Aturan Etika Penerapan Aturan Etika

b Etika sosial, berkaitan dengan kewajiban, sikap, dan pola perilaku individu dengan individu lainnya misalnya etika profesi auditor. Aturan etika adalah serangkaian prinsip atau nilai yang mengatur tingkah laku seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu hal yang membedakan setiap profesi adalah adanya kode etik perilaku profesional atau kode etik yang berlaku bagi para anggotanya. Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Kode etik ini bersifat mengikat bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia. Kode Etik Profesi Akuntan Publik merupakan aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota IAPI Institut Akuntan Publik Indonesia, dan staf profesional baik anggota IAPI maupun bukan anggota IAPI yang bekerja pada suatu KAP Kantor Akuntan Publik. Dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik terdapat lima prinsip etika profesi IAPI, 2011 yaitu: 1 Prinsip Integritas Setiap Praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya. 2 Prinsip Objektivitas Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak undue influence dari pihak-pihak lain mempengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya. 3 Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional Setiap Praktisi wajib memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, perundang- undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap Praktisi harus bertindak secara profesional dan sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya. 4 Prinsip Kerahasiaan Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. 5 Prinsip Perilaku Profesional Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

b. Penerapan Aturan Etika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penerapan merupakan suatu proses atau cara dalam menerapkan sesuatu hal. Penerapan Aturan Etika adalah suatu proses atau cara dalam menerapkan prinsip, aturan, ataupun nilai moral yang mengatur tingkah laku seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain, Penerapan Aturan Etika merupakan serangkaian prinsip, aturan atau nilai moral yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik KAP dalam mengatur tingkah laku auditor dalam melaksanakan tugasnya. Setiap Kantor Akuntan Publik membuat aturan, kebijakan, dan prosedur untuk menjamin bahwa para auditor berpraktik sesuai dengan standar profesional. Kantor Akuntan Publik mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan Kode Etik Profesi Akuntan Publik karena dapat menekankan penerapan Kode Etik Profesi kepada anggotanya dan dapat memberikan pengarahan apabila ada anggotanya yang melanggar. Jadi, penerapan aturan etika dapat diartikan sebagai penerapan aturan-aturan atau nilai-nilai mengenai etika profesi yang harus dipegang teguh oleh seorang auditor. Etika profesi yang dimaksud mencakup integritas, objektivitas, kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional.

3. Pengalaman Kerja

Pengalaman Kerja dapat memperdalam dan memperluas kemampuan kerja. Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, maka semakin terampil dan semakin cepat menyelesaikan pekerjaan tersebut, sehingga akan memungkinkan adanya peningkatan kerja Simanjuntak, 2005. Knoers Haditono 1999, menyebutkan bahwa pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran, dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal. Suatu proses pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman, pemahaman, dan praktik. Pengetahuan auditor mengenai audit akan semakin berkembang dengan adanya bertambahnya pengalaman kerja yang dimiliki. Pengalaman kerja yang dimiliki akan semakin meningkat dengan semakin bertambahnya penugasan yang pernah ditangani. Menurut Indri 2005, seseorang yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari penyebab munculnya kesalahan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

8 63 121

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

PENGARUH PENGALAMAN, OTONOMI, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang).

4 33 19

PENGARUH PENGALAMAN, OTONOMI, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Pengalaman, Otonomi, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Semarang).

0 5 17

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MEDAN).

1 6 26

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 4 20

PENGARUH INDEPENDENSI,PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

SKRIPSI Pengaruh Gender, Etika Profesi dan Hirarki Jabatan Terhadap Profesionalisme Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Yogyakarta).

0 0 16

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12