksi hasil belajarnya.
a. Memiliki tujuan belajar, dengan semakin banyak tujuan belajar yang ia
miliki maka akan semakin banyak kompetensi yang siswa peroleh. b.
Memiliki berbagai sumber dan media belajar. Guru, tutor, teman, pakar, praktisi dan siapapun yang memiliki informasi dan keterampilan di
perlakukan oleh siswa sebagai sumber belajar baginya. Paket-paket yang berisi
self intuctional materials
, buku teks, sampai teknologi informasi dapat digunakan guna mendukung kemandirian belajar.
c. Tempat belajar yang nyaman. Seseorang yang memiliki kemandirian
belajar memiliki tempat belajar yang baginya dapat mendukung berlangsungnya kegiatan belajar, baik di sekolah, rumah, perpustakaan,
warnet dan tempat yang memungkinkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar.
d. Memiliki waktu belajar yang dilaksanakan setiap waktu yang
dikehendaki oleh siswa di sela-sela waktu untuk kegiatan yang lain. e.
Kecepatan dan intensitas belajar yang ditentukan oleh siswa sendiri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia.
f. Bisa menemukan cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri sehingga
dapat mendukung kemandirian belajarnya.
21 g.
Dapat mengevaluasi dari tujuan belajarnya atau bisa disebut dengan
self evaluation.
Dapat membandingkan antara tujuan belajar dengan hasil belajarnya.
h. Dapat merefleksi atas kegiatan belajar yang dilakukan apakah kegiatan
tersebut berhasil atau gagal. Serta dapat menentukan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan belajar.
i. Memiliki motif belajar. Motif belajar inilah yang menjadi ciri penting
dari seseorang yang memiliki kemandirian belajar. Sedangkan menurut Zimmerman Pardjono, 2007:89 terdapat 9
kategori perilaku siswa untuk membedakan anatra siswa yang memiliki dan tidak kemandirian belajar:
a. Terbiasa dan mengetahui bagaimana menggunakan strategi kognitif
pengulangan elaborasi dan organisasi b.
Mengetahui bagaimana
merencanakan, mengendalikan,
dan mengarahkan proses mental untuk pencapaian pribadi
c. Menunjukkan keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif seperti
memilki rasa efektif, tujuan hidup yang pasti, emosi positif terhadap tugas
d. Merencanakan dan mengendalikan waktu serta usaha untuk tugas
e. Mengetahui cara untuk menciptakan lingkungan belajar yang disenangi
f. Menunjukkan usaha yang lebih untuk mengatur tugas-tugas akademik