2.1.4 CSR “Nikah Massal”
Sebagai perusahaan yang tengah bertransformasi, PGN juga memiliki kebutuhan yang besar akan manajemen komunikasi organisasi. Bagaimana tidak,
begitu banyak perubahan yang harus dilakukan perusahaan dalam kurun waktu relatif singkat. Mulai dari visi, misi, budaya perusahaan, hingga yang paling
krusial terlihat adalah pergantian logo sebagai identitas perusahaan. Proses transformasi dan perubahan identitas perusahaan tersebut tentunya harus
dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh stakeholders. Terlebih, PGN memiliki peta stakeholders yang sangat beragam. Bila perusahaan tidak
melakukan sosialisasi secara optimal, akan beresiko terbentuk kesalahan persepsi yang berdampak negatif pada kelancaran operasional perusahaan. Misalnya saja,
muncul kegelisahan karyawan terhadap nasibnya di masa mendatang, keraguan supplier akan kelancaran operasional bisnis, hingga berbagai pertanyaan dari
kalangan investor, media, maupun masyarakat. Dalam transformasi kearah yang lebih baik tentunya pihak PGN juga
melakukan kegiatan amal yang merupakan bagian dari tanggungjawab sosial perusahaan ini kepada masyarakat. Salah satu kegiatan CSR yang rutin
dilaksanakan oleh PT.PGN SBU III ini adalah “Nikah Massal”. Ada puluhan pasang pengantin yang mengikuti prosesi nikah massal yang diadakan oleh PGN
SBU III ini. Tentunya melalui kegiatan ini PGN SBU III ingin lebih maju dalam memberikan dan mengayomi warga masyarakat di Medan. Peserta nikah massal
ini terdiri dari pasangan yang sudah menikah secara agama, tapi secara administrasi negara mereka belum tercatat, dengan adanya akta nikah, maka anak-
anak mereka pun bisa dibuatkan akta kelahiran. Ada juga pasangan suami istri yang memang akan melangsungkan pernikahan pertama mereka dan terkendala
biaya. Kegiatan CSR Nikah massal ini tentunya diharapakan dapat membantu warga masyarakat dalam penciptaan sebuah legalitas rumah tangga melalui
pencatatan yang sah guna memperoleh akte lahir anak-anak mereka nantinya.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat krtitis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
Universitas Sumatera Utara
dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2005: 40. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan
hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel atau komponen. Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Program CSR Nikah Massal adalah sebuah kegiatan sosial
yang dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab perusahaan. Pada kegiatan ini, para suami istri yang kurang mampu akan dibiayai segala
keperluan menikah dan juga dokumen yang mereka butuhkan agar legal secara hukum.
2. Pengertian Citra Perusahaan PT. PGN SBU III Medan adalah bagaimana
pendangan masyarakat terhadap PT. PGN SBU III Medan yang merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang gas bumi melalui
kegiatan sosial yang dilakukannya.
2.3 Model Teoritis
Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan-permasalahan terkait antara yang satu dan yang lainnya. Variabel-
variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:
Gambar 2.4 Model Teoritis
Stimulus
Program CSR Nikah Massal
Respons
Citra Perusahaan Baikburuk
Kognisi
Pengetahuan mengenai PT. PGN SBU III Medan
Universitas Sumatera Utara
2.4 Variabel Operasional
Dalam proses penelitian yang penulis lakukan, operasionalisasi variabel terdiri dari unsur konseptualisasi, defenisi nominal, defenisi operasional dan
pengukuran. Konseptualisasi adalah perumusan variabel penelitian dari realitias sosial yang diamati. Defenisi nominal adalah penerjemah variabel penelitian
secara teoritis. Defenisi operasional variabel operasional adalah penerjemahan defenisi
nominal dari variabel yang diteliti. Pengukuran adalah penerjemahan defenisi operasional menjadi daftar pertanyaan. Perlu diketahui dalam operasionalisasi
variabel ini penulis mengacu kepada paradigma operasionalisasi penelitian dari Earl Babbie, dalam bukunya ‘The Practise of Social Research, Fifth Edition,
Wadsworth Publishing, 1989, Belmont, California :114-115.
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Konseptualisasi Defenisi Nominal
Defenisi Operasional
Pengukuran a. Program CSR
Nikah Massal dan Citra
Perusahaan PT. PGN SBU III
Medan
b. Pengetahuan akan kegiatan
PT. PGN SBU III Medan
c. Citra Perusahaan PT.
PGN SBU III Medan
Teori-1 : Program CSR Nikah
Massal berupa manfaat yang
dirasakan Teori-2 :
Citra Perusahaan PT. PGN SBU III Medan
Teori-1 : 1. Tujuan Program
Teori-2 :
1. Pengetahuan Khalayak
2. Respon Khalayak
Teori-1 : Tujuan Program
1. Kriteria Peserta 2. Khalayak sasaran
3. Manfaat Program
Teori-2 : Pengetahuan khalayak
1. Pengetahuan tentang program
CSR 2. Informasi
menyeluruh mengenai
PT.PGN SBU III
Respon Khalayak 1. Positifbaik
2. Negatifburuk
Universitas Sumatera Utara
2.5 Defenisi Operasional