Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
siswa yang mencapai skor nilai KKM 70 hanya 17 siswa yang nilainya mencapai KKM, yaitu sekitar 53,13 siswa yang nilainya mampu mencapai
KKM sedangkan nilai rata-rata kelas adalah 63,13 dengan data nilai sebagai berikut.
Tabel 1. Data observasi nilai siswa No
Nilai siswa
Jumlah 1
80 2
2 75
5 3
70 10
4 65
2 5
60 4
6 55
1 7
50 5
8 40
2 9
30 1
Berdasarkan hal tersebut untuk mengatasi masalah pembelajaran siswa SMK N 1 Sedayu khususnya kelas XI TKR C, perlu adanya suatu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dan dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki siswa, sehingga prestasi belajar siswa
dapat meningkat. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kumon.
Metode pembelajaran kumon adalah metode pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh seorang pendidik Jepang yang bernama Toru Kumon
pada tahun 1954. Lalu pada tahun 1958 metode pembelajaran kumon ini
pertama kali diperkenalkan di Osaka. Toru Kumon mengembangkan metode ini ketika menjadi guru matematika SMA. Alasan Toru Kumon
mengembangkan metode ini adalah ketika melihat anaknya Takeshi
mengalami kesulitan belajar, lalu dia mulai menciptakan sekumpulan soal yang dapat dikerjakan Takeshi secara bertahap dan mandiri yang
memungkinkan Takeshi mengembangkan kemampuan secara bertahap. Takeshi mulai menggunakan materi buatan ayahnya ketika dia di kelas 2
SD, dia mulai dengan soal penjumlahan dan maju secara cepat sampai dia mencapai materi kalkulus diferensial dan integral untuk kelas 2 SMA ketika
Takeshi di kelas 6 SD. Pada saat itu Toru Kumon terus membuat materi belajar ini setiap harinya. Melalui proses ini, filosofi dibalik metode kumon
muncul, yaitu pengembangan secara optimum dari kemampuan setiap individu tidak bergantung pada usia ataupun tingkatan kelas dalam menggali
potensi. Toru Kumon percaya bahwa apa yang mungkin bagi seorang anaknya adalah mungkin juga bagi anak-anak yang lain. Karena itu Toru Kumon mulai
menawarkan kesempatan untuk belajar dengan metode ini kepada sebanyak mungkin anak.
Pada bulan Maret tahun 2007 lebih dari 4 juta anak belajar menggunakan metode kumon melalui lebih dari 26.000 lembaga pendidikan
kumon di 45 negara. Di Amerika bagian utara saja lebih dari 240.000 pelajar menggunakan metode ini melalui 1.400 pusat pendidikan di Amerika Serikat,
Kanada, dan Meksiko. Pada tahun 2002, lembaga kumon di Jepang memperkenalkan sebuah logo perusahaan dalam bentuk wajah pemikir. Logo
ini melambangkan seorang anak yang sedang berfikir pada saat belajar yang
dinyatakan pada huruf O dari kata kumon. Logo ini kemudian secara resmi digunakan di Amerika Serikat pada bulan Maret 2003.
Metode pembelajaran kumon ini kemampuan atau level pemahaman siswanya ditentukan secara perseorangan
http:id.kumonglobal.com page.jsp?id=577 di unduh pada tanggal 20 Mei 2013 . Karakteristik metode
kumon ini adalah menggali setiap potensi individu, melalui bimbingan perseorangan dan belajar pada tingkatan yang tepat. Dalam model
pembelajaran kumon siswa dipusatkan pada persoalan dengan alur yang sistematis yaitu : 1 siswa akan diberikan materi tentang sistem pengapian,
2 siswa akan dievaluasi, evaluasi dilakukan dengan 2 kali kesempatan. Jika kesempatan pertama berhasil maka siswa tidak perlu ikut evaluasi pada
kesempatan kedua, tapi jika siswa gagal pada kesempatan satu maka siswa akan diberi evaluasi ke dua atau remidi, pada kesempatan kedua. 3 jika
siswa pada kesempatan kedua gagal maka guru akan membimbing siswa. Dengan diterapkan metode seperti ini diharapkan siswa akan cenderung aktif
dan prestasi belajar siswa dapat meningkat.