daya tanaman yang berguna untuk menjadikan warga binaan sosial lebih mandiri, sehingga mereka dapat lebih berdaya di tengah masyarakat.
3.3 Populasi dan Sampel
Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa atau individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian.
Berdasarkan penelitian ini dapat dipahami bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam proses penelitian Siagian, 2011: 155. Adapun
yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh warga binaan sosial yang terlibat dalam program keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra yakni
berjumlah 32 orang. Dalam kaitannya dengan penelitian, sampel adalah sebagian dari objek,
kejadian, atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti Roscoe, dalam Siagian, 211: 156. Apabila populasi kurang
dari 100 jiwa, maka sampel dapat diambil semua dengan rumus N= n populasi adalah sampel. Berdasarkan rumus yang ada maka peneliti menetapkan besarnya
sampel adalah sebesar 32 jiwa.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Guna memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Studi Kepustakaan yang mengumpulkan data melalui buku-buku,
dokumentasi dan sumber referensi yang menyangkut masalah yang diteliti. 2.
Studi Lapangan yaitu mengadakan penelitian langsung ke lokasi untuk mendapatkan data yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti dalam
penelitian lapangan ini digunakan beberapa metode, yakni : a.
Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan perkumpulan data dengan responden sehingga responden memberikan data
atau informasi yang diperlukan penelitian. b.
Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan untuk menjawab responden sehingga peneliti
memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian Siagian, 2001 : 206 – 207.
3.5 Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif sehingga nantinya peneliti dapat mendeskripsikan
atau menggambarkan informasi data yang diperoleh dalam penelitian. Kemudian didistribusikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan kemudian
dianalisis data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mentabulasi data yang dapat melalui keterangan responden, kemudian dicari frekuensi dan
persentasenya. Untuk mengetahui apakah hasil dari Efektivitas Pelaksanaan Program
Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Yayasan
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan Tunanetra Sumatera YAPENTRA Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, maka ditentukanlah interval kelas sebagai skala pengukuran, yaitu :
Interval i = Nilai atas – Nilai bawah Jumlah Kelas
i = 5 – 1 5
i = 4 5
i = 0,88 Kategori jawaban positif atau negatif adanya nilai batasan sebagai berikut:
a. Respon dengan nilai 1 sampai dengan 1,8 = sangat negatif, yang artinya
program tesebut sangat tidak efektif b.
Respon dengan nilai 1,8 sampai dengan 2,6 = negatif, yang artinya program tersebut tidak efektif
c. Respon dengan nilai 2,6 sampai dengan 3,4 = netral, yang artinya program
tersebut netral d.
Respon dengan nilai 3,4 sampai dengan 4,2 = positif, yang artinya program tersebut efektif
e. Respon dengan nilai 4,2 sampai dengan 5 = sangat positif, yang artinya
program tersebut sangat efektif Siagian, 2011: 116.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN