Untuk menyederhanakan perhitungan ketidakpastian pengukuran dapat digunakan perangkat lunak software. Dimana cara ini memberikan keuntungan dalam
metode penurunan angka, dan hanya memerlukan pemahaman dalam menggunakan rumus unuk menurunkan hasil akhir. Ellison et al. 1999
2.6 Metode Analisis Kimia
2.6.1 Spektroskopi Ultraviolet dan Tampak Visible
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum
dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar- benar terseleksi dapat cahaya seperti prisma.
Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu wolfram, lampu hidrogen atau deuterium digunakan untuk sumber pada daerah
UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang
stabil dapat digunakan transformator. Monokromator digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma
ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah.
Pada pengukuran daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran daerah UV kita harus menggunakan sel
kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya, tebal kuvetnya adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat
digunakan. Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Khopkar, S.M.,2008
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 : Bagan alat spektrofotometri UV-VIS www.google.com.spektrofotometri.valdisreinaldo
Secara umum untuk mempelajari secara kuantitatif berkas radiasi yang dikenakan cuplikan, maka caranya adalah dengan membandingkan intensitas sinar
mula-mula I
o
dengan sinar yang dilewatkan dari cuplikan I
t
. Ada tiga kemungkinan fenomena yang terjadi yaitu:
1. I
o
= I
t
, artinya tidak ada sinar yang diserap atau semua ditransmisikan dilewatkan.
2. I
t
= 0, artinya semua sinar diserap. 3.
I
t
I
o
, artinya sebagian sinar diserap dan sebagian lagi dilewatkan.
Kejadian 1 dan 2 tidak memberikan informasi, tetapi kejadian 3 akan memberikan informasi sebagai dasar analisa baik kualitatif maupun kuantitatif.
Besarnya penurunan intensitas sinar ∆I = I
t
– I
o
tergantung jenis pengabsorpsi dasar analisa kualitatif dan tergantung dengan konsentrasi penyerap dasar
analisa kuantitatif.
Metode spektrofotometri memerlukan dibuatnya suatu kurva standar disebut juga kurva referensi atau kalibrasi untuk konstituen yang akan
ditentukan. Kuantitas-kuantitas yang sesuai dari konstituen itu diambil dan diolah dengan cara yang sama seperti larutan contoh untuk pengembangan warna dan
pengukuran transmisi ataupun absorbansi pada panjang gelombang yang optimal. Absorbansi log I
I
t
dialurkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh suatu alur garis lurus jika hukum Beer dipatuhi. Kurva itu kemudian digunakan
untuk penetapan konstituen pada kondisi eksperimen yang sama. Vogel, 1994
Universitas Sumatera Utara
2.6.2 Titrasi Asidi-Alkali