Ahmad Sanoesi Beberapa Informasi Mengenai Para Pendiri Negara dari Sumber Lain yang

81 wakil presiden. Sumpah tersebut ditanggapi oleh Soerjo dan Soekardjo Wirjopranoto, tetapi ia tetap mempertahankan apa yang diusulkannya itu hingga ditentukan oleh pemungutan suara dan ia hanya memperoleh 12 suara. 85

6. Ahmad Sanoesi

Ahmad Sanoesi merupakan termasuk kelompok kiai tradisional. Ia dikenal sebagai tokoh agama yang tidak berkompromi kepada para penguasa yang menindas rakyat, terlebih pada masa penjajahan Hindia Belanda. Ada salah satu fatwanya yang dianggap oleh para penguasa pada saat itu sebagai ancaman ialah mengenai “Abdaka Maoelana” penyebutan atau mendoakan nama bupati dalam khotbah Jumat. Menurutnya, hal demikian tidak perlu, apalagi kalau pemimpin itu dikenal lalim. Oleh karena sikap dan pandangannya tersebut, ia mendapat pengawasan ketat dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Namun, keberadaannya di penjara tidak membuatnya surut, melainkan dia justru mengadakan kontak dengan PNI Partai Nasional Indonesia dan PI Patrtij Indonesia. Ia mulai ikut dalam pergerakan nasional. Di sisi lain, ketika dalam sidang BPUPKI, ia mengusulkan untuk konsep negara Republik “imamat”. Pemikiran tegasnya dapat dilihat pada penolakannya atas usul pemungutan suara tentang perdebatan antara Haji Masjkoer dan usul Moedzakir. Bahkan, keterbukaan pemikiran Sanoesi dapat dilihat ketika dia sendiri mengatakan bahwa tidak keberatan jika usulnya hanya menggunakan kata “menurut agama”, 85 MPB. Manus, Zulfikar Ghazali, dkk. Peny., Tokoh-tokoh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventasrisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1993, 65. 82 menerima usul Masjkoer –menjurus ke negara Islam–, atau menerima usul Moezakir – menghapus tulisan yang menyebut-nyebut nama Allah, agama Islam, atau apa saja yang berbau pengeksklusifan agama –, artinya dengan garis besar menjadi negara agama atau tidak sama sekali ditolak. Namun, ada juga kecenderungan lain bahwa Sanoesi merasa jengkel dengan situasi rapat pada saat itu. Penulis tidak menemukan adanya kalimat atau pernyataan langsung dari Sanoesi ketika perkataan Sanoesi menjadi rujukan bagi Ki Bagoes Hadikoesoemo yang mengatakan bahwa Sanoesi berkeberatan juga dengan tujuh kata tersebut. Akan tetapi, bagi dia yang penting umat Islam harus mempunyai negara yang dimufakati. Oleh karena akhirnya yang disepakati menjadi bukan negara agama, ia juga telah menolak Darul Islam yang diproklamasikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. 86

7. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat