Uji Asumsi Klasik Teknik Analisis Data
dengan menggunakan VIF Variance Inflation Factor, nilai yang terbentuk harus kurang dari 10, bila tidak, maka akan terjadi
multikolinearitas, dan model regresi tidak layak untuk digunakan Santoso, 2000.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat hubungan yang linear atau tidak antara
variabel independen bebas dengan variabel dependennya Santoso, 2000. Kriteria yang diterapkan untuk menyatakan kelinearan adalah
nilai F yang dihitung dengan menggunakan rumus : F
e
= Rk
e
Rk
e
Keterangan: F
reg
: Harga bilangan F untuk regresi Rk
reg
: Rerata kuadrat garis regresi Rk
res
: Rerata kuadrat garis residu Sutrisno Hadi, 2004: 13.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah: 1
Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.
2 Jika nilai probabilitas 0,05, maka hubungan antara variabel X
dengan Y adalah tidak linear. d.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah uji yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan grafik plot scatterplot dimana penyebaran titik-titik yang ditimbulkan terbentuk secara
acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu, serta arah penyebarannya berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu
Y Santoso, 2000.