Kerajaan Mataram Hindu Kuno
9
Islam di Indonesia
Wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit
Gambar 1.7 Peta kekuasaan Kerajaan Majapahit Sumber: Kewiraan untuk Perguruan Tinggi
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit mencapai kemajuan di berbagai bidang. Kemajuan itu antara lain di bidang sosial, ekonomi,
pemerintahan, agama, dan bidang kebudayaan.
a Bidang Sosial Ekonomi
Pada masa Hayam Wuruk berkuasa, negara aman, tenteram, dan rakyat hidup sejahtera. Perdagangan, pelayaran, dan pertanian sudah maju. Kerajaan Majapahit
mempunyai banyak pelabuhan. Pelabuhan-pelabuhan terdapat di Tuban, Pasuruan, Sedayu Gresik, dan Ujung Galuh. Pelabuhan Ujung Galuh terletak di muara Sungai
Brantas. Pelabuhan ini banyak dikunjungi pedagang dari India, Cina, Arab, dan Persia.
Kerajaan Majapahit membina hubungan persahabatan dengan negara lain. Di antaranya Burma Myanmar, Siam Muangthai, Campa, Cina, dan India.
Dengan demikian, perdagangan dan pelayaran Kerajaan Majapahit bertambah maju. Oleh karena itu, Majapahit disebut Kerajaan Maritim. Barang-barang yang
diperdagangkan, antara lain beras, garam, lada, rempah-rempah, emas, perak, kayu cendana, kelapa, gula, belerang, kapas, dan sutra.
b Bidang Pemerintahan
Kerajaan Majapahit telah mempunyai susunan pemerintahan yang baik. Raja adalah pemegang kekuasaan kerajaan tertinggi. Kedudukannya diperoleh
berdasarkan hak turun-temurun.
SD Kelas V
10
Di bawah Raja Majapahit ada sejumlah raja-raja daerah paduka Bhatara. Mereka memerintah di daerah-daerah. Mereka biasanya berasal dari saudara
atau kerabat dekat Raja Majapahit. Raja-raja daerah bertugas mengumpulkan penghasilan kerajaan. Mereka menyerahkan upeti kepada bendahara kerajaan,
dan mempertahankan wilayah.
Pemerintahan Majapahit juga membentuk badan peradilan yang disebut Sapta Papati
. Untuk melaksanakan kekuasaan pengadilan disusunlah kitab hukum. Kitab tersebut bernama Kutaramanawa yang dibuat oleh Mahapatih Gajah Mada.
c Bidang Agama
Kehidupan beragama berkembang dengan baik. Raja Hayam Wuruk pemeluk agama Hindu. Akan tetapi, rakyatnya diberi kebebasan memeluk agama yang diya-
kininya. Pemeluk agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dengan damai. Pemerintahan Majapahit membentuk badan yang mengatur kehidupan
beragama, yaitu Dharmadyaksa ring Kasyaiwan dan Dharmadyaksa ring Kasogatan. Dharmadyaksa ring Kasyaiwan, adalah badan yang mengatur agama Hindu.
Dharmadyaksa ring Kasogatan, adalah badan yang mengurusi agama Buddha.
d Bidang Kebudayaan
Kebudayaan berupa seni bangunan berkembang pesat. Contohnya, pemba- ngunan candi, seperti Candi Panataran, Candi Sawentar, dan Candi Samberjati
di Blitar, Candi Tegalwangi dan Candi Sorawana di Kediri, serta Candi Tikus, di Triwulan Mojokerto.
Seni sastra juga berkembang pesat. Banyak pujangga ternama hidup pada masa itu. Contohnya Empu Prapanca mengarang kitab Negarakertagama. Adapula
Empu Tantular yang mengarang kitab Arjuna Wiwaha dan Sutasoma.
2 Peranan Gajah Mada dalam Upaya Menyatukan Nusantara
Gajah Mada muncul di Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Sri Jayanegara
. Pada masa itu terjadi banyak pemberontakan. Pemberontakan pa- ling berbahaya adalah pemberontakan Kuti 1319. Pada pemberontakan ini, ibu
kota kerajaan berhasil diduduki pemberontak. Karena keadaan sangat gawat, Raja Jayanegara terpaksa menyingkir dari istana.
Raja Jayanegara mengungsi ke Desa Badander. Ia dikawal oleh 15 orang pasukan Bhayangkara yang dipimpin Gajah Mada. Berkat ketangkasan dan
kecerdasan Gajah Mada, pemberontakan Kuti dapat dipadamkan. Atas jasa-jasanya itu, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan. Dua tahun kemudian diangkat
menjadi patih di Kediri.