Kerajaan Majapahit Kerajaan yang Bercorak Hindu di Indonesia

SD Kelas V 12 Gambar 1.9 Candi Prambanan Sumber: Indonesian Image

b. Tradisi Agama

Hindu Kerajaan-kerajaan Hindu pernah jaya hingga berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, pengaruh Hindu sangat melekat pada masyarakat Indonesia. Bahkan, tradisi dan kepercayaan Hindu masih dipertahankan di beberapa daerah. Con- tohnya di masyarakat Jawa dan Bali. Berikut ini contoh tradisi dan kepercayaan yang masih melekat pada masyarakat. a Upacara adat bersih desa di Jawa dan Bali setelah panen. Pada saat upacara, di- lakukan penyembelihan hewan. Darahnya dipercikkan di atas tanah dengan tujuan mengusir hantu-hantu jahat. b Upacara nyawer, yaitu menabur beras kuning bercampur uang logam kepada mempelai. Tujuannya sebagai pelepas terakhir dari orang tua. Beras dan uang logam bermakna agar rumah tangga dilimpahi keselamatan, kebahagiaan, rezeki, dan harta benda. c Upacara huap lingkung , yaitu kedua mempelai saling menyuapi nasi tiga kali. Tradisi ini bertujuan agar dalam berumah tangga sama-sama mencari dan menikmati rezeki secara gotong royong. d Upacara ruwatan pada anak tunggal. Seorang anak tunggal harus diruwat. Tu- juannya agar lepas dari bahaya yang mengancam kehidupannya. Ancaman itu datang dari seorang raksasa yang bernama Bathara Kala. 13 Islam di Indonesia Agama Buddha masuk ke Indonesia hampir bersamaan dengan agama Hindu. Agama Buddha tidak hanya berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat, namun juga memengaruhi bentuk pemerintahan atau kerajaan pada masa lalu. Hal tersebut terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada.

1. Kerajaan Buddha di Indonesia

Berikut ini beberapa kerajaan besar yang rajanya beragama Buddha.

a. Kerajaan Holing Kalingga

Menurut berita Cina, di Jawa Tengah bagian utara pada abad VII ada kerajaan bernama Holing. Kerajaan ini memiliki hubungan dengan Cina. Rajanya seorang perempuan bernama Ratu Simo. Menurut catatan I tsing, pada tahun 664 Kerajaan Holing menerjemahkan buku suci agama Buddha Hinayana. Usahanya ini dibantu oleh pendeta Buddha bernama Janabadra. Dengan demikian, agama Buddha Holing beraliran Hinayana.

b. Kerajaan Mataram

Ketika berada di Sriwijaya, I tsing juga mencatat kerajaan Buddha Mahayana di Jawa Tengah. Diperkirakan pusat Kerajaan Syailendra berada di wilayah Kedu Selatan. Kemungkinan Dinasti Syailendra melakukan ekspansi ke wilayah kekua- saan Dinasti Sanjaya. Dinasti Sanjaya terdesak, sehingga banyak di antara war- ganya yang melarikan diri. Hal ini didasarkan pada penemuan sejumlah candi Hindu kecil-kecil yang letaknya saling berjauhan. Kerajaan dan Peninggalan Buddha di Indonesia B Tugas Ayo jawab pertanyaan berikut dengan tepat 1. Sebutkan dua kerajaan Hindu yang pernah ada di Indonesia? 2. Sebutkan dua peninggalan kerajaan Hindu 3. Bagaimanakah perkembangan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintah- an Raja Hayam Wuruk? 4. Sebutkan dua contoh tradisi yang berasal dari kebudayaan Hindu 5. Sebutkan jasa-jasa Gajah Mada bagi Kerajaan Majapahit SD Kelas V 14 Banyak di antaranya yang belum jadi. Candi-candi, antara lain Candi Dieng, Gedongsongo, Sukuh, dan masih banyak lagi.

c. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke -7 Masehi. Semula Kerajaan Sriwijaya terletak di Muaratakus, lalu pindah ke Jambi. Terakhir dipindahkan ke Palembang di Muara Sungai Musi. Kerajaan Sriwijaya mencapai zaman keemasan ketika diperintah oleh Balaputradewa. Ia adalah putra Raja Samaratungga dari Jawa. Sumber sejarah Sriwijaya berupa prasasti. Contohnya Prasasti Kota Kapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah Kedukan Bukit, Talang Tua, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang Berahi, dan Palas Pasemah. Sumber sejarah lain berupa berita asing Nalanda dan Tingor dan catatan dari dinasti Tang. Menurut catatan tersebut, di Sriwijaya pernah berdiri Perguruan Tinggi agama Buddha. Guru besar agama Buddha yang berasal dari India, yaitu Sakyakirti atau Dharmakirti. 1 Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim Kerajaan Sriwijaya maju dengan pesat karena letaknya sangat strategis. Letak Kerajaan Sriwijaya berhadapan dengan Selat Malaka dan dekat dengan Selat Sunda. Wilayah tersebut merupakan jalur pelayaran internasional pada saat itu. Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya meliputi seluruh Pulau Sumatra, Semenanjung Malaka, Balitung, sebagian Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah. Kerajaan Sriwijaya disebut Negara Nasional pertama di Indonesia. Untuk menjaga keamanan dan meningkatkan perdagangan, Kerajaan Sriwijaya membangun angkatan laut yang tangguh dan kuat. Kerajaan Sriwijaya juga mempunyai armada niaga yang besar. Dengan demikian Kerajaan Sriwijaya disebut sebagai kerajaan maritim. Sebagai kerajaan maritim, Kerajaan Sriwijaya berupaya menguasai perairan Nusantara. Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai Selat Malaka, Selat Karimata, Selat Sunda, dan laut-laut lainnya di Nusantara. 2 Kerajaan Sriwijaya sebagai Pusat Penyebaran Agama Buddha Kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha. Hal ini dapat diketahui dari berita Cina yang ditulis oleh I Tsing. Dia adalah pendeta Buddha dari Cina yang pernah tinggal cukup lama di Kera- jaan Sriwijaya. I Tsing banyak menulis tentang Kerajaan Sriwijaya. I Tsing memberitakan bahwa di Kerajaan Sriwijaya terdapat ribuan pendeta Buddha. Ia juga memberitakan bahwa di Kerajaan Sriwijaya terdapat Perguruan Tinggi agama Buddha. Salah seorang guru besar yang terkenal adalah Sakyakirti. 15 Islam di Indonesia Banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang belajar di perguruan tinggi terse- but. Banyak pendeta Buddha datang ke Kerajaan Sriwijaya sebelum memperdalam ilmu di Nalanda, India. 3 Kemunduran Sriwijaya Kemunduran Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a Faktor dalam : Palembang yang menjadi pusat kerajaan semakin jauh dari pantai. b Faktor Politik: Sriwijaya yang lemah tidak dapat mengontrol daerah kekua- saannya sehingga banyak yang melepaskan diri. c Faktor ekonomi : Karena jauh dari pantai maka kapal-kapal dagang enggan singgah, sehingga pemasukan pajak tidak ada. d Faktor Militer: Diserang Dharmawangsa dari Singasari dan Colamandala dari Majapahit.

2. Peninggalan Sejarah yang Bercorak Buddha di Indonesia

Di Indonesia terdapat banyak peninggalan sejarah yang bercorak Buddha. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Buddha sangat memengaruhi kehidupan masyarakat saat itu. Peninggalan yang bercorak Buddha antara lain berupa candi, prasasti, arca, dan tradisi agama.

a. Candi

Candi peninggalan budaya Buddha terbesar adalah Candi Borobudur. Candi ini merupakan bangunan yang besar dan megah. Bahkan Candi Borobudur menja- di salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Candi Borobudur sering dikunjungi wisa- tawan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Mereka mengagumi kemegahan Candi Borobudur yang telah berumur lebih dari seribu tahun. Bentuk Candi Borobudur bertingkat-tingkat. Jumlahnya ada sembilan tingkat. Di puncaknya terdapat stupa yang paling besar. Secara garis besar, bangunan Candi Borobudur dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian kaki candi Kamadatu, badan candi Rupadatu, dan atap candi Arupadatu. Berikut ini beberapa candi peninggalan budaya Buddha. 1 Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Sari, Candi Kalasan, dan Candi Plaosan. Candi-candi tersebut dibangun pada masa Dinasti Syailendra. 2 Candi Muaratakus, Candi Simangambat, dan Candi Tanjung Medan. Candi- candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya.