Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
14 e.
Mengevaluasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dan melakukan adaptasi-adaptasi yang diperlukan.
Menurut Syamsul 2013: 143 yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki kemandirian belajar adalah siswa yang mampu mempelajarai pokok
bahasan tertentu dengan membaca buku atau dengan mendengarkan media audiovisual tertentu tanpa bantuan atau dengan bantuan terbatas dari orang
lain. Siswa juga memiliki otonomi dalam belajar. Otonomi tersebut terwujud dalam beberapa kebebasan, yaitu:
a. Siswa memiliki kesempatan untuk menentukan bahan belajar yang ingin
dipeajarinya dan yang ingin dicapai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan belajarnya.
b. Siswa boleh menentukan bahan belajar yang ingin dipelajarinya dan cara
mempelajarinya. c.
Siswa mempunyai kebebasan untuk belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya sendiri.
d. Siswa dapat ikut menentukan cara evaluasi yang akan digunakan untuk
menilai kemajuan belajarnya. Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar bukan berarti siswa
tersebut belajar sendirian, bukan berarti mengasingkan siswa untuk belajar sendiri tanpa adanya teman belajar maupun gurunya. Namun kemandirian
belajar lebih ditekankan pada siswa berusaha sendiri terlebih dahulu untuk memahami isi dari pelajaran. Saat siswa sudah mulai kesulitan, barulah siswa
15 bertanya pada guru atau teman untuk mendiskusikan kesulitan yang siswa
alami. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia telah
mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Ciri-ciri pokok siswa mampu mandiri dalam belajar dapat dilihat dari
bagaimana ia memulai belajarnya, mengatur waktu dalam belajar sendiri melakukan belajar dengan cara dan teknik sesuai dengan kemampuan sendiri
serta mampu mengetahui kekurangan diri sendiri. Sebagai syarat agar siswa dapat belajar mandiri, siswa tersebut harus
memiliki dan melatih metode belajar yang baik, sehingga sejak awal dari pemberian tugas belajar, harus sudah timbul dalam jiwa dan pikiran anak
untuk menata kegiatan belajar sendiri berdasarkan metodologi belajar yang baik dan pada tahapan-tahapan dalam proses belajar tersebut tidak harus
“diperintah”. Siswa mengetahui arah tujuan langkah yang harus diperbuatnya dalam menyelesaikan tugas yang dihadapkan kepadanya. Siswa memiliki
kemahiran dalam
menyelesaikan tugas
belajarnya dan
mampu mengimplementasikan pengetahuan yang diperolehnya tersebut.
Dari berbagai pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas belajar dengan
Self regulatory learning
atau kemampuan untuk bisa mengatu mengatur pembelajarannya sendiri, mulai dari penetapan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan
belajarnya ataupun mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.