Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
35
Sementara itu, APBD Kota Tanjungpinang tahun 2010 diprakirakan mengalami penurunan hingga 21,6 dibanding tahun 2009 menjadi Rp 542 miliar. Penurunan antara
lain terjadi pada sektor PAD sebesar Rp 40,8 miliar atau mengalami penurunan 1,6 persen dari Rp 41,5 miliar pada APBD 2009. Selain sektor PAD, dana perimbangan juga mengalami
penurunan sekitar 15,35 atau menjadi Rp 375,9 miliar, terutama dana alokasi umum DAU dan dana alokasi khusus DAK, yang masing-masing turun sebesar 18,9 dan 91,19.
Terjadinya penurunan pada pos DAK karena kebijakan pemerintah pusat hanya mengalokasikannya bagi sanitasi dan air bersih.
Kabupaten Natuna sebagai daerah penghasi migas terbesar di Kepulauan Riau bahkan mengalami penurunan anggaran yang jauh lebih besar. Target APBD Natuna tahun
2010 diperkirakan senilai Rp 843 miliar atau menurun sekitar Rp 400 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,2 triliun. Dalam RAPBD tersebut, pendapatan dari sisi
penerimaan mencapai Rp 576 miliar, yang diantaranya berasal dari Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp 14 miliar. Pos PAD tersebut terdiri dari dana Hasil Pajak Daerah Rp 2,6
miliar, retribusi daerah Rp 1 miliar, dan pos Hasil Pengolahan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp 4,6 miliar. Selain itu, dari pos dana perimbangan yang diproyeksikan Rp 547
miliar dengan sumber pendapatan dari dana perimbangan Bagi Hasil Pajak Rp 94 miliar, Bagi Hasil bukan Pajak sumber daya alam Rp 427 miliar dan pos dari Dana Alokasi Khusus DAK
Rp 24 miliar. Di sisi pembiayaan, anggaran belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 481 miliar, dan belanja tidak langsung sekitar Rp 353 miliar. Adapun pembiyaan defisi anggaran
diperoleh dari penerimaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 274 miliar.
4.2. REALISASI APBD PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Dari jumlah APBD provinsi Kepulauan Riau tahun 2010 sebesar Rp 1,83 triliun, alokasi belanja terbesar ditujukan untuk belanja Modal senilai Rp 759,5 miliar atau 41,5 dari total
APBD 2010. Selain itu alokasi belanja Barang dan Jasa sebanyak Rp 355,3 miliar juga memegang porsi yang relatif besar mencapai 19,4. Komposisi ini dinilai cukup ideal untuk
menggerakkan roda perekonomian yang manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sementara di sisi penerimaan, pos bagi hasil pajak ditargetkan menyumbang
pendapatan sebesar Rp 528,7 miliar atau 35,28 dari total penerimaan pemerintah provinsi di tahun 2010. Adapun penerimaan yang berasal dari PAD ditargetkan sekitar Rp382,7 miliar,
yang memberi kontribusi mencapai 25,5 terhadap total penerimaan. Sedangkan pos dana perimbangan yang berasal dari DAU ditargetkan menyumbang penerimaan sekitar 22,6.
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
36
4.2.1. Realisasi Penerimaan
Realisasi penerimaan pemerintah provinsi Kepulauan Riau selama triwulan I-2010 diperkirakan sebesar Rp 480 miliar atau 32,02 dari target penerimaan tahun 2010 sebesar
Rp 1,489 triliun. Pencapaian ini cukup baik jika dibandingkan persentase penerimaan di triwulan I-2009 yakni sebesar 24,9. Penerimaan pada triwulan I-2010 dari sisi PAD sebagian
besar bersumber dari realisasi penerimaan pajak daerah yang diestimasi sebesar Rp 116,4 miliar atau 30,4 dari target penerimaan pajak tahun 2010. Penerimaan pajak daerah
tersebut bersumber dari Pajak Kendaraan Bermotor PKB, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBN-KB dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBB-KB. Realisasi di periode
ini lebih baik jika dibandingkan triwulan I-2009 yang baru tercapai sebesar 23,7.
Tabel 4.3. Perkembangan Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Januari Februari
Maret Tw.I
‐2009
Rp
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pa ja k Daerah
382,664,083,000 39,291,743,005
33,956,126,975 43,109,551,355
116,357,421,335 30.41
23.67 Retri bus i
Daerah 1,677,500,000
97,951,776 97,321,750
133,225,175 328,498,701
19.58 20.89
‐ Retribusi Jasa Umum 136,500,000
2,563,000 6,667,500
2,820,500 12,051,000
8.83 24.16
‐ Retribusi Jasa Usaha 1,516,000,000
95,388,776 82,904,250
124,904,675 303,197,701
20.00 16.14
‐ Retribusi Perizinan Tertentu 25,000,000
‐ 7,750,000
5,500,000 13,250,000
53.00 0.00
Ha s i l Pengel.Kekayaan Daerah ydp
714,000,000 ‐
‐ ‐
‐ 0.00
0.00 La i n
‐lain Pendapatan Asli Daerah 15,828,508,000
1,038,659,775 673,045,488
1,734,872,223 3,446,577,485
21.77 26.70
TOTAL PAD
400,884,091,000 40,428,354,556
34,726,494,213 44,977,648,753
120,132,497,521 29.97
23.70 2.
DANA PERIMBANGAN
Ba gi Hasil Pajak Bukan Pajak
204,832,837,000 925,973,104
1,489,111,213 21,215,246,305
23,630,330,622 11.54
12.91 ‐ Bagi Hasil Pajak
103,950,000,000 167,415,389
302,263,820 340,665,301
810,344,510 0.78
8.82 ‐ Bagi Hasil Bukan Pajak
27,105,868,000 758,557,715
1,186,847,393 2,234,445,011
4,179,850,119 15.42
9.08 ‐ Pajak Penghasilan Orang Pribadi
73,776,969,000 ‐
‐ 18,640,135,993
18,640,135,993 25.27
0.00 Ba gi
Hasil Bukan Pajak 528,715,569,000
‐ 75,659,589,973
136,572,923,636 212,232,513,609
40.14 24.69
Da na Alokasi Umum
338,972,091,000 51,693,640,000
25,846,820,000 25,846,820,000
103,387,280,000 30.50
33.33 Da na
Alokasi Khusus 4,558,900,000
‐ ‐
‐ ‐
TOTAL DANA PERIMBANGAN
1,077,079,397,000 52,619,613,104
102,995,521,186 183,634,989,941
339,250,124,231 31.50
25.32 3.
LAIN ‐ LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Penda pa ta n Hibah dari Pemerintah
20,718,151,000 ‐
20,718,151,000 ‐
20,718,151,000 100.00
‐ 1,498,681,639,000
93,047,967,660 158,440,166,399
228,612,638,694 480,100,772,752
32.03 24.90