Sehingga metode pelatihan tidak terlepas dari pelatihan-pelatihan yangmenyediakan langsung keterampilan untuk peserta. Menjadikan peserta
perilaku-perilaku yang terampil untuk kemandirian diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hidup bermasyarakat.
2.4 Pengertian Penyandang Cacat
Istilah “Disabilitas” mungkin kurang akrab di sebagian masyarakat Indonesia berbeda dengan “Penyandang Cacat”, istilah ini banyak yang
mengetahui atau sering digunakan di tengah masyarakat. Istilah Disabilitas merupakan kata bahasa Indonesia berasal dari serapan kata bahasa Inggris
disability jamak: disabilities yang berarti cacat atau ketidakmampuan. Namun, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Disabilitas” belum tercantum.
Disabilitas adalah istilah baru pengganti Penyandang Cacat. Penyandang cacat dapat diartikan individu yang mempunyai keterbatasan fisik atau
mentalintelektual http:bahasa.kompasiana.com. Diakses tanggal 01 Juni 2014
pukul 10.00 wib. Dalam UU RI No. 4 tahun 1977 disebutkan tentang “Penyandang cacat
adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik danatau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
secara selayaknya, yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
a. penyandang cacat fisik;
b. penyandang cacat mental;
c. penyandang cacat fisik dan mental.
Mengenai hak dan kewajiban penyandang cacat disebutkan bahwa setiap penyandang cacat mempunyai kesempatan yang sama dalam segala aspek
kehidupan dan penghidupan. Sedangkan kesamaan kesempatan bagi penyandang cacat dalam aspek kehidupan dan penghidupan dilaksanakan melalui penyediaan
aksesbilitas. Selanjutnya yang dimaksud dengan aspek kehidupan dan penghidupan adalah meliputi antara lain aspek agama, kesehatan, politik,
pertahanan keamanan, olahraga, rekreasi dan informasi yang layak sesuai dengan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuannya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat Bab II Pasal 6 menyatakan “Setiap penyandang cacat berhak
memperoleh : 1. Pendidikan pada semua satuan, jalur, jenis dan jenjang pendidikan
2. Pekerjaan dan penghidupan yang layak sesuai dengan jenis dan derajat kecacatan, pendidikan dan kemampuannya.
3. Perlakuannya yang sama untuk bergerak dalam pembangunan dan menikmati hasil-hasilnya.
4. Aksesbilitas dalam rangka kemandirian. 5. Rehabilitasi, bantuan sosial dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial dan
6. Hak yang sama untuk menumbuhkankembangkan, kemampuan dan kehidupan sosialnya, terutama penandang cacat anak dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Tuna Netra 2.5.1 Pengertian Tuna Netra