Metode Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Lokasi Penelitian Populasi penelitian

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam mengumpulkan data, analisis data dan pengambilan kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Adapun penelitian korelasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variasi dalam satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain. Pembahasan didalam metode penelitian ini antara lain: identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, validitas dan reliabilitas, prosedur penelitian serta metode analisis data.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung dependent : Kesejahteraan Psikologis 2. Variabel bebas independent : Gaya Kepemimpinan Situasional

C. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional pada masing – masing variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 24

1. Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis adalah evaluasi karyawan terhadap dirinya yang berdasarkan pengalaman-pengalaman hidupnya untuk mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan. Kesejahteraan psikologis ini diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan teori kesejahteraan psikologis yang akan mengukur dimensi-dimensi kesejahteraan psikologis yang terdiri dari dimensi penerimaan diri self-acceptance, hubungan positif dengan orang lain positive relations with others, Otonomi autonomy, Penguasaan terhadap lingkungan environmental mastery, Tujuan hidup purpose in life, Perkembangan pribadi personal growth Ryff Keyes, 1995. Kesejahteraan psikologis dapat dilihat dari skor skala kesejahteraan psikologis. Semakin tinggi skor skala kesejahteraan psikologis yang di peroleh karyawan, menunjukkan kesejahteraan psikologis yang tinggi pada karyawan dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh karyawan pada skala kesejahteraan psikologis menunjukkan kesejahteraan psikologis yang rendah pada karyawan.

2. Gaya Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional adalah persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan sesuai dengan situasi dan kesiapan bawahan . Gaya kepemimpinan situasional dapat diungkapkan menggunakan skala berdasarkan gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh Hersey dan Blanchard 1988 yaitu Telling, Selling, Participating, Delegating. Skor total yang akan diperoleh didalam skala gaya kepemimpinan situasional menggambarkan penilaian karyawan terhadap efektifnya gaya Universitas Sumatera Utara 25 kepemimpinan situasional yang diterapkan. Semakin tinggi skor skala gaya kepemimpinan situasional yang diperoleh karyawan, berarti semakin efektif gaya kepemimpinan situasional tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor skala gaya kepemimpinan yang diperoleh karyawan menunjukkan semakin kurang efektif gaya kepemimpinan situasional tersebut.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah salah satu perusahaan BUMN di Jakarta

E. Populasi penelitian

Populasi menurut Azwar 1997 adalah sekelompok subjek yang dikenai generalisasi hasil penelitian. Menurut Hadi 2000, populasi dibatasi sebagian sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan BUMN tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 452 orang. Karakteristik populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan tetap pada perusahaan tersebut dengan masa kerja minimal selama satu tahun. Penelitian ini menggunakan try out terpakai. Alasannya, dalam pengambilan data pada karyawan di perusahaan BUMN tersebut cukup sulit, dikarenakan jumlah subjek yang terbatas untuk dijumpai serta keterbatasan waktu dan tenaga peneliti hal tersebut dikarenakan jauhnya lokasi penelitian, banyaknya biaya yang dikeluarkan, serta keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh subjek penelitian. Kelebihan try out terpakai adalah dapat diterapkan pada jumlah subjek yang terbatas, lebih efisiensi waktu, biaya, dan tenaga karena Universitas Sumatera Utara 26 subjek penelitian adalah orang yang sama Hadi, 2000 . Subjek penelitian dalam try out sekaligus digunakan sebagai subjek penelitian. Dari hasil penyebaran skala yang didapatkan, jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 452 orang. Namun hanya 227 orang yang bisa digunakan sebagai penelitian. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh populasi. Sehingga subjek yang digunakan sebagai try out sekaligus digunakan sebagai penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data