21 9
Seluruh anggota rumah tangga memperoleh paling kurang satu stel baju dalam setahun.
10 Luas lantai rumah paling kurang 8 m
2
untuk setiap penghuni rumah. 11
Tiga bulan terakhir anggota rumah tangga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugasfungsi masing-masing.
12 Ada seorang atau lebih anggota rumah tangga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan. 13
Seluruh anggota rumah tangga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulisan lisan.
14 Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan
alatobat kontrasepsi. d.
Tahap rumah tangga sejahtera III 15
Anggota rumah tangga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 16
Sebagian penghasilan rumah tangga ditabung dalam bentuk uang atau barang.
17 Anggota rumah tangga bisa makan bersama paling kurang seminggu
sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi. 18
Anggota rumah tangga ikut dalam kegiatan bermasyarakat di lingkungan tempat tinggal.
19 Anggota rumah tangga memperoleh informasi dari surat
kabarmajalahradiotelevisi.
22 e.
Tahap rumah tangga sejahtera III plus 20
Suatu rumah tangga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial.
21 Ada anggota rumah tangga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosialyayasaninstitusi masyarakat. Pengukuran tingkat kesejahteraan ini dilihat dari jawaban tiap poin
dalam wawancara berdasarkan indikator-indikator penelitian yang ada. Cara menentukan tingkat kesejahteraan rumah tangga secara singkat dapat
dijelaskan sebagai berikut: a
Rumah tangga pra sejahtera, jika rumah tangga belum dapat memenuhi keseluruhan indikator 1
– 6, meskipun telah memenuhi sebagian atau seluruh indikator 7
– 21. b
Rumah tangga sejahtera tahap I, yaitu jika rumah tangga sudah memenuhi keseluruhan indikator 1
– 6, meskipun belum memenuhi sebagian atau keseluruhan indikator 7
– 21. c
Rumah tangga sejahtera tahap II, jika rumah tangga sudah memenuhi keseluruhan indikator 1
– 14, meskipun belum memenuhi sebagian atau keseluruhan indikator 15
– 21. d
Rumah tangga sejahtera tahap III, jika rumah tangga sudah dapat memenuhi keseluruhan indikator 1
– 19, meskipun belum memenuhi sebagian atau keseluruhan indikator 20
– 21. e
Rumah tangga sejahtera III plus, jika rumah tangga sudah dapat memenuhi keseluruhan indikator 1
– 21.
23
4. Kajian Sumber Daya
a. Pengertian sumberdaya
Sumberdaya merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, karena sumberdaya dapat digunakan oleh negara
dan rakyatnya untuk keperluan peningkatan kesejahteraan manusia Bambang Saeful Hadi, 2009: 76. Sumberdaya
resource
adalah berbagai faktor produksi yang dimobilisasikan dalam suatu proses
produksi atau aktivitas ekonomi seperti modal, tenaga manusia, energi, air, mineral, dan lain-lain J. A Katili, 1983: 15.
b. Sumberdaya alam
Sumberdaya alam secara ilmiah dapat dikatakan sebagai semua unsur tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial dapat
memenuhi kebutuhan manusia untuk kepentingan hidupnya J. A Katili, 1983: 15. Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang
bersifat terbarukan
renewable resources
maupun sumberdaya tidak terbarukan
non-renewable resources
Djauhari Noor, 2005: 63. c.
Sumberdaya manusia Sumberdaya manusia merupakan unsur pendukung utama dalam
proses pembangunan, bahkan akhir-akhir ini sumberdaya manusia dipandang sebagai unsur yang menentukan dalam proses pembangunan,
terutama di negara-negara sedang berkembang, termasuk di Indonesia Tadjuddin Noer Effendi, 1993: 3.
24
5. Kajian Pertambangan
a. Pengertian pertambangan
Undang - Undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan
mineral dan
batubara mengemukakan
bahwa pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengelolaan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
b. Bahan galian
Bahan galian industri adalah bahan tambang, kecuali bahan bakar, bijih logam, dan air yang digali dan dapat digunakan secara langsung
tanpa atau sedikit melalui proses pengelolaan terlebih dahulu Supriatna S dan M Arifin, 1997: 1. Bahan galian industri memiliki arti dan
peranan sebagai berikut Supriatna S dan M Arifin, 1997: 3: 1
Arti dan peranan bagi manusia, bahan galian industri mempunyai peran sangat penting dalam kehidupan manusia seringkali tidak
disadari, sebagai contoh rumah tempat tinggal yang sebagian besar komponennya terbuat dari produk padat bahan galian industri,
seperti bata, genting, semen, batu dan pasir, keramik, serta kaca. 2
Arti dan peranan dalam perekonomian, peranan bahan galian industri dalam perekonomian suatu negara dapat dilihat antara lain
dari tingkat konsumsinya. Tingkat konsumsi sangat erat kaitannya dengan tingkat populasi penduduk dan pendapatan per kapita.
Skala nasional, regional, ataupun global peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan pendapatan per kapita merupakan
25 faktor yang sangat mempengaruhi tingkat permintaan bahan galian
industri, baik saat ini maupun di masa mendatang. Pentingnya kedudukan bahan galian di Indonesia maka melalui
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1980, Pemerintah Republik Indonesia membagi bahan galian menjadi 3 golongan, yaitu Sukandarrumidi,
1999: 1 – 2:
1 Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian golongan
A, terdiri dari: minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium
radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, timah.
2 Bahan galian vital disebut pula sebagai bahan galian golongan B,
terdiri dari: besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa,
arsen, antimony, bismut, yttrium, rhutenium, cerium, dan logam- logam langka lainnya, beryllium, korundum, zircon, kristal kuarsa,
kriolit, fluorspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang. 3
Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula sebagai bahan galian golongan C, terdiri dari: nitrat, nitrit, fosfat, garam batu
halit, asbes, talk, mika, grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas alum, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa,
kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap
fuller earth
, batu apung, trass, obsidian, marmer, batu tulis, batu