19
Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak. Mesjid ini didirikan oleh Walisongo pada 1478 Masehi. Di mesjid ini terdapat Pintu
Bledeg yang dibuat oleh Ki Ageng Selo. Saka Tatal dibuat oleh Sunan Kalijaga. Saka Tatal merupakan tiang utama Masjid Agung Demak, dan piring Campa.
d. Kerajaan Banten
Semula Kerajaan Banten berada di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Ketika Kerajaan Demak mulai surut, Kerajaan Banten memisahkan diri. Raja Banten yang
pertama adalah Sultan Hasanuddin.
Pusat Kerajaan Banten terletak di Kabupaten Serang, Banten. Kerajaan
Banten merupakan pusat kerajaan Islam di daerah barat Pulau Jawa. Ketika Sultan
Hasanuddin berkuasa, Kerajaan Banten berkembang pesat. Kerajaan Banten
mempunyai pelabuhan internasional. Pelabuhan tersebut didatangi pedagang
dari berbagai bangsa.
Kerajaan Banten mencapai pun- cak kejayaan pada masa pemerintahan
Sultan Ageng Tirtayasa
1651 – 1682. Setelah beliau wafat, Kerajaan Banten
mulai mengalami kemunduran. Peninggalan Kerajaan Banten, antara lain Masjid Agung Banten, Benteng Speelwijk, dan Meriam Ki Amuk.
e. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo merupakan kerajaan kembar yang bersatu. Kerajaan ini disebut juga Kerajaan Makassar. Pusat Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sobaopu,
Makassar Sulawesi Selatan. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan Islam pertama di Sulawesi. Raja pertama
Makassar adalah Sultan Alaudin. Kerajaan Gowa merupakan kerajaan maritim yang kuat. Letaknya sangat strategis sebagai penghubung antara Malaka, Jawa,
dan Maluku. Dengan demikian kerajaan ini menjadi pusat perdagangan Indonesia Timur. Kerajaan Gowa memncapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan
Hasanuddin. Rakyatnya hidup makmur dari hasil perdagangan rempah-rempah.
Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo, antara lain istana tua dari kayu museum Balompua, makam Sultan Hasanuddin, Benteng Fort Rotterdam, dan
istana Kerajaan Gowa.
Gambar 1.13 Meriam Ki Amuk, peninggalan Kerajaan Banten Sumber: Wisata Banten
SD Kelas V
20
2. Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia
Ajaran Islam mencakup semua segi kehidupan. Oleh karena itu, peninggalan sejarah Islam di Indonesia beraneka ragam. Sebagian besar peninggalan Islam
merupakan perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat. Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran Islam dilakukan dengan cara damai, tanpa
menghapus kebudayaan yang ada. Peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia, antara lain mesjid, pesantren, keraton, batu nisan, karya sastra, dan
tradisi agama.
a. Masjid
Masjid merupakan tempat peribadatan agama Islam. Sejak masuk dan ber- kembangnya agama Islam di Indonesia banyak mesjid didirikan. Mesjid-mesjid
peninggalan sejarah Islam, antara lain Mesjid Demak, Mesjid Kudus, Mesjid Indrapura Aceh, dan Mesjid Cirebon.
b. Pesantren
Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama
Islam. Pengajar di pesantren adalah seorang kiai. Para siswanya dina-
makan santri. Materi yang diajar- kan adalah kitab-kitab yang ditulis
dalam bahasa Arab. Para santri bi- asanya tinggal di asrama yang di-
namakan pondok pesantren.
Pesantren yang terkenal, antara lain Pesantren Tebu Ireng di Jombang
Jawa Timur, Pesantren Modern Gontor di Ponorogo Jawa Timur, dan Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya.
c. Keraton Istana
Keraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal keluarga raja. Berikut ini contoh peninggalan keraton.
1 Keraton Cirebon, didirikan oleh Syarif Hidayatullah pada tahun 1626 Masehi. 2 Keraton Kaibon Banten, merupakan peninggalan kerajaan Islam di Banten
pada masa Faletehan, dan 3 Keraton Kanoman dan Kasepuhan di Cirebon.
Gambar 1.14 Masjid Demak, salah satu pening- galan sejarah Islam. Sumber: Indonesian Heritage,
Grolier