Penghimpunan Dana Bank Umum

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 45

b. Penghimpunan Dana Bank Umum

Penghimpunan dana pihak ketiga DPK oleh perbankan di Maluku Utara pada triwulan II-2009 mengalami peningkatan. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh perbankan mencapai Rp 2,9 triliun, mengalami peningkatan sebesar 2,38 q-t-q jika dibandingkan dengan triwulan I-2009 atau tumbuh sebesar 7,55 y-o-y jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika dilihat masing-masing komponennya, deposito mengalami pertumbuhan tahunan tertinggi dibandingkan tabungan maupun giro, yaitu sebesar 23,65 y-o- y, dengan total dana sebesar Rp 574,87 miliar, melonjak dibandingkan pertumbuhan yang terjadi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 4,50 y-o-y. Dana masyarakat dalam bentuk tabungan meskipun pertumbuhannya tidak setinggi deposito, namun masih mendominasi penghimpunan dana yaitu sebesar 46, dimana jumlahnya mencapai Rp 1,3 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 4,73 y- o-y atau mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar minus 0,82 y-o-y. Jumlah dana dalam bentuk giro tercatat sebesar Rp 988,53 miliar rupiah, tumbuh sebesar 3,47 y-o-y, namun mengalami perlambatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,05 y-o-y. Gambar 3.3 Proporsi DPK Perbankan Pertumbuhan deposito yang signifikan mengindikasikan bahwa masyarakat semakin tertarik untuk berinvestasi pada sektor keuangan. Namun jika kita lihat strukturnya, tabungan selalu mendominasi DPK. Kebutuhan masyarakat akan jasa tabungan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 46 ternyata masih jauh lebih besar, sehingga tabungan terus mendominasi perolehan DPK. Masih tingginya tabungan ini terkait dengan kultur Maluku Utara, dimana konsumsi merupakan penggerak utama perekonomian, sehingga kebutuhan akan investasi keuangan masih relatif rendah. Hal ini juga dikonfirmasi dengan dominasi kredit konsumsi dalam struktur kredit, dibandingkan dengan kredit investasi dan modal kerja. Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, porsi bank pemerintah meningkat secara moderat, dimana pada triwulan II-2009 porsinya adalah 86,11 sedangkan pada triwulan I-2009 porsinya adalah 86,02. Jika dibandingkan kinerjanya, pertumbuhan DPK yang berhasil dihimpun oleh bank pemerintah mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dimana pada triwulan II-2009 pertumbuhannya adalah 5,38 y-o-y sedangkan pada triwulan I-2009 pertumbuhannya adalah 6,05 y-o-y. Penghimpunan DPK oleh bank swasta tercatat mengalami lonjakan yang sangat signifikan, dimana pada triwulan I-2009 pertumbuhannya adalah 2,19 y-o-y sedangkan pada triwulan laporan pertumbuhan ini mencapai 23,26 y-o-y. Hal ini mengindikasikan semakin agresifnya perbankan swasta dalam menghimpun DPK di Maluku Utara. Jika dilihat berdasarkan daerah penghimpunannya, Kota Ternate masih menjadi penghimpun DPK terbesar di Maluku Utara dengan nilai nominal mencapai Rp 2,2 triliun rupiah, atau memiliki porsi sebesar 75,95 dari seluruh DPK di Maluku Utara. Nilai ini masih lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, dimana pada triwulan I-2009 porsinya adalah 74,93. Daerah lain yang dapat dikategorikan sebagai daerah dengan penghimpunan dana tertinggi lainnya adalah Kabupaten Halmahera Tengah, yang memiliki porsi sebesar 14,97, sedikit mengalami kenaikan dimana pada triwulan sebelumnya porsi penghimpunan DPK adalah 14,84. Kenapa??? Jika dilihat berdasarkan jenis valuta, penghimpunan DPK dalam bentuk rupiah masih mendominasi, meskipun porsinya sedikit menurun jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan I-2009 tercatat porsi DPK dalam valuta rupiah nilainya sebesar Rp 2,76 triliun atau sebesar 97,53, namun pada triwulan II-2009 porsinya tercatat sebesar 96,78 dengan nilai sebesar 2,80 triliun rupiah. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 47 Jika ditelaah berdasarkan golongan debitur, debitur perorangan masih memberikan kontribusi terbesar dalam penghimpunan DPK dimana porsinya pada triwulan II- 2009 adalah 65,30 dengan jumlah penghimpunan dana sebesar 1,89 triliun rupiah. Kondisi ini meningkat jika dibandingkan dengan kondisi triwulan sebelumnya dimana porsi debitur perorangan adalah 62,59. Dana pemerintah yang dikelola oleh perbankan di Maluku Utara pemerintah pusat, pemerintah daerah, badanlembaga pemerintah, BUMN dan BUMD memiliki porsi sebesar 30,04, mengalami penurunan dibandingkan triwulan I-2009 dimana porsinya adalah 32,78. Hal ini terjadi karena pada triwulan II-2009 proyek-proyek pemerintah telah mulai dijalankan, dimana pada triwulan I-2009 proses tender biasanya baru dimulai.

c. Penyaluran Kredit