INFLASI VOLATILE FOOD DAN ADMINISTERED PRICE

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I ‐ 2010 26

2.2.3 Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok , dan Tembakau

Pada triwulan I-2010, secara tahunan laju inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau meningkat tipis 5,95 dibanding triwulan sebelumnya 5,90.

2.3 INFLASI VOLATILE FOOD DAN ADMINISTERED PRICE

Hasil Survei Pemantauan Harga Kota Batam selama triwulan I-2010 menunjukkan adanya penurunan harga pada beberapa volatile food. Kecenderungan harga-harga di Kota Batam pada bulan Maret 2010 diperkirakan menurun dibanding bulan sebelumnya, yakni berkisar -0,15 sd 0,16 m-t-m atau 2,56 sd 3,15 y-o-y. Peluang penurunan harga dipengaruhi oleh kelancaran distribusi barang kebutuhan yang berasal dari Malaysia, Singapura, Burma, dan Thailand – seperti beras, daging ayam ras, dan bawang-bawangan seiring dengan berakhirnya musim utara yang membawa gelombang laut tinggi. Namun demikian, kenaikan harga beberapa komoditas yang dipasok dari daerah Jawa dan Sumatera terjadi disebabkan masih terganggunya siklus panen di daerah sentra-sentra produksi tersebut. Berdasarkan hasil SPH pada empat pedagang di dua pasar tradisional kota Batam, inflasi dipicu oleh kelompok volatile food, terutama pada komoditi telur, cabe- cabean, kacang-kacangan, dan ikan-ikanan. Sementara itu, pergerakan inflasi yang berasal dari administered price harga barang yang diatur oleh pemerintah pada triwulan I-2010 relatif masih stabil. Sementara itu, berdasarkan hasil survey pemantauan harga mingguan di Kota Batam, ketiga komoditas yang disurvey yakni bahan bakar minyak rumah tangga, rokok kretek dan rokok kretek filter tidak mengalami perubahan harga yang berarti. 5,95 5,22 5,25 8,31 5 10 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol yoy Grafik 2.10. Inflasi Tahunan Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok , dan Tembakau di Kota Tj. Pinang Grafik 2.11. Inflasi Tahunan Sub-Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok Tembakau di Kota Tj. Pinang Sumber : BPS Kepulauan Riau 15,00 4,81 7,89 5,90 5,95 2 4 6 8 10 12 14 16 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I 2009 2010 yoy Sumber : BPS Kepulauan Riau Sumber : BPS Kepulauan Riau Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I ‐ 2010 27 BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH Pada triwulan I-2010, perkembangan kinerja industri perbankan di Kepulauan Riau mulai menunjukkan arah peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator perbankan seperti total aset, dana masyarakat, dan jumlah kredit yang diberikan meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penyaluran kredit perbankan kepada sektor- sektor produktif mengalami kenaikan yang cukup tinggi menyusul pulihnya aktivitas sektor riil. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan kredit modal kerja yang cukup tinggi seiring membaiknya daya beli masyarakat secara umum. Di sisi lain, sejalan dengan prospek perekonomian yang semakin membaik, risiko kredit masih berada dalam koridor yang terukur dan fungsi intermediasi perbankan pun berjalan cukup optimal. 3.1 BANK UMUM 3.1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga