Teori Politik Pembangunan Kerangka Teori

melihat fenomena yang terjadi, terutama dalam melihat politik pembangunan serta perbandingannya. 3. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang politik pembangunan yang dilakukan oleh Indonesia terutama dimasa pemerintahan Soeharto dan Deng Xiaoping, serta menjadi sumbangan pemikiran bagi semua kalangan dalam membuat penelitian mengenai politik pembangunan dan perbandingan.

1.6 Kerangka Teori

Landasan teori merupakan suatu yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Fungsi dari teori itu sendiri digunakan sebagai suatu landasan berpikir dalam menganalisis sebuah fenomena yang sedang diteliti. Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep dan kontruksi defensi dan proposis untuk menerangkan sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. Dengan kata lain, teori adalah hubungan suatu konsep dengan konsep lainnya untuk menjelaskan fenomena tertentu. 18 Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah:

1.6.1 Teori Politik Pembangunan

Teori-teori pembangunan pada umumnya berhubungan dengan pengalaman negara-negara maju dengan menitikberatkan pada kemajuan dan perubahan masyarakat yang dianggap mampuh menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya kemiskinan. Proyek-proyek pembangunan yang dilakukan oleh negara- negara maju atau donor, biasanya ditransformasikan ke negara-negara berkembang. Karena itulah perspektif-perspektif pembangunan tradisional dinegara-negara yang kurang berkembang biasanya mengasumsikan kemungkinan 18 Masri Singarimbun Sofian Ependi. 1989. Metode penelitian Survey. Jakarta: LP3S. Hal. 37 Universitas Sumatera Utara pembangunan di setiap tempat, modal dan teknologi mungkin dapat disaring dari pengalaman negara maju untuk negara kurang berkembang. Penyebaran kapitalisme dipercayai, akan memecahkan masalah kemiskinan, kelaparan, kesehatan, dan sebagainya. Dimana inti dari teori pembangunan adalah persoalan perubahan sosial. 19 Disamping persoalan perubahan sosial, pembangunan juga dimaknai sebagai sebuah proses dalam demokrasi yang menekankan peran institusi dan partai politik. Dalam kaitan ini, Burnell Randal menegaskan bahwa proses- proses politik yang terjadi khususnya di negara-negara berkembang sangat berpengaruh terhadap apa dan bagaimana pembangunan direncanakan ataupun dihasilkan. Kelompok-kelompok kepentingan, termasuk partai politik dan gerakan civil society, para elit, pemerintahan berperanan dalam menentukan arah tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Dimana proses demokrasi ataupun tidak demokrasi yang dijalankan di negara berkembang mempengaruhi bagaimana keberhasilan dalam pembangunan. Pandangan yang demikian, menegaskan bahwa konsep pembangunan banyak difahami sebagai proses tahap demi tahap menuju “modernitas”. Modernitas itu tercermin dalam bentuk kemajuan teknologi dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh negara-negara industri maju. Mansour Faqih menjelaskan konsep pembangunan sebagai bentuk modernitas dan adopsi dari pengalaman barat karena menurutnya hal ini berakar pada sejarah barat melalui apa yang disebut Revolusi Industri. Sedangkan konsep pembangunan di Dunia ketiga, difahami sebagai perbaikan umum dalam standar hidup. Pembangunan juga di fahami sebagai sarana memperkuat negara, terutama melalui proses industrialisasi yang mengikuti pola yang beragam satu negara kenegara lainnya. 19 Warjio. Dilema Politik Pembangunan PKS, Islam dan Konvesional. Medan: Perdana Publishing. Hal. 10 Universitas Sumatera Utara Menurut Warjio 2013, peran pemerintah menjadi subjek utama pembangunan yakni memperlakukan rakyat sebagai objek, resipient atau penerima. Pemahaman yang demikian tentang pembangunan memberikan satu kesimpulan bahwa pembangunan sangat terkait erat dengan proses dan kepentingan politik lembaga-lembaga internasional ataupun kepentingan negara. Pembangunan juga merupakan hasil dari proses ataupun kepentingan elit politik pemerintah ataupun kelompok kepentingan dalam satu negara. 20 Menurut Todaro, pembangunan adalah sebuah proses multi dimensional yang mencakup berbagai perubahan atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi, pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengetasan kemiskinan. Pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk mencapai kemajuan sosial dan material termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas yang dihargai untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. Menurut Warjio 2013, Strategi pembangunan pada dasarnya adalah cara atau jalan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula berdasarkan platform yang di buat. Karena itu strategi pembangunan yang baik akan dapat menghasilkan pencapaian tujuan yang diinginkan secara efesien dan efektif. Strategi pembangunan mestilah disesuaikan dengan kondisi, potensi yang dimiliki dan permasalahan pokok yang dihadapi serta sumber daya yang tersedia yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. 21 Pada hakikatnya pembangunan harus mencerminkan perubahan sosial total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dan keinginan individu atau kelompok- 20 Warjio. Ibid. Hal. 12 21 Ibid. Hal. 112 Universitas Sumatera Utara kelompok sosial yang ada didalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik secara material maupun spritual. Politik pembangunan sebagai satu konsep diperlukan untuk menjelaskan bagaimana cara-cara politik atau strategi-strategialiran tertentu yang digunakan dalam konteks pembangunan mencapai sasarannya. Cara atau strategi tertentu ini dapat dilakukan oleh negara, institusiorganisasi ataupun partai politik. Oleh demikian, sesungguhnya pembangunan pada nya adalah hasil dari proses politik baik yang dilakukan oleh pemerintah dengan perang-perangkat lain seperti lembaga, partai politik atau bahkan kelompok masyarakat. Politik pembangunan juga diartikan sebagai cara, arah, untuk mencapai tujuan pembangunan, yang dipilih oleh pemerintah dalam melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik berasaskan nilai-nilai yang dianut suatu negara tertentu dan pada waktu tertentu time specifik. 22 Politik pembangunan adalah satu terminologi yang merupakan gabungan antara konsep politik dan pembangunan. Konsep politik selama ini banyak diartikan sebagai perebutan kekuasaan. Menurut para pakar, inti pati politik adalah distribusi kekuasaan. Morgenthau mengistilahkan asas politik dengan the struggle for power , perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan. Namun demikian, dari pengertian diatas, politik sesungguhnya merupakan cara atau strategi untuk meraih kekuasaan dan dengan itu ia dapat menginplementasikan ide, gagasan atau ideologi perjuangan baik secara secara individu, kelompok atau negara. Sama dengan konsep politik, pembangunan juga merupakan satu konsep yang masih diperdebatkan dan menuai banyak kritik. Misalnya, sekelompok pemikir yang tergabung Dag Hammarsjkjold Foundation Swedia mengajukan apa yang disebut “Pembangunan yang lain” Another Delopment. 22 Ibid. Hal. 13 Universitas Sumatera Utara Mereka percaya pembagunan harus berorientasi kebutuhan, sanggup mempertemukan keperluan materi dan non materi manusia, berasal dari hati masyarakat, percaya kepada diri sendiri, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap masyarakat intinya mengandalkan kekuatan dan sumberdayanya sendiri, mempunyai pertimbangan ekologis, pemanfaatan secara rasional sumberdaya biophere, dan didasarkan pada transformasi struktural serta keseluruhan yang terpadu. Dalam satu hal, kelompok ini menolak gagasan jalan pembangunan yang universal dan menganjurkan bahwa setiap masyarakat memiliki strateginya sendiri. 23 Tidak dapat dipungkiri, peran pemerintah, sangat besar dalam proses pembangunan. Merujuk pada kenyataan seperti ini, pembangunan seringkali dihubungkan dengan nasionalisme, dan akhir-akhir ini dihubungkan dengan merujuk pada negara-negara yang sedang bangkit seperti Afrika, Asia dan Amerika Latin. Di negara-negara ini, dapat disaksikan satu “nasionalisme baru”, ia menjadi satu loyalitas politik umum dari satu kelompok yang berjuang untuk memperoleh kemandirian dan lingkungan kebangsaan. Disamping pembangunan dihubungkan dengan proses politik dan nasionalisme, pembangunan juga dihubungkan dengan modernisasi. pembangunan yang dihubungkan dengan modernisasi diasaskan pada asumsi pertumbuhan. Modernisasi sebagai gerakan sosial sesungguhnya bersifat revolusioner perubahan cepat dari tradisi ke modern, berwatak kompleks, menjadi gerakan global dan bertahap menjadi satu homogenisasi dan bersifat progresif. Ada kepercayaan melalui modernisasi, pertumbuhan dapat dicapai dengan penerapan ilmu-ilmu dan teknologi Barat kepada problem produksi. Disisi lain, ia juga memberikan kesempatan yang luas atas bangkitnya institusi atau lembaga modern seperti partai politik, yang menggantikan institusi nasional. 24 23 Warjio. Politik Pembangunan Islam Pemikiran dan Implementasi. Medan: Perdana Publishing. Hal. 70-71 24 Warjio. Op.cit. Hal. 82 Universitas Sumatera Utara Visi pembagunan adalah kondisi objektif pembagunan yang dicita-citakan dimasa depan dapat diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam periode tertentu. Bryson 1955 menjelaskan bahwa visi pembangunan didefinisikan sebagai kondisi yang ingin dicapai dimasa depan setelah menyampaikan strategi dan kegiatan pembangunan. Visi pembangunan yang baik adalah mengakomodasi masalah pokok yang sangat mendasar bagi masyarakat yang dirumuskan secara konkrit dan jelas serta dapat diwujudkan dalam kenyataan operasinalnya dan bukan hal yang muluk-muluk atau sulit untuk mewujudkannya. Dari pemahaman seperti itu dapat disimpulkan bahwa visi pembangunan memberikan paduan mengenai apa yang hendak dicapai pada masa depan. Masa depan yang ingin dicapai serta yang dicita-citakan. Namun demikian visi pembangunan adalah sebuah gambaran awal yang harus berpijak pada kenyataan yang diformulasikan dalam satu perancangan yang jelas akan menyebabkan ketidak tercapaian tujuan pembangunan. 25 Politik pembangunan sebagai pedoman dalam pembangunan nasional memerlukan keterpaduan tata nilai, struktur, dan proses. Keterpaduan tersebut merupakan himpunan usaha untuk mencapai efisiensi, daya guna, dan hasil guna sebesar mungkin dalam penggunaan sumber dana dan daya nasional guna mewujudkan tujuan nasional. Karena itu, kita memerlukan sistem manajemen nasional. Sistem manajemen nasional berfungsi memadukan penyelenggaraan siklus kegiatan perumusan, pelaksanaan, dan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan. Sistem manajemen nasional memadukan seluruh upaya manajerial yang melibatkan pengambilan keputusan berkewenangan dalam rangka penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan ketertiban sosial, politik, dan administrasi. 26 25 Ibid. Hal. 90 26 http:blogspot.com201203politik-pembangunan-nasional-dan.html Diakses 07 Agustus 2014 Pukul 16.00 Wib Universitas Sumatera Utara 1.7 Metodologi Penelitian 1.7.1 Metode Penelitian