Agresi Militer Belanda II

164 SD Kelas V

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Ir. Soekarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia. Ia adalah presiden pertama RI yang terpilih pada 18 Agustus 1945 melalui sidang PPKI. Masa jabatannya dihabiskan untuk meyelesaikan masalah bangsa. Pada saat Agresi Militer Belanda I, pada 19 Desember 1948, Ir. Soekarno ditangkap dan diasingkan ke Bangka. Se- belum diasingkan beliau sempat memberikan amanat pada Mr. Syafrudin Prawiranegara Menteri Kemakmuran untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia PDRI. Beliau kembali dari pengasingan pada 6 Juli 1949.

2. Drs. Mohammad Hatta

Drs. Mohammad Hatta adalah tokoh proklamator kemer- dekaan Indonesia. Beliau sudah aktif berjuang dalam gerakan kebangsaan sejak mahasiswa. Setelah Indonesia merdeka, Bung Hatta mendampingi Presiden Soekarno memimpin ne- gara Republik Indonesia. Pada agresi militer II, beliau ditang- kap oleh Belanda lalu diasingkan ke Pulau Bangka. Ia selalu tampil di berbagai perundingan dalam penye- lesaian masalah pengakuan kedaulatan RI. Bung Hatta selalu berusaha memperbaiki ekonomi rakyat. Atas gagasan beliaulah di Indonesia didirikan koperasi. Pada 1 Desember 1956, Bung Hatta mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden RI.

3. Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang raja. Ia juga sebagai pemimpin perjuangan bangsa dalam mengha- dapi serbuan Belanda. Pada 19 Agustus 1945, ia menyatakan bahwa Yogyakarta yang berbentuk kerajaan itu menjadi bagian dari negara Republik Indonesia. Sri Sultan Hamengkubuwono IX sangat berpengaruh pada masa perang kemerdekaan. Beliau adalah seorang bangsawan yang selalu membaur dengan rakyatnya. Tak heran rakyat bahu membahu mendukung perjuangan untuk mengusir Belanda dari Yogyakarta. Gambar 9.14 Ir. Soekarno Sumber: Album Pahlawan Bangsa Gambar 9.15 Drs. Moh. Hatta Sumber: Album Pahlawan Bangsa Gambar 9.16 Sri Sultan HB IX Sumber: Album Pahlawan Bangsa 165 Pada serangan umum 1 Maret 1949, Sultan Hamengkubuwono IX membantu TNI dengan membangun kubu pertahanan di dalam keraton sebagai tempat per- sembunyian. Sri Sultan Hamengkubuwono IX juga turut berperan dalam menan- datangani hasil KMB di Belanda. Beliau tampil sebagai wakil Indonesia. Dalam sidang kabinet pertama RI pada 13 Juli 1949, beliau terpilih sebagai Menteri Koordinator Pertahanan. Jabatan penting lain yang pernah dipegang, antara lain wakil perdana mentri, Ketua Badan Pengawas Keuangan, dan Menteri Utama bidang Ekonomi dan Keuangan.

4. Panglima Besar Soedirman

Sebelumnya Soedirman adalah seorang guru di sekolah Muhammadiyah. Kemudian beliau mengikuti pendidikan Peta Pembela Tanah Air di Bogor. Beliau diangkat menjadi Panglima Divisi V Banyumas dengan pangkat kolonel. Ia memimpin pasukan TKR untuk menyerang tentara Sekutu Inggris di Ambarawa. Pada 12 November 1945 Soedirman dipilih menjadi Panglima Besar TKR. Selanjutnya beliau dilantik oleh Presiden dengan pangkat jenderal. Pada waktu itu beliau adalah Jenderal termuda di dunia yang diangkat dalam usia 29 tahun. Tugasnya adalah menyusun organisasi TKR dan memimpin perjuangan bersama Letnan Jenderal Urip Sumohardjo. Pada 3 Juni 1947 TKR menjadi TNI setelah terlebih dahulu menjadi TRI. Pada waktu Agresi Militer Belanda II beliau memimpin perang gerilya selama tujuh bulan. Padahal, waktu itu beliau dalam keadaan sakit parah akibat penyakit paru-paru. Setelah perang berakhir, sakit beliau belum sembuh, sehingga tidak dapat memimpin langsung Angkatan Perang. Namun, pemikiran beliau selalu dibutuhkan pemerintah sampai akhir hayatnya. Diskusikan bersama anggota kelompokmu Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan terdapat banyak tokoh-tokoh yang berperan, baik melalui pertempuran atau perundingan. Buatlah dalam bentuk tabel tentang nama tokoh dan perannya dalam perjuangan Tugas Gambar 9.17 Panglima Besar Soedirman Sumber:Album Pahlawan Bangsa