Pembangunan RRC Gambaran Politik Pembangunan Deng Xiaoping

Negeri Tirai Bambu ini sangat hati-hati dan tidak memberikan tawar- menawar berkaitan dengan stabilitas politik. Lihat saja sikap Deng dengan ucapannya, stabilitas lebih penting daripada segala-galanya. Ketika para prodemokrasi melakukan demonstrasi di lapangan Tianamen tanggal 4 juni tahun 1989, tuntutan akan demokratisasi sistem politik, Deng Xiaoping mengambil sikap yang reaksioner dan mencap para demostran ingin menciptakan kehancuran. Hal ini mendorong militer Cina, yaitu, Tentara pembebasan rakyat, mengambil tindakan tegas. Sebagai akibatnya ribuan orang meninggal sia-sia dalam peristiwa yang dikenal sebagai tragedi Tianamen. Kejadian tersebut merupakan lembaran hitam sejarah dan sempat mencoreng muka Cina di dunia Internasional. Namun, berkat kemajuan ekonomi yang dicapai tampaknya rakyat yang kini hidup lebih sejahtera dan lebih berkonsetrasi pada masalah ekonomi ketimbang politik, bisa memaafkan pemerintahnya. Nama Deng Xiaoping tetap harum dimata rakyat Cina sampai akhir hayatnya. 42

II.5.3 Pembangunan RRC

Republik Rakyat Cina RRC disanjung sebagai sebuah negara penerap eksperimen pembangunan sosialis yang berhasil. Negara tersebut kentara sekali dengan pengerahan tenaga kerja yang besar atau sistem padat karya dalam praktik pembangunannya, sehinggah diidentifikasikan sebagai model pembangunan yang mendukung partisipasi rakyat. Pemikir-pemikir studi pembangunan dari kalangan radikal, yang menilai makna penting partisipasi sebagai sudah terkandung dalam pengertian ekonomi dan merupakan bagian dari konsep pembangunan, telah menegaskan segi yang positif dari pendekatan yang digunakan negara RRC itu, karena mengandalkan proses pembangunan pada faktor sumber daya manusia dan peran serta anggota masyarakat, khususnya kaum petani di pedesaan dan kaum buruh di perkotaan. 42 Leman Yap. 2009. The Best Of Chinese Heroic Leaders. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 138 Universitas Sumatera Utara Strategi pembangunan berdikari RRC yang bersumber dari prinsip swadayanya Mao Zedong, dikenal secara umum oleh masyarakat dunia. Kamampuan RRC dalam mempertahankan independensi, memegang prakarsa di tangan sendiri dan dalam mengandalkan usaha sendiri, sertta dilain pihak dapat meminimalkan segala macam gagasan, pengaruh dan aspirasi asing, telah melahirkan kekaguman dikalangan pengamat, yang justru menyaksikan kenyataan yang berbeda di negara-negara Dunia Ketiga lainnya, yaitu pembangunan dengan tingkat ketergantungan yang tinggi pada pihak luar. Pembangunan RRC yang bertujuan dasar memberantas kemiskinan absolut, dengan memusatkan perhatian terhadap upaya pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dan penciptaan kesempatan kerja penuh dalam ekonominya, ternyata berhasil mencapai tingkat pemerataan yang lebih baik dari negara sedang berkembang pada umumnya. Orientasinya adalah keadilan sosial, karena yang menjadi sasaran pembangunan berupa rakyat dari lapisan paling bawah, atau golongan termiskin dipedesaan dan perkotaan. Walaupun demikian, RRC masih sanggup menjangkau pertumbuhan ekonomi, baik dibidang pertanian maupun industri, sekalipun diukur dengan standar internasional. Jadi, tidak hanya dalam memerangi kepincangan pendapatan saja. Kalau dibandingkan dengan India, dari kriteria pemerataan pendapatan, keswadayaan dan pertumbuhan ekonomi, RRC masih lebih unggul dibidang-bidang itu. Perencanaan pembangunan yang terpadu haluannya untuk menjembatani kesenjangan antara kota-desa, buruh petani dan sektor industri-pertanian, pengalaman pembangunan desa yang mengesankan, misalnya politik mekanisasi pertanian, pembinaan industri kecil dan menengah, sistem pembetukan kapital dan gerakan swasembada lewat koperasi pemberian kesejahteraan sosial penuh kepada masyarakat, diantaranya pelayanan kesehatan dan pendidikan, pemakaian teknologi tepat guna dan pengawasannya yang seksama terhadap ekosisten adalah berbagai evaluasi yang diberikan kepada RRC. Kemudian lahirlah sebutan- Universitas Sumatera Utara sebutan model pembangunan spesifik, model pembangunan unik, kasus model pembangunan khusus dan sebagainya untuk menggarisbawahi kesuksesan RRC dalam menerapkan eksperimen pembagunan sosialisnya. 43

II.5.4 Negara Dalam Industrialisasi.