Penelitian Relevan KAJIAN PUSTAKA
31 pengrajin sebagian besar termasuk keluarga
sejahtera tingkat I. b.
Faktor sosial ekonomi pendidikan, jumlah tanggungan
rumah tangga,
dan total
pendapatan rumah tangga mempunyai hubungan
positif dengan
tingkat kesejahteraan rumah tangga pengrajin.
c. Pendapatan dari industri caping memberikan
kontribusi yang
besar terhadap
total pendapatan
rumah tangga
pengrajin anyaman caping bambu.
d. Faktor produksi industri anyaman caping
bambu di Desa Grujugan adalah sebagai berikut:
1 Bahan baku untuk industri anyaman
caping bambu sebagian besar didapat dengan cara membeli di pasar.
2 Asal modal sebagian besar berasal dari
modal pribadi. 3
Tenaga kerja yang dipergunakan pada industri kerajinan anyaman caping bambu
adalah sendiri dan anggota keluarga. 4
Pemasaran caping sebagian besar dijual secara langsung ke pasar.
5 Transportasi yang digunakan untuk
membeli bahan baku dan pemasaran mempergunakan sepeda ontel.
Persamaan a.
Mengkaji hubungan sosial ekonomi dengan tingkat kesejahteraan.
b. Metode pengumpulan data: observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Perbedaan
Obyek penelitian yang akan diteliti, lokasi penelitian, dan analisis data.
4. Peneliti Rukmi Arumbi 2014SKRIPSIUNY
Judul Kondisi
Sosial Ekonomi
dan Tingkat
Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tambak Udang di Wilayah Pesisir Kec Temon Kab
Kulonprogo.
Tujuan Penelitian a.
Aktivitas usaha budidaya tambak udang. b.
Faktor-faktor pendukung dan penghambat usaha budidaya tambak udang.
c. Kondisi sosial dan ekonomi petani tambak
udang. d.
Sumbangan usaha budidaya tambak udang terhadap pendapatan total rumah tangga.
e. Tingkat kesejahteraan petani tambak udang.
32 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
Hasil Penelitian a.
Aktivitas usaha budidaya tambak udang: modal didapatkan dari pinjaman bank,
sebagian besar petani tambak merupakan pemilik tambak tersebut, tambak yang
dikembangkan adalah jenis tambak plastik, perawatan dan pemberian obat menunjang
pertumbuhan
udang dengan
baik, produktivitas rata-rata adalah 767,19 kg per
1000 m
2
. b.
Faktor pendukung usaha: lokasi tambak di pesisir, cuaca yang banyak sinar matahari,
sumber air mudah, kondisi lahan masih steril, penjualan hasil panen mudah. Faktor
penghambat usaha: kondisi udang rentan, peraturan daerah mengenai tata ruang,
kelangkaan solar, cuaca dingin, sumber dana, kerusakan alat, kualitas benur, kualitas
air, penyakit.
c. Kondisi sosial: ketaatan beragama tinggi,
kondisi kesehatan baik, tingkat pendidikan cukup tinggi, banyak pasangan usia subur,
interaksi antar petani tambak maupun masyarakat berjalan baik. Kondisi ekonomi:
kebutuhan dasar pangan, sandang, dan tempat tinggal terpenuhi dengan baik,
kebutuhan memperoleh informasi dipenuhi dengan baik, besar pendapatan oleh 84
petani tambah adalah Rp 12.180.816,-.
d. Sumbangan terhadap pendapatan total rumah
tangga rata-rata sebesar 73,14. e.
Tingkat kesejahteraan tahap I 23,40, tahap II 29,79, tahap III 39,36.
Persamaan a.
Mengkaji kondisi sosial ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
b. Metode pengumpulan data: observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Perbedaan
Obyek penelitian yang akan diteliti, lokasi penelitian, dan variabel penelitian.
33