15
2.3 Resin Komposit
Dalam restorasi estetik, terutama untuk gigi anterior telah dikembangkan nanoteknologi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Nanoteknologi
nanoteknologi molekuler atau teknik molekuler adalah teknologi yang memproduksi bahan yang memiliki ukuran struktur 0,1 – 100 nanometer nm dengan
menggunakan berbagai macam metode fisik maupun kimiawi. Salah satu kontribusi yang paling signifikan dalam bidang kedokteran gigi adalah dikembangkannya
teknologi resin berbasis komposit. Resin komposit nanofiller mempunyai keuntungan pada sifat optisnya. Secara keseluruhan, resin ini menyediakan opasitas visual yang
rendah sebagai dental komposit yang tak berpigmen. Hal ini memungkinkan dokter gigi memanipulasi shade dan opasitasnya, sehingga resin komposit nanofil ini
menjadi restorasi dengan nilai estetis yang tinggi. Kekuatan dan estetika resin berbasis nanokomposit telah teruji dapat digunakan untuk restorasi anterior dan
posterior. Resin komposit nanofiller mengandung bahan pengisi dengan volume 69 dan berat 84 yang memungkinkan resin ini memuat bahan pengisi lebih banyak
sehingga kekuatannya juga akan semakin meningkat serta pengkerutan akan berkurang. Bahan pengisi higher filler memiliki angka pengkerutan yang rendah
sekitar 1,6.
2.3.1 Matriks Resin
Bahan komposit banyak menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatik atau alipatik. Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate Bis-GMA, Urethane
Dimethacrylate UDMA, dan Trietilen Glikol Dimetakrilat TEGDMA merupakan Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin komposit. Monomer dengan berat
molekul tinggi, khususnya Bis-GMA amatlah kental pada temperatur ruang. Monomer yang memiliki berat molekul lebih tinggi dari pada metilmetakrilat yang
membantu mengurangi pengerutan polimerisasi Bis-GMA dan UDMA merupakan cairan yang memiliki kekentalan tinggi karena memiliki berat molekul yang
tinggi.
17,24
Universitas Sumatera Utara
16
2.3.2 Partikel Bahan Pengisi
Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks secara signifikan meningkatkan sifatnya. Seperti berkurangnya pengerutan karena jumlah resin sedikit,
berkurangnya penyerapan air dan ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan sifat mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor
penting lainnya yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit adalah jumlah bahan pengisi yang ditambahkan, ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan
kekerasan.
17,24
Ukuran partikel pengisi yang besar cenderung dapat tertarik dari matriks resin ke permukaan restorasi ketika restorasi berada dibawah fungsi atau terkikis oleh
makanan dan penyikatan gigi, sehingga menghasilkan keausan dari matriks resin dan permukaan yang kasar pada restorasi. Partikel pengisi yang berukuran lebih kecil
tidak mudah tertarik dari matriks resin dan karena itu menyebabkan lebih sedikit keausan akibat pemakaian. Partikel pengisi dengan ukuran yang lebih kecil
menghasilkan permukaan yang lebih halus setelah proses finishing dan polis.
17
2.3.3 Bahan Pengikat
Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel bahan pengisi dengan resin matriks. Adapun kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat mekanis dan fisik
resin, dan untuk menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan berkurang ketika komposit menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Bahan
pengikat yang paling sering digunakan adalah organosilanes. Zirconates dan titanates juga sering digunakan.
24
2.3.4 Sifat-Sifat Resin Komposit