Titrasi Asidi-Alkali Metode Analisis Kimia

2.6.2 Titrasi Asidi-Alkali

Istilah analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tetap, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat yang akan ditetapkan. Larutan dengan konsentrasi yang diketahui tepat itu, disebut larutan standar. Bobot zat yang hendak ditetapkan, dihitung dari volume larutan standar yang digunakan dan hukum-hukum stoikiometri yang diketahui. Titrasi asam-basa merupakan cara yang cepat dan mudah untuk menentukan jumlah senyawa-senyawa yang bersifat asam dan basa. Kebanyakan asam dan basa organik dan anorganik dapat dititrasi dalam larutan berair, tetapi sebagian senyawa itu, terutama senyawa organik tidak larut dalam air, karena itu senyawa organik itu dapat ditentukan dengan cara titrasi asam-basa dalam pelaru non-air. Untuk menentukan basa digunakan larutan baku asam kuat misalnya HCl, sedangkan untuk menentukan asam digunakan larutan baku basa kuat misalnya NaOH. Titik akhir titrasi biasanya ditetapkan dengan bantuan peruahan warna indikator asam-basa yang sesuai atau dengan bantuan peralatan misalnya potensiometer, spektrofotometer, dan konduktometer. Khopkar, S.M.,2008 Titrasi asam-basa dapat dianggap sebagai interaksi pasangan asam-basa berpasangan menurut teori Bronsted-Lowry, yaitu: Asam 1 + Basa 2 = Basa 1 + Asam 2 Bila titrasi dilakukan dalam pelarut air, maka perpindahan proton selalu dinyatakan melalui molekul air. Akibatnya, persamaan umum untuk titrasi asam- basa dalam pelarut air ditulis sebagai persamaan reaksi antara ion hidronium dan ion hidroksida, yakni lawan reaksi autoprotolisis air: H 3 O + + OH - = H 2 O + H 2 O Universitas Sumatera Utara Selama proses titrasi pH larutan berubah perlahan-lahan, tetapi di daerah titik kesetaraan perubahan pH sangat besar. Untuk titrasi asam-basa biasanya dibuat larutan-larutan asam atau basa dengan sekitar konsentrasi yang diinginkan dan kemudian distandarisasi salah satu dari larutan dengan suatu standar primer. Larutan yang dengan demikian telah distandarisasikan dapat dipakai sebagai suatu larutan standar skunder untuk memperoleh normalitas larutan yang lainnya. Untuk pekerjaan yang sangat teliti, sepatutnya kedua asam dan basa distandarisasikan sendiri-sendiri terhadap standar primer. Satu dari standar primer yang secara luas dipergunakan untuk larutan-larutan basa ialah senyawa kalium hydrogen ftalat, KHC 8 H 4 O 4 disingkat KHP. Underwood, A.L. 1980 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat ‐ Gelas Beaker 250 mL PYREX ‐ Gelas Erlenmeyer 250 mL PYREX ‐ Neraca Analitis Presisi ±0,001 g Mettler PM 400 ‐ Gelas ukur 50 mL PYREX ‐ Gelas ukur 10 mL PYREX ‐ Buret 10 mL PYREX ‐ Labu Takar 1000 mL PYREX ‐ Labu Takar 100 mL PYREX ‐ Labu Takar 50 mL PYREX ‐ Spatula ‐ Pipet Tetes ‐ Karet Penghisap ‐ Pipet Volume 5 mL PYREX ‐ Pipet skala 5 mL PYREX ‐ Botol Reagen Coklat ‐ Cawan porselen ‐ Tanur Thermo Scientific ‐ Kuvet ‐ Statif dan Klem ‐ Botol Aquades ‐ Spektrofotometer Agilent Carry 40 ‐ Hot Plate Universitas Sumatera Utara