Karakteristik Kelompok Tani Sumber Daya Manusia 1. Jumlah Penduduk

37 27. Balai Besar VETERINER = 1 Unit 28. Karantina Ternak = 1 Unit 29. BALITSERIAL = 1 Unit 30. Balai P P Budidaya air Payau. = 1 Unit 31. Instalasi Laboratorium Tanah = 1 Unit 32. Balai Benih Padi = 1 Unit 33. Balai Benih Ikan = 1 Unit 34. Prusda Pertanian = 0 Unit 2. Sarana dan Prasarana Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Sarana dan Prasarana Transportasi, Komunikasi merupakan faktor yang sangat menunjang kelancaran suatu kegiatan. Dengan lancarnya lalu lintas mengakibatkan aktifitas masyarakat semakin meningkat sehingga penyebaran informasi segala arah dapat dijangkau termasuk dalam menunjang pemasaran hasil pertanian kehutanan. Sarana transportasi yang berupa jalan sebagai sarana penunjang demi lancarnya roda pembangunan, maka Kabupaten Maros pada tahun akan datang diupayakan peningkatannya sehingga saat ini panjang permukaan jalan Km pada tiap Kecamatan, antara lain: - Kecamatan Mandai-Tanralili Jalan beraspal 60,00 , berbatu 20,50 , dan jalan tanah 19,50 . - Kecamatan Camba-Mallawa Jalan beraspal 43,40 , berbatu 24,25 dan tanah 32,35 . - Kecamatan Bantimurung jalan beraspal 65,10 , berbatu 15,60 dan jalan tanah 10,30 . - Kecamatan Maros Baru- Bontoa 62,75 , berbatu 21,25 dan jalan tanah 16,00. 38

BAB III TUJUAN DAN SASARAN

1. T u j u a n

Tujuan umum Pembangunan Pertanian, Perikanan dan kehutanan merupakan subsistem Pembangunan Nasional, yakni meningkatkan produksi pertanian,perikanan dan kehutanan secara terus menerus guna : - menuhi kebutuhan bahan baku bagi industri dalam negeri yang terus berkembang. - Meningkatkan Devisa dari ekspor hasil-hasil pertanian,perikanan dan kehutanan keluar negeri. - Penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha. - Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan pelakuk utama. - Memelihara kemantapan swasembada pangan Beras mencapai swasembada palawija dan hortikultura. - Menghasilkan pangan dan bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan makanan rakyat - Memperbaiki keadaan Gizi masyarakat melalui penganekaragaman jenis bahan pangan. - Menciptakan keterkaitan dan ketergantungan dengan sektor Industri dan Jasa menuju terbentuknya jaringan kegiatan Agribisnis dan Agroindustri yang produktif.

2. S a s a r a n

Pencapaian sasaran Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan tahun 2016 ditujukan untuk lebih mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian kehutanan sebagai satu kesatuan jaringan yang utuh dalam melayani program-program pembangunan pertanian, Perikanan dan kehutanan dan dalam upaya 39 meningkatkan kemampuan petani-nelayan untuk mengelola dan mengembangkan usahanya. Sasaran program dalam kegiatan itu meliputi keempat subsektor yang meliputi :

A. Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Meningkatkan produktifitas Padi dari 71,34 KwHa menjadi 77,80 KwHa serta perluasan areal tanam IP 300 dicapai 6 000 ha menjadi 7 000 ha dengan upaya penerapan teknologi, yang meliputi : - Meningkatkan penggunaan varietas Benih padi bermutu dengan - Varietas unggul baru, - meingkatkan penggunaan Varietas Genja VUG dan Varietas Umur Sangat Genja VUSG untuk sawah IP 300 - Meningkatkan penggunaan pupuk berimbang NPK dan Oranik melalui kemitraan denga BUMN Pertanian - Meningkatkan luas sistem tanam jejer legowo. - Meningkatkan penggunaan alat panen padi anjuran. 2. Meningkatkan produktivitas jagung dari 57,57 KwHa, menjadi 59,00 KwHa melalui upaya penerapan, yang meliputi : - Meningkatkan penggunaan Varietas benih jagung bermutu dengan varietas unggul berlabel. - Perbaikan penggunaan pupuk beribang Urea,NPK dan Organik. - Perbaikan Waktu tanam Pola tanam dan jarak tanam 3. Meningkatkan produktivitas kedelai dari 18,81 KwHa menjadi 19,25 KwHa melalui penerapan teknologi, meliputi : - Meningkatkan penggunaan varietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi. - Melaksanakan pengendalian hama secara bijaksana dan ramah lingkungan - Perbaikan pola tanam dan pembuatan paritDrainase 40 4. Meningkatkan produktivitas Kacang Tanah dari 18,50 KwHa menjadi 19,00 KwHa - Peningkatan penggunaan benih varietas bermutu dengan varietasunggul berlabel yang spesifik lokasi. - Perbaikan jarak tanam dan penggunaan pestisisa ramalingkungan - Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dengan pupuk organik 5. Meningkatkan produktifitas kacang Ijo dari 19,00 kwha menjadi 19.11 KwHa melalui penerapan teknologi, yang meliputi: - Peningkatan penggunaan Vaarietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi - Perbaikan pembuatan paritDrainase. - Peningkatan pengandalian hama dan penyakit secara bijaksana. 6. Meningkatkan produktifitas ubi kayu dari 203,36 KwHa menjadi 214,20 KwHa melalui penerapan teknologi yang meliputi : - Penggunaan varietas bermutu - Perbaikan pelaksanaan pemotongan stek dari 75 menjadi 90. - Pasca panen pengolahan hasil - peningkatan penggunaan penggunaan pupuk organik dan an organik 7. Meningkatkan produktifitas ubi jalar dari 335,91 KwHa menjadi 339,20KwHa melalui upaya penerapan teknologi, yang meliputi: - Penggunaan Varietas unggul. - Perbaikan Pola tanamWaktu Tanam Pengolahan tanah - Perbaikan cara pemupukan dan pengendalian OPT. 8. Meningkatkan produksi Hortikultural : o cabe dari 27.980 kwintal menjadi 29.011kwintal; o Tomat dari 661 kwintal menjadi 700 kwintal o Kacang Panjang dari 920 kwintal menjadi 980 kwintal o Ketimun dari 1653 kwintal menjadi 1900 kwintal o Labu siangdari 886 kwintal menjadi 900 kwintal o Kangkung dari 306 kwintal menjadi 390 kwintal o Bayam dari 219 kwintal menjadi 278 kwintal o Semangkadari 56.000 kwintal menjadi 58.000 kwintal o Melondari 1.808 kwintal menjadi 1980 kwintal