Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
24
Peningkatan laju inflasi disebabkan tingginya permintaan yang terindikasi dari peningkatan impor barang selama triwulan I-2010.
2.2 PERKEMBANGAN INFLASI KOTA TANJUNG PINANG
Sama halnya dengan Kota Batam, inflasi di Kota Tanjung Pinang juga menunjukkan tren meningkat. Laju inflasi pada triwulan I-2010 sebesar 1,92
y-o-y,
lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,43. Faktor penyebab masih
didominasi oleh terganggunya distribusi barang kebutuhan pokok seperti beras karena faktor cuaca serta peningkatan permintaan masyarakat. Tingkat inflasi pada kelompok makanan
jadi, minuman, rokok , dan tembakau masih relatif besar pada triwulan laporan.
10,18 10,95
9,73 8,66
10 20
MAKANAN JADI, MINUMAN,
ROKOK TEMBAKAU
Makanan Jadi
Minuman yang Tidak
Beralkohol Tembakau
dan Minuman Beralkohol
yoy
Grafik 2.5. Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman,
Rokok , dan Tembakau di Kota Batam Grafik 2.6.
Inflasi Tahunan Sub-kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok , dan Tembakau di Kota Batam
10,54 9,23
10,43 7,65
10,18
2 4
6 8
10 12
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2009 2010
yoy
Sumber : BPS Kepulauan Riau Sumber : BPS Kepulauan Riau
10,28 4,52
2,07 1,43
1,92 0,00
2,00 4,00
6,00 8,00
10,00 12,00
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2009 2010
yoy
Grafik 2.7. Laju Inflasi Kota Tanjung Pinang y-o-y
Sumber : BPS Kepulauan Riau
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
25
2.2.1 Inflasi Menurut Kelompok Barang dan Jasa
Secara tahunan, sebagian besar kelompok barang dan jasa mengalami inflasi di Kota Tanjung Pinang pada triwulan laporan, hanya kelompok transport, komunikasi, dan jasa
keuangan yang masih mengalami deflasi.
2.2.2 Kelompok Bahan Makanan
Setelah mengalami deflasi sebesar 0,71 y-o-y pada triwulan lalu, kelompok bahan makanan pada triwulan laporan mulai menunjukkan trend kenaikan laju inflasi sebesar
0,22. Sedangkan subkelompok sayur-sayuran menahan laju inflasi dengan mengalami deflasi sebesar 22,32. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian
dan hasilnya yang sebesar 12,31 dan selama triwulan I-2010 inflasi subkelompok ini telah mencapai 12,86 y-t-d. Tekanan inflasi berasal dari naiknya harga beras di Tanjung Pinang
selama triwulan laporan karena faktor-faktor seperti distribusi dan tingginya permintaan.
Tabel 2.2. Inflasi Tahunan Kota Tanjung Pinang Menurut Kelompok Barang dan Jasa
2010 Tw
I Tw
II Tw
III Tw
IV Tw
I
1 Bahan
makanan 17,11
5,55 1,42
‐0,71 0,22
2 Makanan
jadi, minuman, rokok,
dan tembakau 15,00
4,81 7,89
5,90 5,95
3 Perumahan,
air, listrik, gas , dan
bahan bakar 3,75
1,90 0,94
0,66 1,67
4 Sandang
8,70 6,67
7,70 6,72
1,05 5
Kesehatan 4,52
10,23 3,76
3,10 2,29
6 Pendidikan,
rekreasi dan olahraga
6,46 ‐3,79
2,14 2,03
2,27 7
Transpor, komunikasi dan
jasa keuangan
5,65 13,59
‐5,13 ‐2,37
‐0,32 10,28
4,52 2,07
1,43 1,92
Umum
Sumber: BPS Kepri
2009 No
Kelompok
Tabel 2.2. Inflasi Tahunan Kota Batam Menurut Kelompok Barang dan Jasa
Sumber : BPS Kepulauan Riau
0,22 12,31
‐1,31 ‐2,18
1,71 ‐0,82
‐22,32 0,45
1,12 ‐2,09
4,91 2,40
‐25 ‐20
‐15 ‐10
‐5 5
10 15
BAHAN MAKANAN
Padi ‐padian, Umbi‐umbian dan Hasilnya
Daging dan Hasil‐hasilnya
Ikan Segar
Ikan Diawetkan
Telur, Susu dan Hasil‐hasilnya
Sayur ‐sayuran
Kacang ‐ kacangan
Buah ‐ buahan
Bumbu ‐ bumbuan
Lemak dan Minyak
Bahan Makanan Lainnya
yoy 17,11
5,55 1,42
‐0,71 0,22
‐2 2
4 6
8 10
12 14
16 18
20
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2009 2010
yoy
Grafik 2.8. Inflasi Tahunan Kelompok Bahan Makanan
di Kota Tanjung Pinang Grafik 2.9.
Inflasi Tahunan Sub-Kelompok Bahan Makanan di Kota Tanjung Pinang
Sumber : BPS Kepulauan Riau Sumber : BPS Kepulauan Riau
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
26
2.2.3 Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok , dan Tembakau
Pada triwulan I-2010, secara tahunan laju inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat tipis 5,95 dibanding triwulan sebelumnya 5,90.
2.3 INFLASI VOLATILE FOOD DAN ADMINISTERED PRICE