REALISASI APBD PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2. 3.

Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I ‐ 2010 35 Sementara itu, APBD Kota Tanjungpinang tahun 2010 diprakirakan mengalami penurunan hingga 21,6 dibanding tahun 2009 menjadi Rp 542 miliar. Penurunan antara lain terjadi pada sektor PAD sebesar Rp 40,8 miliar atau mengalami penurunan 1,6 persen dari Rp 41,5 miliar pada APBD 2009. Selain sektor PAD, dana perimbangan juga mengalami penurunan sekitar 15,35 atau menjadi Rp 375,9 miliar, terutama dana alokasi umum DAU dan dana alokasi khusus DAK, yang masing-masing turun sebesar 18,9 dan 91,19. Terjadinya penurunan pada pos DAK karena kebijakan pemerintah pusat hanya mengalokasikannya bagi sanitasi dan air bersih. Kabupaten Natuna sebagai daerah penghasi migas terbesar di Kepulauan Riau bahkan mengalami penurunan anggaran yang jauh lebih besar. Target APBD Natuna tahun 2010 diperkirakan senilai Rp 843 miliar atau menurun sekitar Rp 400 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,2 triliun. Dalam RAPBD tersebut, pendapatan dari sisi penerimaan mencapai Rp 576 miliar, yang diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp 14 miliar. Pos PAD tersebut terdiri dari dana Hasil Pajak Daerah Rp 2,6 miliar, retribusi daerah Rp 1 miliar, dan pos Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp 4,6 miliar. Selain itu, dari pos dana perimbangan yang diproyeksikan Rp 547 miliar dengan sumber pendapatan dari dana perimbangan Bagi Hasil Pajak Rp 94 miliar, Bagi Hasil bukan Pajak sumber daya alam Rp 427 miliar dan pos dari Dana Alokasi Khusus DAK Rp 24 miliar. Di sisi pembiayaan, anggaran belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 481 miliar, dan belanja tidak langsung sekitar Rp 353 miliar. Adapun pembiyaan defisi anggaran diperoleh dari penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 274 miliar.

4.2. REALISASI APBD PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Dari jumlah APBD provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 sebesar Rp 1,83 triliun, alokasi belanja terbesar ditujukan untuk belanja Modal senilai Rp 759,5 miliar atau 41,5 dari total APBD 2010. Selain itu alokasi belanja Barang dan Jasa sebanyak Rp 355,3 miliar juga memegang porsi yang relatif besar mencapai 19,4. Komposisi ini dinilai cukup ideal untuk menggerakkan roda perekonomian yang manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sementara di sisi penerimaan, pos bagi hasil pajak ditargetkan menyumbang pendapatan sebesar Rp 528,7 miliar atau 35,28 dari total penerimaan pemerintah provinsi di tahun 2010. Adapun penerimaan yang berasal dari PAD ditargetkan sekitar Rp382,7 miliar, yang memberi kontribusi mencapai 25,5 terhadap total penerimaan. Sedangkan pos dana perimbangan yang berasal dari DAU ditargetkan menyumbang penerimaan sekitar 22,6. Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau Triwulan I ‐ 2010 36

4.2.1. Realisasi Penerimaan

Realisasi penerimaan pemerintah provinsi Kepulauan Riau selama triwulan I-2010 diperkirakan sebesar Rp 480 miliar atau 32,02 dari target penerimaan tahun 2010 sebesar Rp 1,489 triliun. Pencapaian ini cukup baik jika dibandingkan persentase penerimaan di triwulan I-2009 yakni sebesar 24,9. Penerimaan pada triwulan I-2010 dari sisi PAD sebagian besar bersumber dari realisasi penerimaan pajak daerah yang diestimasi sebesar Rp 116,4 miliar atau 30,4 dari target penerimaan pajak tahun 2010. Penerimaan pajak daerah tersebut bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBB-KB. Realisasi di periode ini lebih baik jika dibandingkan triwulan I-2009 yang baru tercapai sebesar 23,7. Tabel 4.3. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Januari Februari Maret Tw.I ‐2009 Rp

1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pa ja k Daerah 382,664,083,000 39,291,743,005 33,956,126,975 43,109,551,355 116,357,421,335 30.41 23.67 Retri bus i Daerah 1,677,500,000 97,951,776 97,321,750 133,225,175 328,498,701 19.58 20.89 ‐ Retribusi Jasa Umum 136,500,000 2,563,000 6,667,500 2,820,500 12,051,000 8.83 24.16 ‐ Retribusi Jasa Usaha 1,516,000,000 95,388,776 82,904,250 124,904,675 303,197,701 20.00 16.14 ‐ Retribusi Perizinan Tertentu 25,000,000 ‐ 7,750,000 5,500,000 13,250,000 53.00 0.00 Ha s i l Pengel.Kekayaan Daerah ydp 714,000,000 ‐ ‐ ‐ ‐ 0.00 0.00 La i n ‐lain Pendapatan Asli Daerah 15,828,508,000 1,038,659,775 673,045,488 1,734,872,223 3,446,577,485 21.77 26.70 TOTAL PAD 400,884,091,000 40,428,354,556 34,726,494,213 44,977,648,753 120,132,497,521 29.97

23.70 2.

DANA PERIMBANGAN Ba gi Hasil Pajak Bukan Pajak 204,832,837,000 925,973,104 1,489,111,213 21,215,246,305 23,630,330,622 11.54 12.91 ‐ Bagi Hasil Pajak 103,950,000,000 167,415,389 302,263,820 340,665,301 810,344,510 0.78 8.82 ‐ Bagi Hasil Bukan Pajak 27,105,868,000 758,557,715 1,186,847,393 2,234,445,011 4,179,850,119 15.42 9.08 ‐ Pajak Penghasilan Orang Pribadi 73,776,969,000 ‐ ‐ 18,640,135,993 18,640,135,993 25.27 0.00 Ba gi Hasil Bukan Pajak 528,715,569,000 ‐ 75,659,589,973 136,572,923,636 212,232,513,609 40.14 24.69 Da na Alokasi Umum 338,972,091,000 51,693,640,000 25,846,820,000 25,846,820,000 103,387,280,000 30.50 33.33 Da na Alokasi Khusus 4,558,900,000 ‐ ‐ ‐ ‐ TOTAL DANA PERIMBANGAN 1,077,079,397,000 52,619,613,104 102,995,521,186 183,634,989,941 339,250,124,231 31.50

25.32 3.

LAIN ‐ LAIN PENDAPATAN YANG SAH Penda pa ta n Hibah dari Pemerintah 20,718,151,000 ‐ 20,718,151,000 ‐ 20,718,151,000 100.00 ‐ 1,498,681,639,000 93,047,967,660 158,440,166,399 228,612,638,694 480,100,772,752

32.03 24.90