Pembahasan HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA

45 Berdasarkan kategori tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebanyakan karyawan tergolong ke dalam kesejahteraan psikologis yang tinggi, yaitu sebanyak 227 orang sebesar 100. 2 Kategorisasi Skor Gaya Kepemimpinan Situasional Tabel 17. Kategorisasi Data Hipotetik Gaya Kepemimpinan Situasional Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Gaya Kepemimpinan Situasional 28 Kurang efektif 28 X 44 Efektif 99 43,6 X 44 Sangat efektif 128 56,4 Total 227 100 Berdasarkan kategori tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebanyakan karyawan tergolong ke dalam penerimaan gaya kepemimpinan situasional yang sangat efektif, yaitu sebanyak 128 orang sebesar 56,4. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan situasional sudah sangat efektif diterapkan atasan kepada bawahan.

C. Pembahasan

Hasil penelitian pada 227 sampel karyawan pada BUMN di Jakarta menunjukkan hubungan antara gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis dengan hasil analisis data Pearson Product Moment diperoleh korelasi sebesar 0,792 dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis. Hal ini berarti bahwa hubungan ini menunjukkan semakin efektif gaya kepemimpinan situasional yang diterapkan maka semakin tinggi kesejahteraan psikologis pada karyawan. Setiap orang memiliki kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan psikologisnya agar hidupnya lebih berkualitas Sultan, 2010. Kesejahteraan psikologis merupakan suatu konsep Universitas Sumatera Utara 46 yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupan sehari- hari serta mengarah pada pengungkapan perasaan-perasaan pribadi atas apa yang dirasakan oleh individu sebagai hasil dari pengalaman hidupnya Ryff Keyes, 1995. Menurut Munandar 2008 kesejahteraan karyawan tidak dapat dipisahkan dari faktor kepemimpinan atasan, yang dapat tercermin dari sejauh mana atasan membantu karyawan untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi karyawan. Russel 2008 menyebutkan bahwa terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan, di antaranya adalah memberikan motivasi dan dukungan kepada karyawan dengan meningkatkan rasa tanggung jawab dan memberikan upaya pengembangan lainnya yang dilakukan oleh atasan. Hal ini termasuk salah satu bentuk dari faktor kesejahteraan psikologis yaitu dukungan sosial, yang mana dukungan sosial yang diberikan adalah untuk mendukung karyawan dalam mencapai tujuan dan kesejahteraan hidup. Lebih lanjut lagi menurut Hersey dan Blanchard bahwa pemimpin dapat mengubah gaya kepemimpinan terhadap karyawan pada situasi dan kesiapan karyawan Badeni, 2013. Hersey dan Blanchard 1988 memberikan pemahaman kepada pemimpin tentang kaitan antara gaya kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kedewasaan dari para pengikutnya. Bawahan merupakan faktor yang sangat penting dalam situasi kepemimpinan. Tingkat kedewasaan dari para bawahan menentukan gaya efektif dari pemimpin. Faktor kunci kepemimpinan situasional yang efektif adalah kemampuan pemimpin mengidentifikasi kesiapan kematangan individu maupun kelompok yang hendak dipengaruhi untuk selanjutnya menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi saat itu Mulyadi dan Rivai, 2012. Universitas Sumatera Utara 47 Dengan demikian gaya kepemimpinan situasional lebih mengarahkan potensi psikologis karyawan untuk bekerja yang lebih baik yang dilihat dari perilaku hubungan dan perilaku tugas di mana seseorang karyawan dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain, menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus bertumbuh secara personal untuk bekerja yang baik. Dalam penelitian ini, peneliti juga mencantumkan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja. Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar karyawan yang berada di perusahaan ini berjenis kelamin laki-laki sebanyak 137 orang yakni sebesar 60,36. Berdasarkan usia, sebagian besar karyawan berada dalam rentang usia 40-60 tahun sebanyak 118 orang yakni sebesar 51,9. Berdasarkan masa kerja, sebagian besar karyawan berada dalam masa kerja 10 tahun sebanyak 117 orang yakni sebesar 48,46. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik gaya kepemimpinan situasional dapat dilihat bahwa kebanyakan karyawan tergolong kedalam penerimaan gaya kepemimpinan situasional yang sangat efektif yaitu sebanyak 128 orang yakni sebesar 56,4. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan situasional sudah sangat efektif diterapkan atasan kepada bawahan. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik kesejahteraan psikologis dapat dilihat bahwa kebanyakan karyawan tergolong kedalam kesejahteraan psikologis yang tinggi yaitu sebanyak 227 orang sebesar 100. Tidak adanya skor subjek yang berada dalam kategori rendah dan sedang, maka data tersebut juga mendukung penelitian ini. Dimana terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis karyawan. Menurut penelitian yang Universitas Sumatera Utara 48 dilakukan oleh Lyubomirsky, King, dan Diener 2002 ketika seseorang dengan kesejahteraan psikologis yang tinggi, maka seseorang dapat menampilkan fleksibilitas dan orisinalitas yang tinggi, respon yang lebih baik atas umpan balik yang diberikan kepadanya, membuat penilaian posi tif tentang orang lain, menunjukkan tingginya level “keterikatan”, menjadi lebih produktif, dan bahagia ketika berada pada organisasi. Hal tersebut tidak terlepas dari peran atasan yang dapat memotivasi dan menciptakan iklim yang positif di perusahaan Walker Jr., 2011. Oleh karena itu gaya kepemimpinan situasional memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kesejahteraan psikologis seorang karyawan dalam bekerja pada suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian. Pertama akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan saran-saran praktis dan metodologis yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya serta berbagai pihak yang terkait dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pengumpulan data dan pengolahan data gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis karyawan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hubungan antara gaya kepemimpinan situasional dengan kesejahteraan psikologis karyawan adalah positif dan signifikan. Ini berarti semakin efektif gaya kepemimpinan situasional yang diterapkan pimpinan perusahaan maka kesejahteraan psikologis karyawan akan semakin tinggi. 2. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik gaya kepemimpinan situasional dapat dilihat bahwa rata-rata karyawan tergolong kedalam penerimaan gaya kepemimpinan situasional yang sangat efektif yaitu sebanyak 128 orang yakni sebesar 56,4. 3. Berdasarkan kategorisasi data hipotetik kesejahteraan psikologis dapat dilihat bahwa rata-rata karyawan tergolong kedalam kesejahteraan psikologis yang tinggi yaitu sebanyak 227 orang sebesar 100. Universitas Sumatera Utara