Perkembangan Perbankan Perkembangan Aset Bank Umum

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 41 Perkembangan Perbankan Daerah

3.1 Perkembangan Perbankan

Secara umum kinerja perbankan pada triwulan II-2009 mengalami peningkatan. Total aset bank umum di wilayah kerja Bank Indonesia Ternate tumbuh sebesar 13,67 y-o-y. Penghimpunan dana pihak ketiga DPK oleh perbankan sebesar 7,55 y-o-y. Kegiatan penyaluran kredit kepada masyarakat masih mengalami pertumbuhan, meskipun melambat dengan pertumbuhan sebesar 45,29 y-o-y. Pertumbuhan persetujuan kredit baru secara tahunan mengalami pertumbuhan yang sangat mengagumkan hingga mencapai 170,20 y-o-y. Pada triwulan II-2009 kegiatan intermediasi perbankan mengalami peningkatan dimana LDR bank umum tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 35,98 y-o-y, dengan angka LDR sebesar 52,82. Jumlah kredit bermasalah pada triwulan II-2009 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dari 4,38 pada triwulan I-2009 menjadi 3,88 pada triwulan II-2009.

a. Perkembangan Aset Bank Umum

Total aset bank umum di wilayah kerja Bank Indonesia Ternate 1 pada akhir Triwulan II-2009 mengalami peningkatan. Pada triwulan laporan tercatat total aset bank umum sebesar Rp 3,2 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 5,35 q-t-q. Kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja yang ditunjukan pada triwulan I-2009, dimana pada periode tersebut aset perbankan mengalami kontraksi sebesar minus 0,93 q-t-q. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan total aset perbankan mencapai 13,67 y-o-y, mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 9,86 y-o-y. 1 Tidak termasuk KCP BCA karena laporan bulanannya menginduk ke KC di Manado Bab III Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 42 Bank pemerintah masih mendominasi penguasaan aset perbankan di Maluku Utara dengan proporsi sebesar 87,01, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya, dimana persentase aset bank pemerintah terhadap total aset adalah 86,75. Jika dibandingkan kinerja antara bank pemerintah dengan bank swasta, pertumbuhan tahunan tertinggi dialami oleh bank swasta sebesar 23,49 y-o-y. Meskipun demikian kinerja ini sebenarnya jauh menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang dicapai pada triwulan I-2009 dimana pertumbuhan yang terjadi adalah 37,21. Bank pemerintah juga meningkat pertumbuhannya, dimana pada triwulan laporan tercatat pertumbuhan sebesar 12,34 y-o-y, sedangkan pada triwulan sebelumnya pertumbuhan aset bank pemerintah adalah 5,66 y-o-y. Gambar 3.1 Perkembangan Aset Perbankan Maluku Utara Sumber: Bank Indonesia Ternate Posisi penyebaran aset bank umum pada triwulan laporan masih didominasi Kota Ternate dengan proporsi sebesar 75,52. Kondisi ini sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, dimana pada triwulan I-2009 porsinya sebesar 75,13. Daerah terbesar lainnya dalam hal penyebaran aset bank umum adalah Kabupaten Halmahera Tengah dengan porsi sebesar 14,03, sedikit menurun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 14,25. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 43 Kondisi ini mencerminkan masih terkonsentrasinya aktivitas ekonomi di Kota Ternate. Dengan pembangunan daerah yang terus ditingkatkan saat ini, diharapkan dapat terwujud ketersediaan infrastruktur yang lebih baik, sehingga aksesibilitas daerah menjadi lebih mudah dan akan menjadi insentif bagi perbankan untuk melakukan ekspansi usaha yang lebih luas diluar Kota Ternate. Melalui pemerataan perbankan hingga ke daerah-daerah lainnya, kebutuhan masyarakat akan pelayanan perbankan, baik itu berupa produk simpanan, pembiayaan kredit, jasa kliring dan RTGS, maupun tersedianya uang layak edar dapat terpenuhi. Selain itu dengan kehadiran perbankan, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, melalui pembiayaan yang sifatnya produktif. Tabel 3.1 Komposisi Kepemilikan Aset Perbankan di Maluku Utara Milyar Rp Keterangan 2008 2009 I II III IV I II Jenis Bank 2.743,88 2.793,61 2.818,85 3.042,81 3.014,40 3.175,53 Pemerintah 2.452,78 2.459,56 2.455,95 2.647,65 2.614,98 2.763,03 Swasta 291,10 334,05 362,91 395,16 399,42 412,51 Dati II 2.743,88 2.793,61 2.818,85 3.042,81 3.014,40 3.175,53 Ternate 2.022,90 2.051,08 2.072,72 2.282,24 2.264,59 2.398,24 Maluku Utara 274,95 254,00 288,24 329,42 320,12 331,80 Halteng 446,04 488,54 457,90 431,15 429,70 445,49 Jenis Valuta 2.743,88 2.793,61 2.818,85 3.042,81 3.014,40 3.175,53 Rupiah 2.641,28 2.774,56 2.783,50 3.030,36 2.947,12 3.084,56 Valas 102,60 19,05 35,36 12,45 67,29 90,98 Proporsi aset perbankan dalam bentuk valuta asing masih relatif kecil, namun selama dua triwulan terakhir mengalami peningkatan. Pada triwulan IV-2008 porsinya hanya sebesar 0,41, lalu pada triwulan I-2009 proporsinya naik menjadi 2,23, sedangkan pada triwulan II-2009 porsinya kembali meningkat menjadi 2,86. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 44 Gambar 3.2 Perkembangan Aset Valuta Asing Pertumbuhan tahunan aset perbankan dalam bentuk valuta asing cenderung berfluktuasi, namun selama dua triwulan terakhir menunjukan peningkatan, seiring peningkatan proporsinya terhadap jumlah aset perbankan yang ada di Maluku Utara. Sejak triwulan IV-2008 proporsi aset perbankan syariah di Maluku Utara secara moderat terus mengalami peningkatan. Setelah beberapa periode sebelumnya mengalami penurunan, tepatnya dimulai pada triwulan I-2008 dan berlanjut hingga triwulan III-2008, aset perbankan syariah kembali menunjukan peningkatan. Pada triwulan II-2009 porsi aset perbankan syariah adalah 2,44, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,39. Masih kecilnya porsi aset perbankan syariah ini disebabkan karena hingga saat ini baru terdapat satu bank umum syariah, dan belum ada bank konvensional yang membuka counter layanan syariah melalui office chaneling. Kedepan diharapkan perbankan syariah dapat terus tumbuh, baik secara kuantitas maupun kualitas, mengingat besarnya potensi pengembangan yang ada. Penambahan jumlah bank syariah akan semakin memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan perbankan dengan sistem syariah sebagai alternatif sistem perbankan konvensional yang ada khususnya bagi masyarakat diluar Kota Ternate. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Utara 45

b. Penghimpunan Dana Bank Umum