Perhitungan ketidakpastian tipe A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian penentuan nilai ketidakpastian dengan menggunakan metode analisis kimia, yaitu analisis dilakukan dengan penentuan asam lemak bebas metode titrasi netralisasi berdasarkan AOCS Ca5a-40, analisis dilakukan dengan penentuan kadar ion besi Fe 2+ dengan menggunakan metode spektrofotometri uv-vis.

4.1.1 Perhitungan Ketidakpastian untuk Analisis Fe

2+ dengan Metode Spektrofotometri

4.1.1.1 Perhitungan komponen – komponen ketidakpastian standar

4.1.1.1.1 Perhitungan ketidakpastian tipe A

Pembuatan kurva kalibrasi larutan standar logam Fe 2+ dilakukan dengan membuat larutan standar dengan berbagai konsentrasi yaitu pada pengukuran 0,0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL, kemudian diukur absorbansinya dengan alat spektrofotometri UV-VIS. Data absorbansi untuk larutan standar Fe 2+ dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1. Data absorbansi larutan standar Fe 2+ Konsentrasi mgL Absorbansi 0,0 0,0003 0,2 0,0570 0,4 0,1170 0,6 0,1720 0,8 0,2250 1,0 0,2790 Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran absorbansi kemudian diplotkan terhadap konsentrasi sehingga diperoleh kurva kalibrasi larutan standar logam Fe 2+ pada gambar 4.1 berikut. y = 0,2789x + 0,558 r = 0,9996 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 A b so rb a n si Io n Be si Konsentrasi Ion Besi mgL Gambar 4.1.Grafik Least Square Linear untuk Analisis Fe 2+ dengan Metode Spektrofotometri Perhitungan persamaan garis regresi Untuk menentukan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut : Tabel 4.2. Tabel data perhitungan persamaan garis regresi No Xi Yi Xi- X Yi- Y Xi- X 2 Yi- Y 2 Xi- X Yi- Y 1 0,0 0,0003 -0,5 -0,1414 0,25 0,0200 0,07070 2 0,2 0,0570 -0,3 -0,0847 0,09 0,0072 0,02541 3 0,4 0,1170 -0,1 -0,0247 0,01 0,0006 0,00247 4 0,6 0,1720 0,1 0,0303 0,01 0,0009 0,00303 5 0,8 0,2250 0,3 0,0833 0,09 0,0069 0,02499 6 1,0 0,2790 0,5 0,1373 0,25 0,0189 0,06865 ∑ 3,0 0,8503 0,0 0,0001 0,70 0,0545 0,19525 X =  = = 0,5 Y =  = 6 8503 , = 0,1417 Universitas Sumatera Utara Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : Y = ax + b 4.1 dimana : Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan mengunakan metode least square sebagai berikut : a =           2 X Xi Y Yi X Xi 4.2 a = 7 , 19525 , a = 0,2789 Sehingga diperoleh harga slope a = 0,2789 Harga intersep b diperoleh melalui substitusi a kepersamaan berikut : Y = aX + b 4.3 b = Y - a X b = 0,19525 – 0,27890,5 b = 0,19525 – 0,13945 b = 0,0558 Sehingga diperoleh harga intersep b = 0,0558 Maka pesamaan garis regresi yang diperoleh adalah : Y = 0,2789X + 0,0558 4.4 Koefisien Korelasi Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara r =                   n i n i n i Y Yi X Xi Y Yi X Xi 2 2 4.5 Koefisien korelasi untuk logam Besi Fe 2+ adalah: r = 0545 , 70 , 19525 , r = 19532 , 19525 , r = 0,9996 Perhitungan konsentrasi larutan sampel Dengan menggunakan persamaan 4.4, dapat dihitung konsentrasi larutan sampel X yang diukur absorbansinya Y , yaitu : Ketidakpastian ux ,y pada nilai x karena variasi dalam y i Ketidakpastian konsentrasi Fe 2+ dalam larutan sampel X karena pengaruh variasi absorbansi larutan kalibrasi dapat ditentukan dengan mensubstitusikan nilai pada tabel 3.1. kedalam persamaan : 4.6 Karena dari S xy = dan diperoleh , maka diperoleh : Universitas Sumatera Utara Ketidakpastian x0, xi pada nilai x0 karena variasi dalam xi Persamaan yang digunakan untuk menentukan ketidakpastian konsentrasi Fe 2+ dalam larutan sampel yang diukur absorbansinya karena pengaruh variasi konsentrasi larutan standar kalibrasi adalah sebagai berikut : Hubungan Linear antara xi dan yi Untuk menguji hubungan linear antara x i dan y i digunakan uji F dengan persamaan yang digunakan untuk memperoleh nilai F hitung sebagai berikut : F = MS LOF MS PE Tahap – tahap perhitungan nilai F hitung adalah sebagai berikut : Perhitungan penjumlahan kuadrat total SS T , dikoreksi untuk mean Perhitungan penjumlahan kuadrat karena kesalahan murni SS PE Perhitungan penjumlahan kuadrat karena regresi SS REG Perhitungan penjumlahan kuadrat karena tidak linear SS LOF SS LOF = SS T – SS REG - SS PE Dalam hal ini, hipotesis nol adalah terdapat hubungan linear antara x i dan y i . Dan keseluruhan hasil perhitungan diringkas pada tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Tabel ANAVA untuk uji Linearitas Sumber Variasi SS Derajat Bebas MS F Karena Regresi Variasi mean grup pada garis Dalam grup Total SS REG = 0,072 SS LOF = 1,5 x 10 - 5 SS PE = 6,4 x 10 -5 SS T = 0,072 1 3 10 14 0,072 1,5 x 10 -5 6,4 x 10 -5 0,80 Massart et al. 1988

4.1.1.1.2 Perhitungan Ketidakpastian tipe B