16
Kantor Sospol sebagai aparat intelejen sipil dan aparat ideologis untuk melakukan indoktrinasi kepada masyarakat dan regulasi terhadap aktivitas politik dan sosial. Dwifungsi
ABRI tidak hanya merambah bidang politik dan kemasyarakatan, tapi juga sampai bidang ekonomi. Salah satu bentuk konkretnya berupa premanisme. Dwifungsi menjadi ancaman
serius bagi demokratisasi keamanan dan bahkan stabilitas sosial-politik. Kerangka analisis ini bertolak belakang dengan ideologisasi Dwifungsi ABRI yang justru mengandaikan ABRI
sebagai stabilisator dan dinamisator. Meski pada masa Orde Baru stabilitas nasional relatif mapan, tapi bersifat semu karena diikuti dengan matinya demokrasi, merajalelanya
kekerasan, dan kuatnya supremasi militer, sementara elemen-elemen sipil dalam posisi lemah.
6
I.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan menjadi pokok bahasan dalam tulisan ini adalah: “Bagaimana sejarah awal militer
Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam politik Indonesia”.
I.3. Batasan masalah
Mengingat dalam suatu penelitian perlu adanya eksplorasi khusus agar penelitian yang dilakukan tidak mengambang dari materi, maka perlu adanya pembatasan masalah
dalam penelitian. untuk itu peneliti akan membatasi masalah penelitiannya pada masa Demokrasi liberal dan Demokrasi terpimpin dari tahun 1950 sampai tahun 1966, karena masa
ini merupakan tonggak sejarah penting keterlibatan militer dalam dunia politik, mulai dari masa demokrasi terpimpin 1950-1959, dimana pada masa ini militer memainkan
peranannya dalam memadamkan gerakan-gerakan separatisme lokal sampai keluarnya doktrin dwifungsi ABRI pada tahun 1958 dan pada masa demokrasi liberal 1959-1966
6
Soebijono, Ibid. Hlm 137
Universitas Sumatera Utara
17
terjadi gerakan 30S PKI dan keluarnya Supersemar dan lahirnya rezim Orde baru yang merupakan masa keemasan militer dalam kancah dunia politik.
I.4. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ialah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai
7
. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah:
1. Mendeskripsikan sejarah terbentuknya militer beserta kelembagaannya.
2. Mendeskripsikan keterlibatan militer dalam politik Indonesia.
3. Menganalisis sejarah awal militer Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk
terlibat dalam politik Indonesia.
I.5. Manfaat penelitian
1. Bagi masyarakatpraktisi, penelitian diharapkan mampu menambah pengetahuan
ataupun informasi tentang bagaimana sejarah awal militer Indonesia bisa mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam politik Indonesia.
2. Bagi Ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan
kajian dan sumbangan pemikiran terutama tentang keterlibatan militer dalam politik Indonesia
3. Bagi penulis, untuk mengembangkan kemampuan berfikir serta kemampuan
penulis untuk menulis karya ilmiah dan juga dapat menambah pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.
I.6. Kerangka teori