Anak Autis Kebutuhan Pembelajaran ABK

1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 19 1 Segi kesehatan anak Apakah ia memililki kelainan khusus seperti kencing manis atau pernah dioperasi, kalau digerakkan sakit sendinya, dan masalah lain seperti harus meminum obat dan sebagainya. 2 Kemampuan gerak dan mobilitas Apakah anak ke sekolah menggunakan transportasi khusus, alat bantu gerak, dan sebagainya. Hal ini berhubungan dengan lingkungan yang harus dipersiapkan. 3 Kemampuan komunikasi Apakah ada kelainan dalam berkomunikasi, dan alat komunikasi yang akan digunakan lisan, tulisan, isyarat dan sebagainya. 4 Kemampuan dalam merawat diri Apakah anak dapat melakukan perawatan diri dalam aktivitas sehari-hari atau tidak. Misalnya: dalam berpakaian, makan, mandi dll. 5 Posisi Bagaimana posisi anak tersebut pada waktu menggunakan alat bantu, duduk pada saat menerima pelajaran, waktu istirahat, di kamar kecil toilet, saat makan dan sebagainya. Sehinga physical therapis sangat diperlukan.

e. Anak Autis

Autis pertama kali ditemukan oleh Kanner pada tahun 1943, Kaplan, 1997, beliau mendeskripsikan gangguan ini sebagai ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Isilah Autism sendiri berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Anak autis seakan-akan hidup di dunianya sendiri Danuatmadja, 2003. Menurut Faizal Yatim 2002, autisme adalah suatu keadaan seorang anak berbuat semuanya sendiri baik cara berfikir maupun berperilaku. Rusdi Maslim 2013 menjelaskan bahwa autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai oleh adanya abnormalitas yang muncul sebelum usia tiga tahun dan dengan ciri fungsi yang 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 20 abnormal dalam 3 bidang dari interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang. Beliau menambahkan bahwa gangguan ini dijumpai 3 sampai 4 kali lebih banyak pada anak laki-laki dibanding dengan anak perempuan. Berdasarkan perilakunya, ada tiga kelompok anak dengan gangguan spektrum autis yaitu: 1 kelompok autis yang menyendiri, Anak-anak dari kelompok anak penyandang gangguan spektrum autis yang menyendiri biasanya jarang menggunakan kata-kata dan hanya bisa mengucapkan beberapa patah kata yang sederhana. 2 kelompok autis yang pasif Mereka mempunyai ciri-ciri seperti memiliki pembendaharaan kata yang lebih banyak meskipun masih mengalami keterlambatan untuk bisa berbicara dibandingkan anak lain yang sebaya. 3 kelompok autis yang aktif aneh Anak-anak dari kelompok ini bertolak belakang dengan anak-anak dari kelompok autis yang menyendiri karena bisa lebih cepat berbicara dan memiliki pembendaharaan yang banyak, walaupun terkadang masih terselip kata-kata yang tidak bisa dimengerti Yatim, 2002. Secara umum anak autis memiliki kondisi sebagai berikut: Mengalami hambatan di dalam bahasa Kesulitan dalam mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial Kekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan Kurang memiliki perasaan dan empati Sering berperilaku diluar kontrol dan meledak-ledak Secara menyeluruh mengalami masalah dalam perilaku Kurang memahami akan keberadaan dirinya sendiri Keterbatasan dalam mengekspresikan diri Berperilaku monoton dan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 21 Berdasarkan Instrumen Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders Fifth Edition DSM V, Autism Spectrum Disorder ASD dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkat severity kepelikannya, yaitu dijelaskan dalam tabel 1.2. berikut ini. Tabel 1. 1 Tingkat Kesulitan Gangguan Spektrum Autis Dani, 2014 Tingkat Kesulitan Komunikasi Sosial Perilaku berulang terbatas Level 3 “memerlukan dukungan sangat substansial” Kekurangan yang parah dari keahlian komunikasi verbal dan non-verbal menyebabkan gangguan yang parah dalam keberfungsian, keinginan menga- wali interaksi sosial yang sangat terbatas, dan tanggapan mini-mal terhadap ajakan bersosialisasi dari pihak lain. Sebagai contoh, seseorang yang berbicara dengan jelas dengan sedikit kata, yang sangat jarang megawali interaksi, dan apabila hal tersebut dilakukannya, dengan cara yang tak lazim untuk pemenuhan kebutuh- annya, dan tanggapan hanya pada pendekatan sosial yang sangat langsung. Perilaku yang tidak fleksibel, kesulitan ekstrim menghadapi perubahan, atau perilaku- perilaku berulang terbatas jelas sekali tampak mengganggu keberfungsian pada semua bidang. Kesulitan besar merubah perhatian dan tindakan. Level 2 “memerlukan dukungan substansial” Kekurangan yang kentara dari keah-lian komunikasi verbal dan non-verbal; gangguan sosial yang nyata walaupun mendapat dukungan di tempat; keterbatasan mengawali interaksi sosial; respon yang sedikit atau abnormal terhadap ajakan bersosialisasi dari pihak lain. Sebagai contoh, seseorang yang berbicara kalimat sederhana, yang interaksinya terbatas atau sempit pada minat tertentu, dan yang tampak jelas keganjilan komunikasi nonverbal. Perilaku yang tidak fleksibel, kesulitan menghadapi peru- bahan, atau perilaku-perilaku berulang terbatas lainnya cukup sering terjadi sehingga tampak jelas oleh pengamat yang biasa dan mengganggu keberfungsian pada konteks yang beragam. Kesulitan merubah perhatian dan tindakan. Level 1 “memerlukan dukungan” Tanpa dukungan di tempat, kekurangan dalam hal komunikasi sosial menimbulkan gangguan yang berarti. Kesulitan mengawali interaksi sosial, dan contoh yang jelas dari respon yang tidak normal atau tidak sukses terhadap ajakan dari pihak lain. Mungkin tampak penurunan minat dalam interaksi sosial. Sebagai contoh, seseorang yang dapat ber-bicara dengan kalimat yang utuh dan mampu terlibat dalam komunikasi, namun gagal Perilaku yang tidak fleksibel menyebabkan pengaruh yang signifikan dalam keberfungsian pada satu konteks atau lebih. Kesulitan beralih diantara bebe- rapa aktifitas. Permasalahan dalam mengorganisir dan merencanakan sesuatu meng- halangi kemandirian. 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 22 Tingkat Kesulitan Komunikasi Sosial Perilaku berulang terbatas dalam percakapan dua arah dengan orang lain, dan yang memiliki cara-cara yang ganjil dan gagal dalam berteman. Kebutuhan Pembelajaran bagi anak-anak autis adalah sebagai berikut: 1 Diperlukan adanya pengembangan strategi untuk belajar dalam lingkup kelompok 2 Perlu menggunakan beberapa teknik di dalam menghilangkan perilaku-perilaku negatif yang muncul dan mengganggu kelangsungan proses belajar secara keseluruhan stereotip 3 Guru perlu mengembangkan ekspresi dirinya secara verbal dengan berbagai bantuan 4 Guru terampil mengubah lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi anak, sehingga tingkah laku anak dapat dikendalikan pada hal yang diharapkan.

D. Aktivitas Pembelajaran