48
BAB IV M A S A L A H
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program tahun 2015, maka dapat dirumuskan masalah-masalah dari keempat sub-sektor
seperti berikut ini,
A. Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura.
1. Keterbatasna pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan petugas dalam penggunaan komponen teknologi PTT,
pengembangan keitraan usaha dan memanfaatkan SDA untuk kompos.
2. Kurangnya pengetahuan , keterampilan dan sikap pelaku utama dalam menjaga kesuburan tanah melalui konservasi dan
reklamasi lahan, pengendalian alih fungsi lahan dan pengelolaan irigasi
3. Kurangnya pengetahuan,keterampilan dan sukap pelaku utama dalam mengupayakan mutu produk sehingga dapat memenuhi
standar mutu. 4. Kurangnya penghetahuan,ketrampilan dan sikap pelaku utamam
dan peaku usaha dalam halteknik Budidaya dan pengolahan sayuran dan buah.
5. Masih kurangya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama, pelaku usaha dan petugas tentang mutu , jumlah,
konsinuitas dan harga produk hortikultura. 6. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dalam hal budidaya dan
pemanfaatan tanaman obat-obatan dan tanaman hias 7. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama
dalam pengadaan alat panen padi dan alat pengering gabah khusus IP 300
49
B. Sub Sektor Peternakan
1. Masih kurangnya pengetahuan, ketermpilan dan sikap pelaku utama dalam penyediaan pangan asal ternakdaging,telur dan
susu dan
pengendalian dan
pemberantasan penyakit
PHMSZEPenyakit Hewan Menulara Strategi, Zoonosis Eksotik antara lain ; Avian influenza, Antrak, Rabies,Brocellosis.
2. Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dan usaha budidaya, dalam hal penyediaan kandang, pakan
tambahan maupun pengolahan limbah kotoran ternak. 3. Orientasi pelaksanaan kegiatan dalam usaha ternak belum
bercorak Agribisnis kecuali ayam Ras. 4. Kesadaran petani untuk melakukan Inseminasi Buatan IB
masih rendah.
C. Sub Sektor Kehutanan dan Perkebunan .
1. Kurangnya pengetahuan, keterapilan dan sikap pelaku utama dalam hal pemanfaatan lahan dibawah tegakan hutan untuk
usahatani, sehingga pelaku utama hanya menelantarkan tegakan
tersebut.
2. Masih kurangnya pengetahuan, keterampilan pelaku utama tentang konservasi dan agroforestry.
3. Kurangnya pengtahuan, keterampilan dan sikap pelaku utama dalam halkemitraan dengan pengusaha kayu untuk pengem-
bangan hutan rakyat. 4. Belum dimanfaatkannya benih bersertifikat pada komoditi
perkebunan sebagian besar pelaku utama 5. Sebagian besar tanaman kelapa, kakao umur tanaman sudah
tua kurangproduktif. 6. Belum optimalnya perluasan dan pengebangan areal tanaman
perkebunanKakao, kemiri dan kopi yang merupakan komoditas strategis sebagaisumber pendapatan masyarakat.