K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat Muhammad Yamin

82 menerima usul Masjkoer –menjurus ke negara Islam–, atau menerima usul Moezakir – menghapus tulisan yang menyebut-nyebut nama Allah, agama Islam, atau apa saja yang berbau pengeksklusifan agama –, artinya dengan garis besar menjadi negara agama atau tidak sama sekali ditolak. Namun, ada juga kecenderungan lain bahwa Sanoesi merasa jengkel dengan situasi rapat pada saat itu. Penulis tidak menemukan adanya kalimat atau pernyataan langsung dari Sanoesi ketika perkataan Sanoesi menjadi rujukan bagi Ki Bagoes Hadikoesoemo yang mengatakan bahwa Sanoesi berkeberatan juga dengan tujuh kata tersebut. Akan tetapi, bagi dia yang penting umat Islam harus mempunyai negara yang dimufakati. Oleh karena akhirnya yang disepakati menjadi bukan negara agama, ia juga telah menolak Darul Islam yang diproklamasikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo. 86

7. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat

Ketua Radjiman mempunyai komentar langsung tentang Pancasila dalam buku Lahirnya Pancasila, yang memberikan kesaksian bahwa penggali Pancasila itu Soekarno. “Sebagai “Kaitjoo” ketua dari “Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai” Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan saya mengikuti dan mendengar sendiri diucapkannya pidato ini oleh Bung Karno, sekarang Presiden Negara kita. Oleh karena itu, sungguh menggembirakan sekali maksud penerbit, untuk mencetak pidato Bun g Karno ini, yang berisi “Lahirnya Pancasila”, dalam sebuah buku kecil…. “Lahirnya Pancasila” ini adalah buah “stenografisch verslag” dari pidato Bung Karno yang diucapkan dengan tidak tertulis dahulu voor de vuist dalam sidang yang pertama pada tanggal 1 Juni 1945 ketika 86 Bangun, Bung Hatta …, 37. 83 sidang membicarakan “Dasar Beginsel Negara kita”, sebagai penjelmaan dari pada angan-angannya. Sudah barang tentu kalimat-kalimat sesuatu pidato yang tidak tertulis dahulu, kurang sempurna tersusunnya. Tetapi yang penting ialah ISINYA ” 87

8. Muhammad Yamin

Ada kesaksian Yamin mengenai Pancasila. “… Satu Juni 1945 diucapkan pidato yang pertama tentang Pancasila dalam satu rapat di gedung Kementrian Luar negeri yang sekarang ini, tanggal 22 Juni 1945 segala ajaran itu dirumuskan di dalam satu naskah politik yang bernama Piagam Jakarta di gedung Pegangsaan Timur 56 yang di tandatangani oleh 9 orang. Pada 17 Agustus 1945, dimaklumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Pegangsaan Timur 56. Dan pada 18 Agustus 1945 disiarkanlah Konstitusi Republik Indonesia, sehari sesudah permakluman kemerdekaan Indonesia. Dalam konstitusi itu bagian Pembukaan atau Mukadimahnya ditulis hitam di atas putih dengan resmi ajaran Filsafat Pancasila. Konstitusi pertama itu ialah yang diakui sah oleh negara Re publik Indonesia.” 88 Ada juga sumber lainnya mengenai tanggapan Yamin mengenai Pancasila dalam Seminar Pancasila ke- 1. “Menurut sejarah kenyataannya, maka Pancasila, ialah galian Bung Karno. Semuanya kelima sila itu adalah tersusun dalam suatu perumusan pikiran filsafat yang harmonis. Pancasila sebagai hasil penggalian Bung Karno adalah sesuai pula dengan pemandangan tinjauan hidup Neo-Hegelian. ” 89 Selain itu, ketika ia memberikan seminar Sejarah Nasional di Universitas Gadjah Mada tentang falsafah Pancasila membentuk sejarah Indonesia. “Filsafah Pancasila membangun negara Republik Indonesia, dan filsafah sejarah membentuk kerangka dan menyusun isi sejarah Indonesia. Filosofi synthesis bagi seluruh kehidupan Bangsa Indonesia kini dan nanti belum dirumuskan. Bahan-bahan unutk 87 Ruslan Abdulgani, Pengembangan Pancasila di Indonesia Jakarta, Idayu Press., 1977, 51-2. 88 Saksono, Pancasila …, 15. Lih. juga Muhammad Yamin, Sistema Filsafat Pancasila Jakarta: Kementrian Penerangan, 1978, 7. 89 Seminar Pancasila ke- 1 diadakan di Jogjakarta pada 16 s.d. 20 Februari 1959 Jogjakarta: Panitia Seminar Pancasila, 1959. 84 itu memang sudah sedia, dan dapat dipakai oleh segala tenaga yang hendak berusaha ke jurusan itu. ” 90

9. Agoes Salim