Karakteristik Perilaku Anak Autis Pengembangan Perilaku Anak Autis

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 112 8

2. Karakteristik Perilaku Anak Autis

Perilaku merupakan segala sesuatu yang diekspresikan melalui perkataan dan perbuatan dan semuanya itu dapat kita lihat, rasakan, dan kita dengar baik oleh diri sendiri atau orang lain. Banyak perilaku autisme yang berbeda dari perilaku normal. Di satu sisi ada perilaku yang berlebihan, di sisi lain ada kekuarangan. Pada anak autis terlihat adanya perilaku yang berlebihan dan kekurangan. Contoh perilaku yang berlebihan adalah: a. hiperaktivitas motorik, seperti tidak bisa diam, jalan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas, melompat-lompat, berputar-putar, memukul- mukul pintu atau meja. b. mengulang-ulang suatu gerakan tertentu. Contoh perilaku yang kekurangan: duduk diam, bengong dengan tatap mata yang kosong, melakukan permainan yang samamonoton dan kurang variatif secara berulang-ulang, sering duduk diam terpukau oleh sesuatu hal, misalnya bayangan dan benda yang berputar. Kadang- kadang ada kelekatan pada benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar, gelang karet atau apa saja yang terus dipegangnya dan dibawa kemana-mana.

3. Pengembangan Perilaku Anak Autis

Pokok materi ini menyajikan salah satu bentuk strategi penanganan perilaku, yaitu strategi proaktif. Strategi proaktif dilakukan oleh guru dengan melakukan tindakan proaktif untuk menangani perilaku anak dan mengarahkan kearah perilaku pengganti yang diinginkan sesuai hasil analisis perilaku. Strategi proaktif terdiri dari positive reinforcers, premack principle, dan token system, dengan penjelasannya sebagai berikut. a. Positive Reinforcers; Strategi penanganan perilaku dengan cara memberikan objek atau hal yang menyenangkan kepada anak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perilaku yang ditargetkan. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 113 8 KP Positive Reinforcers dilakukan secara hierakis sesuai dengan kebutuhan anak. Pada tahapan primer, bentuknya dapat berupa pemberian hadiah dalam bentuk makanan atau minuman kesukaan anak. Kemudian dapat juga ketingkat pemberian mainan kesukaan anak sampai ke pujian dalam hierarkis sekunder. Pada hierarkis yang paling tinggi, orang akan memiliki reinforcers dari dalam dirinya sendiri self reinforcers untuk dapat menunjukkan perilaku positif. Ini yang dikenal dengan instrinsik reinforcers. 1 Hadiah Salah satu bentuk positive reinforcer yaitu pemberian hadiah. Bagaimana memilih hadiah? Hadiah apa yang akan anda berikan kepada anak apabila anak menunjukkan perilaku sesuai target sebagai bagian dari reinforcers? Berikut ini cara yang dapat anda lakukan untuk menentukan hadiah yang akan diberikan. Mencari informasi dari orang tua, guru sebelumnya, susternya, orang-orang yang terlibat dengan anak di rumah dan sekolahnya. Observasi di lingkungan alami anak natural. Observasi di lingkungan yang direkayasa. Pengalaman memilih. 2 Pujian Bagaimana memberikan pujian kepada anak dalam rangka reinforcer dalam manajemen perilaku? Apabila anda akan menggunakan pujian sebagai bentuk reinforcer sekunder, perhatikan kriteria pemberian pujian berikut ini. Pilihlah jenis pujian yang spesifik. Berikan pujian dengan penuh antusias. Berikan pujian yang sesuai dengan level anak b. Premack Principle; Premack principle adalah prinsip yang memberitahu anak tentang apa yang harus dilakukan, pertama dan selanjutnya. First ………………….. Then ………………… Pertama ………………… kemudian ………………………… PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 114 8 c. Token System Token System terkait dengan sistem hadiah. Anak akan mendapat token setiap kali ia berperilaku positif. Setelah sejumlah token terkumpul, anak bisa menukarnya dengan hadiah yang dipilih. Token system menggunakan model reward and punishment dalam teori perkembangan moral anak. Token System sesuai dengan tahapan perkembangan moral anak pada level tersebut. Token System sesuai dengan teori stimulus dan respon.

D. Aktivitas Pembelajaran