Kerajaan Kediri Kerajaan yang Bercorak Hindu di Indonesia

SD Kelas V 10 Di bawah Raja Majapahit ada sejumlah raja-raja daerah paduka Bhatara. Mereka memerintah di daerah-daerah. Mereka biasanya berasal dari saudara atau kerabat dekat Raja Majapahit. Raja-raja daerah bertugas mengumpulkan penghasilan kerajaan. Mereka menyerahkan upeti kepada bendahara kerajaan, dan mempertahankan wilayah. Pemerintahan Majapahit juga membentuk badan peradilan yang disebut Sapta Papati . Untuk melaksanakan kekuasaan pengadilan disusunlah kitab hukum. Kitab tersebut bernama Kutaramanawa yang dibuat oleh Mahapatih Gajah Mada. c Bidang Agama Kehidupan beragama berkembang dengan baik. Raja Hayam Wuruk pemeluk agama Hindu. Akan tetapi, rakyatnya diberi kebebasan memeluk agama yang diya- kininya. Pemeluk agama Hindu dan Buddha hidup berdampingan dengan damai. Pemerintahan Majapahit membentuk badan yang mengatur kehidupan beragama, yaitu Dharmadyaksa ring Kasyaiwan dan Dharmadyaksa ring Kasogatan. Dharmadyaksa ring Kasyaiwan, adalah badan yang mengatur agama Hindu. Dharmadyaksa ring Kasogatan, adalah badan yang mengurusi agama Buddha. d Bidang Kebudayaan Kebudayaan berupa seni bangunan berkembang pesat. Contohnya, pemba- ngunan candi, seperti Candi Panataran, Candi Sawentar, dan Candi Samberjati di Blitar, Candi Tegalwangi dan Candi Sorawana di Kediri, serta Candi Tikus, di Triwulan Mojokerto. Seni sastra juga berkembang pesat. Banyak pujangga ternama hidup pada masa itu. Contohnya Empu Prapanca mengarang kitab Negarakertagama. Adapula Empu Tantular yang mengarang kitab Arjuna Wiwaha dan Sutasoma. 2 Peranan Gajah Mada dalam Upaya Menyatukan Nusantara Gajah Mada muncul di Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Sri Jayanegara . Pada masa itu terjadi banyak pemberontakan. Pemberontakan pa- ling berbahaya adalah pemberontakan Kuti 1319. Pada pemberontakan ini, ibu kota kerajaan berhasil diduduki pemberontak. Karena keadaan sangat gawat, Raja Jayanegara terpaksa menyingkir dari istana. Raja Jayanegara mengungsi ke Desa Badander. Ia dikawal oleh 15 orang pasukan Bhayangkara yang dipimpin Gajah Mada. Berkat ketangkasan dan kecerdasan Gajah Mada, pemberontakan Kuti dapat dipadamkan. Atas jasa-jasanya itu, Gajah Mada diangkat menjadi patih di Kahuripan. Dua tahun kemudian diangkat menjadi patih di Kediri. 11 Islam di Indonesia Pada masa pemerintahan Tribhuanatungga- dewi terjadi pemberontakan Sadeng 1331. Pemberontakan ini dapat ditumpas oleh pasukan yang dipimpin Gajah Mada. Karena jasa itulah Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih perdana menteri Majapahit. Pada saat upacara pelantikan, Gajah Mada meng- ucapkan sumpah. Sumpahnya, yaitu Tan Amukti Palapa , yang dikenal dengan Sumpah Palapa. Gajah Mada bersumpah tidak akan merasakan Palapa kenikmatan duniawi sebelum Nusantara dapat dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit. Untuk mewujudkan Sumpah Palapa itu diban- gunlah angkatan laut yang kuat dan tangguh. Ar- mada ini dipimpin oleh Laksamana Nala. Armada laut Majapahit disegani oleh negara-negara lain. Dengan armada ini Majapahit berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Tidak ada lagi bajak laut di perairan Nusantara. Akhirnya, Sumpah Palapa dapat terwujud pada masa pemerintahan Hayam Wuruk Rajasanegara. Seluruh Nusantara dapat dipersatukan di bawah Kera- jaan Majapahit. Bahkan Semenanjung Melayu dan Tumasik juga menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

2. Peninggalan Sejarah yang Bercorak Hindu di Indonesia

Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu meliputi candi, patung, prasasti, dan karya sastra. Selain itu, ada pula peninggalan berupa tradisi agamanya. Berikut ini contoh peninggalan tradisi yang bercorak Hindu.

a. Peninggalan Hindu

Peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan. Sesuai namanya, Candi Prambanan terletak di Prambanan, Klaten Jawa Tengah. Candi Prambanan terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Klaten, Jawa Tengah. Candi Prambanan disebut juga Candi Roro Jonggrang. Komplek Candi Prambanan merupakan Candi Hindu terbesar di Pulau Jawa. Candi Prambanan merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Hindu Kuno. Saat itu merupakan masa kejayaan pemerintahan Raja Balitung 898 - 910 Masehi. Gambar 1.8 Patung Mahapatih Gajah Mada Sumber: Indonesian Heritage, Grolier