36
Penggunaan model Contextual Teaching Learning CTL dalam pembelajaran IPA akan memberikan kesempatan siswa mengaitkan antara
materi yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Dengan demikian pengetahuan yang didapat siswa adalah hasil temuannya sendiri
sehingga bertahan lebih lama dalam ingatannya, lebih mudah dipahami, dan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang bermakna akan meningkatkan
keantusiasan siswa dalam belerdasarkan hal tersebut, maka model Contextual Teaching Learning CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut. Penggunaan pendekatan CTL dapat meningkatkan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif kelas V pada mata pelajaran IPA materi daur air dan peristiwa alam.
H. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variable yang perlu di definisikan, yakni:
1. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dalah perubahan kemampuan
pada siswa tentang konsep IPA sebagai hasil proses belajar sehingga bertambah pengetahuannya baik yang bersifat kognitif, afektif dan
psikomotor setelah siswa melakukan pengalaman belajar.
37
2. Pendekatan Contextual Teaching Learning CTL Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching
Learning CTL adalah pembelajaran yang dimulai dengan mengambil mensimulasikan, menceritakan kejadian pada unia nyata kehidupa sehari-
hari yang dialami siswa kemudian diangkat kedalam konsep materi pelajaran yang dibahas.
Ciri khas dari pendekatan CTL adalah pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Dalam pembelajaran,
CTL menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata sehingga siswa dapat
merasakan manfaat dari apa yang telah dipelajarinya. Proses pembelajaran kontekstual berlangsung dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dengan demikian, pengetahuan yang didapat siswa merupakan hasil temuannya
sendiri sehingga akan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
38
38 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Menurut Oja dan Smulyan dalam Suyanto 1997: 17, bentuk penelitian
tindakan kelas dibedakan menjadi empat, yaitu: 1 guru sebagai peneliti, 2 penelitian tindakan kelas kolaboratif, 3 simultan terintegrasi, dan 4
administrasi sosial
eksperimental. Dalam
penelitian ini,
peneliti menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas kolaboratif, yakni penelitian
yang melibatkan guru kelas dan mahasiswa. Dalam hal ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai pengamat observer.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Rejondani, Kecamatan
Prambanan Kabupaten Sleman. 2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II Tahun Ajaran 20132014 dari bulan Mei 2014 sampai bulan Juni 2014.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SD Negeri Rejondani, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman yang berjumlah
berjumlah 26 anak, terdiri dari 11 perempuan dan 15 laki-laki. Alasan