Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
27
BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
Pada triwulan I-2010, perkembangan kinerja industri perbankan di Kepulauan Riau mulai menunjukkan arah peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator
perbankan seperti total aset, dana masyarakat, dan jumlah kredit yang diberikan meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penyaluran kredit perbankan kepada sektor-
sektor produktif mengalami kenaikan yang cukup tinggi menyusul pulihnya aktivitas sektor riil. Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan kredit modal kerja yang cukup tinggi seiring
membaiknya daya beli masyarakat secara umum. Di sisi lain, sejalan dengan prospek perekonomian yang semakin membaik, risiko kredit masih berada dalam koridor yang terukur
dan fungsi intermediasi perbankan pun berjalan cukup optimal.
3.1 BANK UMUM 3.1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga
Secara tahunan, perkembangan DPK bank umum selama triwulan I-2010 mengalami
perlambatan. DPK yang berhasil dihimpun bank umum konvensional di wilayah Kepulauan
Riau mencapai Rp 17,3 triliun atau tumbuh 4,19 y-o-y atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya 4,62. Perlambatan ini dipengaruhi oleh
melambatnya pertumbuhan baik giro, tabungan maupun deposito dibandingkan dengan
triwulan pertama tahun sebelumnya.
Komposisi DPK bank umum konvensional di wilayah Kepulauan Riau masih didominasi oleh jenis simpanan giro. Pada triwulan I-2010, pangsa giro mencapai 40,24, disusul
tabungan 37,68 dan deposito 22,08. Dengan pangsa tabungan yang cukup besar,
1 2
3 4
5 6
7 8
TW I
TW II TW III TW IV TW I
TW II TW III TW IV TW I
2008 2009
2010 Giro
Tabungan Deposito
Rp triliun
64 21
11 4
Perorangan Perusahaan
Swasta Pemerintah
Daerah Lainnya
Grafik 3.1. Dana Pihak Ketiga Bank Umum di Kepulauan Riau
berdasarkan Jenis Simpanan Diagram 3.1.
Dana Pihak Ketiga Bank Umum di Kepulauan Riau Berdasarkan Golongan Kepemilikan
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
28
perlambatan pertumbuhan DPK lebih disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan tabungan yang sebesar 12,22 menjadi Rp6,5 triliun, dan disusul perlambatan pertumbuhan deposito
yang cukup signifikan sebesar -1,65 menjadi Rp 3,82 triliun. Sementara itu, setelah melambat di triwulan sebelumnya, pertumbuhan giro pada triwulan laporan mengalami
penigkatan dari -9,13 menjadi 0,73. Salah satu faktor meningkatnya giro adalah peningkatan aktivitas ekonomi di sektor korporasi seiring memulihnya perekonomian di
Kepulauan Riau. Adapun portofolio dana perbankan berdasarkan golongan pemilik pada triwulan I-2010, masih didominasi oleh perorangan sebesar 64, diikuti oleh perusahaan
swasta sebesar 21.
3.1.2 Perkembangan Kredit
Setelah mengalami perlambatan sepanjang tahun 2009, perkembangan kredit bank umum konvensional di Kepulauan Riau pada triwulan I-2010 menunjukkan kenaikan. Kredit
yang berhasil disalurkan pada posisi Maret 2010 adalah sebesar Rp12,98 triliun. Secara tahunan, kredit tumbuh sebesar 16,73 y-o-y meningkat dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang sebesar 14,69. Pertumbuhan kredit yang mulai membaik ini didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi mengalami peningkatan, sebaliknya pertumbuhan kredit investasi masih melambat.
Pertumbuhan kredit modal kerja menunjukkan peningkatan dari 14,33 pada posisi akhir tahun 2009 menjadi 18,08 pada triwulan I-2010 yang mencapai Rp4,42 triliun, sementara
itu, pertumbuhan kredit konsumsi juga mengalami kenaikan dari 17,93 pada triwulan IV- 2009 menjadi 21,13 pada triwulan I-2010 yang mencapai Rp5,23 triliun. Kondisi yang
Grafik 3.3. Perkembangan Kredit Bank Umum
Berdasarkan Jenis Penggunaan
5 10
15 20
25 30
35 40
2 4
6 8
10 12
14
TW I
TW II TW III TW IV TW I
TW II TW III TW IV TW I
2008 2009
2010 Kredit
Growth yoy
Rp Triliun
1 2
3 4
5 6
TW I
TW II
TW III
TW IV
TW I
TW II
TW III
TW IV
TW I
2008 2009
2010 Modal
kerja Investasi
Konsumsi Rp Triliun
Grafik 3.2. Perkembangan Kredit
Bank Umum di Kepulauan Riau
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
29
berbeda pada pertumbuhan kredit investasi yang terus mengalami perlambatan sebesar - 5,46 yoy dibandingkan dengan triwulan lalu yang sebesar 1,61 yoy.
Kredit yang disalurkan bank umum konvensional di Kepulauan Riau masih didominasi sektor konsumsi, sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan masing-masing dengan
pangsa 44,32, 17,47, dan 16,18. Hal ini seiring dengan pangsa PDRB Kepulauan Riau yang masih didominasi ketiga sektor tersebut. Secara tahunan, sektor ekonomi yang
pertumbuhan kreditnya mengalami kenaikan yang sangat signifikan adalah sektor listrik gas dan air, yakni sebesar 78 yoy menjadi Rp59,95 milyar. Hal ini mengindikasikan telah
pulihnya perekonomian terutama di sektor-sektor yang terkait seperti sektor industri pengolahan yang kreditnya mengalami pertumbuhan sebesar 24,41 yoy menjadi Rp1,94
triliun dibandingkan pertumbuhan triwulan lalu yang hanya sebesar 15,98 yoy. Mayoritas kredit yang disalurkan oleh bank umum konvensional di Kepulauan Riau
masih terfokus di Kota Batam 79,37 dari total baki debet. Pangsa kredit di Batam
mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 79,68. Penyebab besarnya pangsa kredit di Kota Batam adalah faktor jumlah penduduk yang
dominan di Kepulauan Riau serta sebagian besar unit usaha berada di Kota Batam. Sementara itu, pangsa kredit di Kota Tanjung Pinang dan daerah lainnya masing-masing
sebesar 16,30 dan 4,02. Risiko kredit yang disalurkan bank umum konvesional pada triwulan I-2010
meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Persentase kredit bermasalah atau Non Performing Loan NPL Gross meningkat dari 2,73 di triwulan IV-2009 menjadi 3,21
pada triwulan I-2010. Demikian juga dengan nominalnya naik dari Rp327,95 milyar menjadi Rp385,13 milyar. Namun peningkatan NPL ini tidak diiringi dengan peningkatan Loan to
deposit ratio yang mengalami penurunan dari 70,32 menjadi 69,28.
Diagram 3.2. Kredit yang Disalurkan Bank Umum
Berdasarkan Sektor Ekonomi Grafik 3.4.
Pertumbuhan Kredit Bank Umum Berdasarkan Jenis
Penggunaan
‐10 ‐5
5 10
15 20
25 30
35 40
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I
2007 2008
2009 2010
Modal kerja
Investasi Konsumsi
3 16
1 8
18 3
6 1
44 Pertanian
Pertambangan Industri
Listrik, gas dan air
Konstruksi Perdagangan
Pengangkutan Jasa
dunia usaha Jasa
sosial Lainnya
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
30
Sementara itu perkembangan kredit bank umum yang disalurkan kepada sektor UMKM pada triwulan I-2010 mengalami peningkatan secara signifikan setelah di tahun 2009
tumbuh melambat. Secara tahunan, Pertumbuhan kredit UMKM yang berhasil disalurkan meningkat dari 9,05 yoy pada triwulan IV-2009 menjadi 48,49 pada triwulan I-2010
atau mencapai Rp8,38 triliun. Peningkatan ini menunjukkan mulai pulihnya sektor UMKM pasca krisis keuangan yang mendorong perbankan untuk berekspansi menyalur kredit ke
UMKM.
3.1.3 Perkembangan Bank Umum Syariah
Secara tahunan, perkembangan aset bank umum syariah pada triwulan I-2010 mengalami penurunan yang tajam yakni sebesar 19,63 yoy, sedangkan dibanding
triwulan lalu hanya meningkat tipis sebesar 0,98 qtq mencapai Rp 663,25 milyar. Seiring dengan pertumbuhan aset yang melambat, pertumbuhan pembiayaan syariah juga
mengalami penurunan sebesar 20,47 yoy menjadi sebesar Rp485,76 milyar. Sementara
63,86 66,03
68,84 65,23
63,42 65,12
68,08 70,32
69,28
58,00 60,00
62,00 64,00
66,00 68,00
70,00 72,00
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2008 2009
2010 0,00
0,50 1,00
1,50 2,00
2,50 3,00
3,50
50.000 100.000
150.000 200.000
250.000 300.000
350.000 400.000
450.000
Tw I
Tw II Tw III Tw IV Tw I
Tw II Tw III Tw IV Tw I
2008 2009
2010 NPL
Nominal NPL
Grafik 3.5. Perkembangan Non Performing Loan Gross
Bank Umum di Kepulauan Riau Grafik 3.6.
Perkembangan Loan to Deposit Ratio Bank Umum di Kepulauan Riau
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
2008 2009
2010 Kredit
UMKM yoy
Grafik 3.7. Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum
Konvensional di Kepulauan Riau
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
31
itu, dana pihak ketiga masih tumbuh sebesar 5,89 yoy, namun secara triwulanan turun sebesar 5,89 menjadi Rp441,71 milyar. Fungsi intermediasi bank umum syariah mengalami
peningkatan yang ditunjukkan dengan kenaikan financing to deposit ratio FDR menjadi 109,97 dibanding tahun lalu pada triwulan I yang sebesar 85,91, namun secara
triwulanan menurun tipis dibanding akhir tahun 2009 yang sebesar 110,69.
3.2 BANK PERKREDITAN RAKYAT 3.2.1 Perkembangan BPR Konvensional