Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

43 baik agar petani dapat mengformulasi sendiri ransumyang tersedia secara lokal untuk menekan biaya pakan. -

2. Ternak Besar dan Ternak Kecil

Usaha untuk meningkatkan populasi dicapai 72.867 ekor menjadi 80.000 ekor sapi potong, kerbau 2.960 menjadi 3.010 ekor, Kuda dicapai 5.900 menjadi 6.020, ekor, kambing 26.365 ekor menjadi 28.000 ekor, babi 934 menjadi 980 ekor.dapat dilakukan dengan cara : - Memperbaiki mutu dan genetik ternak dengan jalan melaksanakan kegiatan inseminasi buatan dengan sasaran kurang lebih 51 dari populasi dalam wilayah pengembangan IB. - Menyediakan pakan yang bermutu dan jumlah cukup, dengan mengadakan penanaman rumput unggul Rumput Gajah dll dan penanaman jenis legumkacang-kacangan sebagai pakan campuran seperti : Gamal, Turi, Lamtoro, dan pemberian pakan penguat untuk sapi kerbau yang akan di gemukkan. - Mengadakan vaksinasi dan pengobatan antrax secara rutin setiap tahun dan merata untukkesemua kecamatan minimal 85 dari populasi. - Menghindari adanya pemotongan pada ternak betina yang masih produktif sesuai dengan Instruksi Gubernur. - Menghindari terjadinya perkawinan alam pada pejantan yang tidak produktif termasuk perkawinan kerabat In Breading . - Pemanfaatan limbah pertanian Jerami padi untuk menghindari terjadinya kekurangan pakan pada musim kemarau paceklik, dengan terlebih dahulu diadakan pengawetan silase, amoniasi jerami. - Mengadakan penggemukan pada sapi dan kerbau jantan untuk meningkatkan kualitas daging, penambahan berat badan dan memenuhi permintaan pasar. 44 - Penyediaan kandang ternak untuk menghindari ternak berkeliaran dan mengoptimalkan pemanfaatan pupuk kandang, sebagai bahan untuk pembuatan pupuk organik.

C. Sub Sektor Kehutanan Perkebunan HutBun

Peningkatan produksi kelapa dalam dicapai 257.00 ton menjadi 300 ton, Kakao 715 ton menjadi 778 tondan kemiri 3.603 ton menjadi 4.000 ton, Kopi 97,40 ton menjadi 99 ton, kelapa hibrida 13,2 ton menjadi 18 ton, jmbu mete 27,1 ton menjadi 30 ton Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah pelaku utama yang memanfaatkan lahan dibawah tegakan hutan untuk bercocok tanam Budidaya lebah Madu. 2. Peningkatan pengetahuaan, keterampilan pelaku utama tentang pola usahatani dengan sistim Agroforetry, perlindungan konservasi sumberdaya hutan sehingga fungsi lahan dapat dioptimalkan. 3. Meningkatkan sikap pelaku utama dan usaha dalam hal teknik produksi kayu melalui pengembangan hutan rakyat pemanfatan potensi sumberdaya hutan, Pesisir pantailaut 4. Terbitnya perilaku petani menjadi petani pelestari sumber daya alam,melalui peanfaatan lahan secara berkesinambunganlestari 5. Meningkatnya produksi tanaman perekbunan melalui penggunaan benih unggul dan penerapan teknologi yang dianjurkan, pengendalian OPT serta perluasan luas areal tanam 6. Meningkatkan keterampilan pelaku utama dan pelaku usahadalam hal teknologi pra produksi dan pasca panen. 7. Memberikan pemahaman pelaku utama tentang teknik penganeka ragaman tanaman atau pola diversifikasi 45 diharapkan pendapatan dan kesejahteraan petani dapat tercapai.

D. Sub Sektor Perikanan dan Kelautan

1. Meningkatkan produksi ikan budidaya,perikanan laut Perairan Umum Masing-masing sebagai berikut : a. Budidaya - Tambak dicapai udang 2.589,70ton menjadi 2.700,00 ton Ikan bandeng dicapai 8.444,60 ton menjadi 8.500 ton - Kolam dicapai 386,60 ton menjadi 400,00 ton - Minapadi dicapai 19,60 n ton menjadi 21,00 ton b. Perikanan tangkap - Perikanan laut Produksi dicapai 14.714 ton menjadi 16.000 ton. - Perairan Umum, dicapai 448,8 ton menjadi 711,50 ton. - Budidaya air tawar 406,20 ton menjadi 450 ton. - Budidaya air payau 11.034,8 ton menjadi 12.500 ton Dengan upaya menerapkan teknologi yang meliputi : 1. Perikanan Budidaya - Meningkatkan pemakaian bibit unggul dan bernutu - Managemen Kualitas air - Pengendalian hama dan penyakit - Pola Tanam - Perluasa areal budidaya ikan bersama padi di sawah Minapadi - Penyediaan bibit tepat waktu dan jumlah dan - Pakan tambahan 2. Perikanan Tangkap Dengan upaya meningkatkan sarana alat tangkap seperti : - Kapal motor motorisasi - Alat tangkap jaring dll 46 - Permodalan dan teknologi.

E. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan penyuluh melalui pendidikan formal maupun non formal sehingga kualitas penyuluh sesuai dengan kebutuhan teknologi di wilayah desa spesipik lokasi. - Dari segi jumlah penyuluh masih dirasakan kurang dibandingkan dengan jumlah DesaWKPP. - Penyuluh Pertanian 87 PNS 29 THL, Perikanan 15 dan Kehutanan 7 orang, untuk pertanian swadaya 199 orang, perikanan swadaya 34 orang dan kehutanan swadaya 36 orang - Meningkatkan Kompetensi PenyuluhSertifikasidicapai perta tainan10 org12, perikanan2 orang13 dan kehutanan 3 orang37 .

F. Kelembagaan pelaku Utama

Meningkatkan kemampuan kelas kelompok terutama dalam hal kemampuan mengidentifikasi potensi wilayah, memilih dan menetapkan jenis usaha serta pengolahan aset dan pembukuan keuangan kelompok sehingga kelas kemampuan kelompok meningkat yang dicapai : ฀ Pemula 316 menjadi 208 kelompok ฀ Lanjut 388 menjadi 463 kelompok ฀ Madya 118 menjadi 147 kelompok ฀ Utama 09 menjadi 19 kelompok jumlah kelompok pelaku utama perikanan, sebagai berikut: - Pokdakan 156 menjadi 172 kelompok - KUB 32 menjadi 52 kelompok - Poklahsar 5 menjadi 10 kelompok