Kajian Geografi Kajian Teori
10 dan 1990 mengusulkan 10 konsep essensial geografi Suharyono dan
Moch. Amien, 1994: 26, yaitu: 1
Konsep lokasi Konsep lokasi merupakan konsep utama pengetahuan geografi.
Lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem koordinat.
Lokasi relatif menunjukkan letak yang berubah-ubah dan berkaitan dengan keadaan daerah sekitarnya Suharyono dan Moch. Amien,
1994: 27. Lokasi penelitian mengenai hubungan kondisi sosial ekonomi
dengan tingkat kesejahteraan rumah tangga penambang pasir dilaksanakan di Desa Kendalsari Kecamatan Kemalang Kabupaten
Klaten. Desa Kendalsari berada di sebelah barat aliran Sungai Woro yang merupakan lahan pekerjaan sebagian besar penduduknya.
2 Konsep jarak
Jarak mempunyai arti penting bagi kehidupan sosial, ekonomi maupun pertahanan. Jarak dapat merupakan faktor pembatas yang
bersifat alami. Jarak sebagai pemisah antara dua tempat juga berubah sejalan dengan kemajuan sarana komunikasi, di samping sarana
angkutan Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 28 – 29.
Jarak dalam penelitian ini dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi penambang pasir Desa Kendalsari. Semakin jauh jarak
11 penambang pasir dari tempat tinggal menuju daerah pertambangan,
maka jumlah waktu dan pengeluaran akan semakin besar. 3
Konsep pola Pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran
fenomena dalam ruang di muka bumi. Geografi mempelajari pola, bentuk dan persebaran fenomena, memahami maknanya, serta
berupaya untuk memanfaatkannya Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 30. Penelitian ini meliputi bentuk atau persebaran
pertambangan pasir di Kecamatan Kemalang. Pola persebaran pertambangan pasir tersebut didasarkan pada pola aliran Sungai Woro
yang memanjang. 4
Konsep morfologi Morfologi merupakan perwujudan daratan muka bumi sebagai
hasil pengangkatan atau penurunan wilayah disertai erosi dan sedimentasi Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 31. Penelitian ini
berada di daerah bantaran sungai, dimana terdapat sedimen berupa endapan pasir lahar dingin Gunung Merapi.
5 Konsep diferensiasi areal
Suatu wilayah adalah hasil integrasi berbagai fenomena lingkungan, baik yang bersifat alam atau kehidupan. Integrasi tersebut
menjadikan suatu tempat mempunyai corak individualitas tersendiri. Perbedaan ini yang mendorong terjadinya interaksi antara tempat yang
satu dengan yang lain Suharyono dan Moch Amien, 1994: 33 – 34.
12 Kecamatan Kemalang yang berada di lereng Gunung Merapi
memiliki ciri khas dalam bidang perekonomian, yaitu dalam hal pertambangan pasir karena sebagian masyarakatnya memiliki mata
pencaharian sebagai penambang. 6
Konsep interaksi dan interdependensi Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya,
obyek atau tempat satu dengan yang lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi tersebut sehingga terjadi interaksi antara
tempat yang satu dengan tempat yang lain Suharyono dan Moch Amien, 1994: 33. Daerah penelitian ini memiliki interaksi dengan
daerah lain dalam hal pemasaran hasil pertambangan. Interaksi tersebut terjalin dengan daerah-daerah sekitar seperti Prambanan,
Jatinom, Semarang, dan lainnya. 7
Konsep nilai kegunaan Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka bumi
bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 32. Nilai kegunaan
Sungai Woro untuk penduduk sekitarnya sangat banyak, terutama pada segi ekonominya. Penduduk di daerah sekitar Sungai Woro dapat
melakukan penambangan endapan sedimen pasir yang kemudian didistribusikan atau dijual ke berbagai daerah.
13