Riwayat Perkembangan Anak PENUTUP

kehamilannya berlangsung selama 9 bulan 10 hari normal. Berat badan waktu lahir 2,7 kg, dengan panjang 38 cm. b. Perkembangan Bahasa Dalam perkembangan bahasa, anak mampu berbicara ketika berusia 1 tahun. Ia mampu mengerti perintah sederhana seperti “mari sini”, “duduk disana”. Selain itu, perbendaharaan kata anak masih terbatas. Hal ini disebabkan karena hambatan intelegensi yang dialaminya sehingga anak mengalami kesulitan untuk mengingat, memahami dan mengulang kembali informasi yang pernah diterimanya. c. Perkembangan Sosial dan Emosi Dalam perkembangan sosialnya, ia tidak mudah berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. Ia juga mempunyai rasa takut ketika bergaul dengan anak normal. Ia lebih suka bergaul dengan sesama temannya yang tunagrahita. Oleh karena itu, membutuhkan suatu pendekatan terlebih dahulu sehingga anak mau beradaptasi dengan orang yang baru dikenalnya. Dalam perkembangan emosinya, emosinya masih labil. Ketika anak sedang tidak mood untuk melakukan suatu kegiatan maka ia tidak mau melakukan kegiatan tersebut. Anak bertindak semaunya sendiri. d. Perkembangan Motorik Dalam perkembangan motorik, anak mengalami perkembangan yang terlambat. Ia mampu duduk pada umur 1 tahun. Sedangkan kemampuan berjalannya anak baru mampu ketika berusia 4 tahun tanpa merangkak. Perkembangan motorik kasar seperti jalan, anak menunjukkan jalan yang kurang seimbang dan kurang kuat, posisi badannya cenderung miring dan kurang tegak. Begitu juga dengan gerakannnya kurang lincah dan luwes.

C. Asesmen Umum

1. Segi Akademik Dari segi akademik, anak sudah bisa membaca tetapi belum bisa memahamimengerti makna terhadap kalimat yang dibacanya. Ketika membaca terkadang ada kata-kata yang ditambahi ataupun dikurangi. Sedangkan dalam hal menghitung anak mampu menghitung bilangan 1 sampai 10. Namun, belum mampu untuk melakukan penjumlahan ataupun pengurangan. Anak belum dapat menulis tapi ia hanya mampu menebalkan huruf dari garis putus-putus. 2. Segi Sosial Dari aspek sosial, anak tidak memiliki hambatan dalam melakukan hubungan sosial baik dengan teman sebayanya maupun guru. Namun, apabila terhadap orang yang baru dikenalnya ia cenderung pemalu. Namun, sedikit demi sedikit dengan pendekatan yang telah diberikan kepada anak. Akhirnya anak mau berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. 3. Segi Komunikasi Anak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, terkadang bicaranya kurang jelas dan kurang dapat dipahami. Selain itu, perbendaharaan kata anak masih terbatas. Anak cenderung menyendiri, pemalu dan tidak banyak bicara. Sehingga diperlukan suatu pendekatan kepada anak sedikit demi sedikit agar anak mampu beradaptasi dengan orang yang baru dikenalnya. 4. Segi Inteligensi Sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita anak memiliki kecerdasan IQ di bawah rata-rata. Oleh karena itu, ia mengalami kesulitan dalam menyerap ataupun memahami informasi yang telah diperolehnya. Ia mudah lupa terhadap suatu kegiatan atau aktivitas yang telah dilakukannya. 5. Kemampuan Bina Diri Dalam hal bina diri, anak masih mengalami hambatan dalam melakukan kegiatan bina diri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan kegiatan bina diri tersebut. Hal ini dapat terlihat ketika berangkat ke sekolah anak jarang mandi, dan belum mampu menggosok giginya. Selain itu, terkadang anak pun masih mengompol dan ketika anak berangkat ke sekolah dalam keadaan memakai baju yang terkena ompol tersebut. Anak juga belum mampu memotong kukunya sendiri, kukunya terlihat panjang dan kotor hitam-hitam berisi kotoran tanah. Dari hal tersebut, anak membutuhkan suatu program bina diri agar anak dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya secara optimal sehingga ia mampu melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri tanpa tergantung pada orang lain. 6. Segi Emosi Dilihat dari aspek emosi, anak memiliki emosi yang tidak stabil. Ketika mood anak sedang tidak bagus, ia tidak mau melakukan kegiatantugas yang diperintahkan oleh guru kepadanya. 7. Kemampuan Gerak a. Koordinasi umum berjalan, berlari, meloncat Anak sedikit mengalami kesulitan dalam kemampuan koordinasi umum. Anak memiliki kemampuan berjalan dan berlari. Namun, anak terlihat kurang lincah dan luwes dalam melakukan aktivitas tersebut. b. Keseimbangan Anak cenderung memperlihatkan gerak yang kurang seimbang. Ia berjalan dengan posisi badan yang sedikit miring. 8. Segi Fisik