Imitasi Identifikasi Motivasi Sugesti

75 Hasrat ini berasal dari naluri. Sebagai makhluk yang beradab dan beragama untuk memenuhi kebutuhan mencari teman hidup, maka ditempuhlah suatu ikatan pernikahan yang sah. Dari ikatan pernikahan tersebut terbentuk keluarga-keluarga yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk masyarakat. b Adanya Kelemahan yang Dimiliki Manusia Kelemahan yang dimiliki manusia menjadi alasan bagi mereka untuk mencari kekuatan bersama. Dengan kekuatan bersama anggota- anggota masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan usaha bersama. Keadaan demikian ini akan mendorong setiap individu untuk tidak dapat terlepas dari masyarakat.

e. Interaksi Sosial dan Proses Sosial

Pada dasarnya interaksi sosial merupakan sebuah proses hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, baik antarindividu, antarindividu dengan kelompok, maupun antarkelompok dengan kelompok dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian dapat diketahui bahwa di dalam interaksi sosial terdapat beberapa ciri sebagai berikut: 1 Jumlah pelakunya lebih dari satu orang 2 Terjadi komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial 3 Memiliki maksud dan tujuan yang jelas 4 Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu. Interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya beberapa syarat, yaitu: 1 adanya tujuan yang jelas, 2 adanya kebutuhan yang jelas, 3 adanya kesesuaian antara sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Terjadinya interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, antara lain adalah imitasi, identifikasi, motivasi, sugesti, simpati, empati, dan lain-lain.

a. Imitasi

76 Imitasi merupakan suatu proses sosial, yakni tindakan seseorang untuk meniru sikap, penampilan, gaya hidup, dan apa saja yang ada pada diri orang lain. Untuk pertama kalinya proses imitasi terjadi di lingkungan keluarga. Itulah sebabnya keluarga dianggap sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama karena di lingkungan keluargalah seseorang mulai melakukan proses peniruan atau imitasi. Berangkat dari lingkungan keluarga tersebut proses peniruan atau imitasi akan terus berkembang menuju lingkungan yang lebih luas. Semakin tinggi intensitas interaksi seseorang, maka semakin tinggi pula proses imitasi yang berlangsung. Untuk mengurangi terjadinya kemungkinan- kemungkinan negatif, maka orang tua perlu memberikan lingkungan yang kondusif danatau mengarahkan anak-anak kepada lingkungan yang positif, yakni lingkungan yang sesuai dengan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku.

b. Identifikasi

Identifikasi merupakan kecenderungan pada diri seseorang untuk menjadi sama identik dengan individu lain yang menjadi idolanya. Dibandingkan dengan imitasi, proses identifikasi lebih mendalam karena di dalamnya bukan saja terjadi proses peniruan tetapi juga terjadi proses penjiwaan. Fenomena identifikasi dapat diperhatikan pada perilaku para pemuda yang meniru-niru bintang idolanya.

c. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Dilihat dari sumbernya, motivasi digolongkan atas dua macam, yakni motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang motivasi intern dan motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang motivasi ekstern. Motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang motivasi intern akan lebih tahan lama dibandingkan dengan motivasi yang bersumber dari luar diri seseorang motivasi ekstern.

d. Sugesti

77 Sugesti merupakan pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok orang sedemikian rupa sehingga orang yang diberi sugesti tersebut akan menuruti apa yang menjadi keinginan dari si pemberi sugesti tanpa pertimbangan-pertimbangan yang bersifat rasional. Sugesti dapat berbentuk beberapa macam, seperti sikap, perilaku, pendapat, saran, anjuran, dan sebagainya yang disampaikan secara halus. Fenomena sugesti dapat diperhatikan pada interaksi antara dokter dengan pasien, interaksi antara guru dengan para pelajar, iklan obat kuat yang diperagakan oleh aktor yang gagah perkasa, dan lains sebagainya. Biasanya sugesti akan mudah mengena kepada seseorang atau sekelompok orang yang berada dalam posisi yang lemah, sakit, tertekan, atau frustrasi.

e. Simpati dan Empati