88 Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi
dari rakyat, untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.
Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi
tertentu. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi,
yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.
c. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh
langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa
pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.
d. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam system
kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi. Industrialisasi
telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat,
seperti terlihat dalam hubungan antarsesama. Pada masyarakat agraris,
hubungan antarsesama
terlihat sangat
akrab dan
menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu mengalami perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan
pada pertimbangan untung rugi.
e. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-
89 pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihak-
pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai
pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, atau mahasiswa.
Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa sosial social engineering, yaitu
dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial social planning.
Contohnya adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan, jalan, dan lain-lain.
f. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak
diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan
sanak saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang tidak dikehendaki ini.
3 Teori-Teori Perubahan Sosial
Menurut Lauer
ada dua
teori utama
perubahan sosial:
a. Teori Siklus