sudah merasa mampu untuk menyusun rencana dalam kehidupannya kedepan sehingga responden sudah dapat mempraktekkan keterampilan yang sudah lama
dipelajarinya sebagai suatu pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan seharari-hari responden kedepannya. 12 orang 44,44
mengatakan kurang membantu karena responden masih memiliki sifat ragu-ragu sehingga responden masih memerlukan bimbingan lebih lanjut agar lebih
memiliki kepercayaan diri dalam menyusun perencanaan untuk pekerjaan dalam kehidupannya mendatang dan dukungan penuh agar responden dapat berantusias
untuk mencapai tujuannya dalam hal mendapatkan pekerjaan. Adapun nilai skala likert tentang informasi awal mengenai adanya
program pelatihan keterampilan di YAPENTRA adalah 2,7 termasuk ke dalam indikator sangat netral.
2. Perubahan Sikap Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.24
Distribusi Berdasarkan Perubahan Sikap Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
No Kategori Frekuensi
F Persentase
1 2
Sangat meningkat Kurang meningkat
26 1
96,3 3,7
Jumlah 27 100
Sumber: Kuesioner, 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24 dapat diketahui bahwa responden mengatakan perubahan sikap responden setelah mendapatkan program
pelatihan keterampilan yakni sebanyak 26 orang 96,3 mengatakan sangat meningkat. Hal tersebut bahwa perubahan responden yang mengikuti kegiatan
program pelatihan keterampilan ini sudah banyak mengalami perubahan perilaku yang dimana tadinya masih sering menyendiri dan mengurung diri dirumah tetapi
sekarang mereka responden sudah mulai mau bercerita-cerita sama teman atau masyarakat disekitarnya. 1 orang 3,7 mengatakan kurang meningkat. Hal
tersebut dikarenakan responden penyandang cacat tunanetra sehingga beliau kurang memiliki mental untuk bersosialisasi dengan masyarakat luar.
Adapun nilai skala likert tentang informasi awal mengenai adanya program pelatihan keterampilan di YAPENTRA adalah 4,7 termasuk ke dalam
indikator sangat efektif.
3. Meningkatnya Kreativitas Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.25
Distribusi Responden Berdasarkan Meningkatnya Kreativitas Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
No Kategori Sebelum mengikuti
program Setelah mengikuti program
Frekuensi F Persentase Frekuensi F Persentase 1
2 Sangat meningkat
Kurang meningkat 7
20 25,93
74,07 24
3 88,89
11,11 Total
27 100 27 100
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada tabel 5.25 dapat diketahui bahwa sebanyak 7 orang
25,93 mengatakan sangat meningkat kreativitas responden, dimana dulunya responden tidak memiliki keahlian dalam bidang keterampilan apapun dan tidak
ada yang dapat membantu atau mengajari responden tentang keterampilan. Sebanyak24 orang 88,89 responden berada di YAPENTRA dan langsung
terjun dalam program pelatihan keterampilan maka responden sudah mampu untuk menciptakan hasil karya mereka sendiri seperti membuat asesoris
gantungan kunci dari manik-manik, pukulan tilam yang dibuat dari lidi, bernyanyi dan membuat not musik sendiri yang mereka sukai, menghiasi asrama, dan
responden juga dapat memanfaatkan keterampilan yang mereka ciptakan dengan sesuatu yang baru sehingga ketika ada acara seperti pesta maka responden di
undang untuk menghadiri acara tersebut dengan memainkan alat musik dan ketika donatur datang ke YAPENTRA maka hasil karya mereka banyak diminati oleh
donatur dan para donatur juga membelinya. Terdapat 20 orang 74,07 mengatakan dulunya kurang mengalami peningkat kreativitasnya dan 3 orang
11,11 responden mengatakan setelah mengikuti program tetap masih kurang mengalami peningkatan kreativitas, khususnya yang mengikuti keterampilan
anyaman. Hal ini disebabkan karena alat-alat anyaman yang digunakan masih manual dan tahap pengerjaannya yang digunakan secara.
Adapun nilai skala likert tentang informasi awal mengenai adanya program pelatihan keterampilan di YAPENTRA adalah sebelum mengikuti
program 1,29 indikatornya tidak efektif dan setelah mengikuti program 4,4 termasuk ke dalam indikator sangat efektif.
Universitas Sumatera Utara
4.
Meningkatnya Motivasi Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
Tabel 5.26
Distribusi Responden Berdasarkan Meningkatnya Motivasi Responden Setelah Mendapatkan Program Pelatihan Keterampilan
No Kategori Sebelum mengikuti
program Setelah mengikuti program
Frekuensi F Persentase Frekuensi F Persentase 1
2 Sangat meningkat
Kurang meningkat 12
15 44,44
55,56 22
5 81,48
18,52 Total
27 100 27 100 Sumber: Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada tabel 5.26 dapat diketahui bahwa meningkatnya motivasi responden setelah mendapatkan program pelatihan keterampilan yakni
sebanyak 12 orang 44,44 mengatakan bahwa motivasi responden sangat meningkat sebelum responden mengikuti program pelatihan keterampilan dulunya
responden tidak memiliki motivasi, dimana responden selalu merasa bahwa dia tidak memiliki fisik yang normal seperti orang awas lainnya sehingga dia merasa
bahwa tidak ada lagi manfaatnya untuk hidup. Tetapi 22 orang 81,48 mengatakan setelah responden mengikuti program pelatihan keterampilan di
YAPENTRA maka beliau merasa hidup harus perlu disyukuri dan tidak boleh di sia-siakan sekalipun responden memiliki kekurangan. 15orang 55,56 dan 5
orang 18,52 responden mengatkan kurang meningkat. Responden sebelum mengikuti program responden kurang memiliki motivasi dan sampai sekarang
juga, karena responden merasa tidak ada yang memperdulikannya seperti halnya
Universitas Sumatera Utara
orang tua karena orang tua mereka sudah meninggal dan responden menjadi kurang semangat
dalam mengikuti program pelatihan keterampilan setiap harinya.
Adapun nilai skala likert tentang informasi awal mengenai adanya program pelatihan keterampilan di YAPENTRA adalah sebelum 2,2 indikatornya
tidak efektif dan setelah adanya program 4,0 termasuk ke dalam indikator efektif.
5. Kesiapan Diri Atau Kemandirian Atas Perolehan Mendapat Program Tabel 5.27