Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
39
BAB 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
Bank Indonesia dalam menjalankan fungsi sistem pembayaran senantiasa menjaga aspek keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen. Sementara itu
dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran diwujudkan dengan terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat
dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy. Sebagaimana tren
pada awal triwulan, perkembangan transaksi sistem pembayaran di Kepulauan Riau mengalami penurunan baik jumlah aliran uang masuk dan keluar maupun jumlah transaksi
pembayaran melalui kliring dan Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement BI-RTGS.
5.1 TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI
5.1.1 Aliran Uang Kartal MasukKeluar
Perkembangan aliran uang kartal di wilayah kerja KBI Batam pada triwulan I-2010 mengalami penurunan baik inflow maupun outflow. Inflow di wilayah kerja KBI Batam turun
sebesar 70,08 y-o-y dan 338,12 q-t-q menjadi Rp 49,50 milyar, sementara outflow di wilayah kerja KBI Batam turun sebesar 12,21 y-o-y dan 67,08 q-t-q menjadi Rp 511,49
milyar. Penurunan inflow dan outflow pada triwulan pertama merupakan siklus musiman yang biasa terjadi di setiap awal tahun. KBI Batam memiliki karateristik net ouflow di mana
outflow lebih besar daripada inflow. Secara tahunan net outflow pada triwulan laporan mengalami kenaikan sebesar 10,73 y-o-y. Sementara itu, secara triwulanan net outflow
mengalami penurunan sebesar 38,04 q-t-q menjadi Rp 461,99 milyar.
Grafik 5.1. Perkembangan Inflow dan Outflow Uang Kartal
di Kepulauan Riau
10 20
30 40
50 60
70 80
Tw. I
Tw. II
Tw. III Tw. IV
Tw. I
Tw. II
Tw. III Tw. IV
Tw. I
2008 2009
2010 Rp
miliar
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV TW I
2007 2008
2009 2010
Inflow Rp milyar
Outflow Rp milyar
Net
Sumber : Bank Indonesia Batam
Grafik 5.2. Perkembangan PTTB
Kantor Bank Indonesia Batam
Sumber : Bank Indonesia Batam
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan I ‐ 2010
40
5.1.2 Penyediaan Uang Kartal Layak Edar
Bank Indonesia senantiasa menjaga kualitas uang kartal yang layak edar dengan menerapkan clean money policy yaitu dengan melakukan pemusnahan atau pemberian tanda
tidak berharga PTTB terhadap uang kartal yang sudah tidak layak edar. Selama triwulan I- 2010, KBI Batam telah melakukan pemusnahan uang kertas sebanyak 3,56 juta lembar atau
Rp 49 Milyar, turun sebesar 30,75. Berdasarkan denominasi yang paling banyak dimusnahkan adalah pecahan Rp 1.000, Rp 5.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan Rp 50.000
masing-masing sebesar 31,89, 19,61, 17,22, 16,34, dan 13,39.
5.1.3 Uang Palsu
Selama triwulan I-2010, uang palsu yang ditemukan oleh Kantor Bank Indonesia Batam relatif sedikit, yakni sebanyak 25 lembar atau secara nominal sebesar Rp 1,45 juta.
Uang kertas pecahan Rp 50.000 merupakan pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan yaitu sebesar 60 dari total lembaran uang palsu yang ditemukan. Untuk
menekan jumlah peredaran uang palsu, KBI Batam senantiasa melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah, serta melalui iklan layanan masyarakat di
ruang publik.
5.2 TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI