� =
k k−
−
∑S
i
S
t
Keterangan: k
: Mean kuadrat antara subjek ∑S
i 2
: Mean kuadrat kesalahan S
t 2
: Varian total Sugiyono, 2012: 365
Rumus untuk varians total dan varians item : S =
∑ X n −
∑ X n
S = JKi
n − JK
S
n Keterangan:
JKi : Jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs : Jumlah kuadrat subjek
Sugiyono, 2012: 365 Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel
Nilai Alpha Kesimpulan
Profesionalisme Auditor Penerapan Aturan Etika
Pengalaman Kerja Persepsi Profesi
0,897 0,872
0,896 0,727
Reliabel Reliabel
Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan tabel 7 di atas, seluruh item pernyataan mempunyai
nilai alpha di atas 0,8 kecuali instrumen Persepsi Profesi, tetapi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam instrumen penelitian
dinyatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen
atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal. Untuk mengetahui normalitas data dapat dilihat dari grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual. Hal tersebut
dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik Santoso, 2000.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. 2
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. b.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah uji yang bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independennya. Dengan menggunakan nilai tolerance, nilai yang terbentuk harus di atas 10
dengan menggunakan VIF Variance Inflation Factor, nilai yang terbentuk harus kurang dari 10, bila tidak, maka akan terjadi
multikolinearitas, dan model regresi tidak layak untuk digunakan Santoso, 2000.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat hubungan yang linear atau tidak antara
variabel independen bebas dengan variabel dependennya Santoso, 2000. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinearan adalah
nilai F yang dihitung dengan menggunakan rumus : F
e
= Rk
e
Rk
e
Keterangan: F
reg
: Harga bilangan F untuk regresi Rk
reg
: Rerata kuadrat garis regresi Rk
res
: Rerata kuadrat garis residu Sutrisno Hadi, 2004: 13.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah: 1
Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.
2 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X
dengan Y adalah tidak linear. d.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika