Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

29 3.4.2 Definisi Operasional VARIABEL DEFENISI OPERASIONAL CARA UKUR SKALA UKUR Variabel Bebas 1 Waktu aplikasi bahan adhesif Aplikasi dilakukan dalam dua waktu yaitu 1 hari post bleaching dan 7 hari post bleaching Pemberian bahan bleaching pada gigi sesuai dengan petunjuk pabrik Nominal NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL HASIL UKUR SKALA UKUR ALAT UKUR Variabel Tergantung 1 Kekuatan perlekatan geser shear bond strength Besar beban geser yang dapat diterima suatu substansi dan substansi lainnya hingga kedua substansi terlepas Mpa Numerik Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine

3.5 Alat dan Bahan

3.5.1 Alat a. Mikromotor b. Visible Light curing unit c. Microbrush untuk mengaplikasikan bahan bonding d. Spuit 5 ml sebagai tempat pembuatan sampel e. Pinset, instrumen plastis f. Pot akrilik h. Disc bur i. Depth cutter bur j. Pita perekat Adhesive tape k. Tabung baja sebagai alat bantu uji geser l. Alat uji tekan Torsee’s Universal Testing Machine, Japan m. Inkubator Universitas Sumatera Utara Gamba 3.5 a. G b. H c. R d. B f. B g. A h. P Gamba A ar 7. Microm .2 Bahan Gigi insisivu Hidrogen Pe Resin Komp Bahan bond Bahan perek Akrilik Pumice untu ar 9. a.Microb c. Pinset, d. Pot akr D motor us yang mas eroksida 35 posit Nanofi ding dan etsa kat sianoakri uk members brush b. Spu instrumen pl rilik B C sih utuh, beb Pola Off il FiltekTM a Adper Sin ilat Alteco sihkan gigi it lastis Gambar bas karies d ffice,SDI, Au M 350 XT ngle Bond 2 r 8. Visible dan telah dic ustralia 2,Scotchbond light curing cabut d etchant 3M 30 g unit M Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 10. A. Resin Komposit Nanofil FiltekTM 350 XT, B. Bahan Bonding: Adper TM Single Bond Adhesive, 3M ESPE , USA, C.Jenis etsa: Scotchbond TM , 3M ESPE USA Gambar 11. Hidrogen perokisda 35 Gambar 12. Akrilik

3.6 Prosedur Penelitian

3.6.1 Pembuatan sampel Tiga puluh gigi insisivus dibersihkan dari deposit kalkulus atau jaringan lunak kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 10 sampel yang diambil secara acak dan gigi dipotong pada CEJ cementoenamel junction . Akar gigi dibuang dan mahkota gigi dengan mengekspos bagian labialnya ditanam dalam akrilik didalam cetakan sampel yang terbuat dari tabung plastik spuit 5 ml yang dipotong dengan panjang + 1,5 ml. Pada bagian palatal dari sampel dilapisi dengan bahan perekat sianoakrilat Alteco sehingga dapat memberikan retensi pada sampel. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 13. 1.Penuangan akrilik kedalam cetakan sampel, 2. Peletakan mahkota gigi dengan mengekspos bagian labial , 3. Sampel yang telah selesai 3.6.2 Perlakuan sampel a. Aplikasi bahan bleaching Sampel dibagi menjadi 3 kelompok: Kelompok II dan III terdiri dari masing – masing 10 gigi diberi perlakuan bleaching dengan gel hidrogen peroksida 35 yang diaplikasikan setebal 1 mm kemudian disinar selama 30 detik lalu setelah 10 menit dibilas dengan air selama 1 menit lalu aplikasi diulangi hingga total aplikasi 30 menit. Gambar 14. 1. Aplikasi bahan bleaching, 2. Membersihkan bahan bleaching, 3. Penyinaran bahan bleaching b. Persiapan sampel Permukaan gigi dilakukan veneering labial menggunakan bur depth cutter 29 kemudian permukaan tersebut ditutupi dengan pita perekat kecuali untuk pembukaan sekitar 5 mm antara sepertiga tengah dan insisal dari mahkota. Pada daerah ini, dilakukan bonding dengan bahan adhesif digunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Resin komposit digunakan untuk mensimulasikan restorasi dalam spesimen untuk uji kekuatan ikatan geser. 1,26 Setelah sampel gigi selesai ditanam, maka 3 1 2 3 1 2 Universitas Sumatera Utara 33 dibuatlah sampel antagonis. Cetakan yang dibutuhkan sama dengan cetakan sebelumnya yaitu tabung syringe plastic 5 ml. Cetakan antagonis ini disatukan dengan cetakan gigi yang telah jadi sebelumnya, kemudian diisi akrilik. Sampel dimasukkan ke dalam air selama 3 menit hingga akrilik mengeras. Gambar 15. Permukaan gigi dilakukan veneering labial 29 Gambar 16. 1.Menutup permukaan gigi dengan pita perekat dan menyisakan 5mm, 23. Aplikasi bahan bonding 4. Pengaplikasian resin komposit, 5. Penyinaran menggunakan light cure,6.Sampel yang telah selesai, 7. Sampel yang telah dile- takkan sampel antagonis dan siap diuji 1 c. Proses Thermocyling Seluruh sampel tersebut tersebut dilakukan proses thermocyling 200 putaran pada 5 C dan 55 C dengan menggunakan waterbath dengan waktu transfer 3 detik . 26 1 2 4 3 5 6 7 Universitas Sumatera Utara 34 Gambar 17. A. Sampel direndam didalam air bersuhu 5 C, B. Perendaman dalam waterbath bersuhu 55 C dengan waktu transfer 3 detik d. Penyimpanan dalam inkubator Pada sampel kelompok III yang akan diuji 7 hari post bleaching dilakukan penyimpanan dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 7 hari sebelum dilakukan uji. Gambar 18. Sampel disimpan di dalam inkubator 3.6.3 Uji kekuatan geser perlekatan shear bond strength Uji kekuatan geser perlekatan dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian FMIPA USU. Sampel dimasukkan pada tabung baja kemudian dipasangkan pada grip alat uji kekuatan geser perlekatan. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine.Dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara 35 beban maksimal yang digunakan adalah 100 kg dengan kecepatan geser 1 mmmenit. Data yang digunakan berupa load atau gaya dengan satuan kgf yang kemudian dikonversikan ke dalam satuan Newton. Gambar 19. A Alat Uji Tekan Torsee’s Electronic SysteUniversal Testing Machine BUji kekuatan geser perlekatan shear bond strength

3.7 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

6 101 76

Perbedaan Kebocoran Mikro Resin Komposit Flowable dan Packable dengan Meggunakan Sistem Adhesif Total-Etch Two-Step dan Self-Etch One-Step pada Restorasi Klas V (PENELITIAN IN VITRO)

5 137 95

Perbedaan Pengaruh Waktu Pengeringan Bahan Adhesif Terhadap Shear Bond Strength Restorasi Klas I Resin Komposit

2 42 78

Penggunaan Bahan Tumpatan Resin Komposit Dengan Prosedur Etsa Asam

3 27 38

Kekuatan Tarik Perlekatan (Tensile Bond Strength) Antara Dentin Dan Komposit Resin Dengan Memakai Bahan Adhesif Yang Berbeda

0 38 76

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 30 96

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

0 0 17

Perbedaan Tensile Bond Strength pada Resin Komposit Nanohybrid Menggunakan Sistem Adhesif Total-Etch dan Self-Etch pada Restorasi Klas I (Penelitian In Vitro)

1 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 5

Pengaruh Bahan Pemutih Gigi Hidrogen Peroksida 35% Terhadap Shear Bond Strength Resin Komposit dengan Bahan Adhesif Total Etch ( Penelitian In Vitro)

0 0 14