2 Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik dapat
dengan mudah menerima bahan pelajaran 3 Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan
hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif
4 Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik.
Dari pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa membangkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan
membangkitkan adanya
kebutuahan, menghubungkan
dengan persoalan masa lampau, memberikan kesempatan untuk mendapatkan
hasil yang baik, dan menggunakan berbagai bentuk mengajar
3. Lingkungan Teman Sebaya
a. Pengertian Lingkungan Teman Sebaya
Menurut pendapat John W Santrock 2003:219, yang merupakan teman sebaya peers adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia
atau tingkat kedewasaan yang sama. Sedangkan menurut Vembriarto 2003:54, kelompok sebaya adalah kelompok yang terdiri atas
sejumlah individu yang sama. Pengertian sama disini berarti individu- individu anggota kelompok sebaya itu mempunyai persamaan-
persamaan dalam berbagai aspeknya. Persamaan yang penting terutama terdiri atas persamaan usia dan status sosialnya.
Menurut Santrock 2003: 236 hampir semua hubungan dari teman sebaya pada masa remaja dapat dikategorikan menjadi 3 bentuk, yaitu
persahabatan individual, kerumunan, dan klik. Kerumunan merupakan bentuk yang terbesar dari teman sebaya, mempunyai cakupan yang luas,
dan hubungannya paling tidak individual di teman sebaya. Anggota kerumunan teman sebaya bertemu karena ada kesamaan minat dalam
aktivitas. Klik merupakan kelompok dari teman sebaya yang lebih kecil dibanding kerumunan, namun mempunyai tingkat keakraban yang lebih
besar dibanding kerumunan. Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan menyatakan bahwa: “Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang memenuhi kelangsungan hidup dan kesejaheraan manusia serta makhluk hidup lainnya”. Menurut Nommy
H. T. 2004: 5 pengertian lingkungan merupakan semua benda yang mempunyai daya, perilaku, dan ruang yang mempunyai kondisi tertentu
sehingga terdapat proses interaksi atau saling mempengaruhi. Berdasarkan uraian tersebut maka bisa ditarik kesimpulan
lingkungan teman sebaya adalah segala aspek yang saling mempengaruhi berupa perilaku, keterkaitan, dan interaksi yang terjadi
pada anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
b. Konfromitas Teman Sebaya
Menurut Santrock 2003: 221, konformitas muncul pada saat individu meniru sikap atau tingkah laku orang lain karena ada tekanan
maupun yang dibayangkan oleh mereka. Konformitas terhadap tekanan teman sebaya pada siswa dapat menjadi positif dan negatif. Siswa
terlibat atas konformitas negatif dapat berupa penggunaan bahasa yang asal-asalan, mencuri, coret-mencoret, membuat malu orang tua dan
guru. Namun banyak konformitas yang positif dan menimbulkan
keinginan untuk bersama lingkungan teman sebayanya. Misalnya berpakaian seperti teman-temannya dan ingin menghabiskan waktu
dengan anggota kelompok lingkungan teman sebaya. Keadaan seperti ini dapat meningkatkan aktivitas sosial yang baik.
c. Dampak Positif dan Negatif Teman Sebaya