Perhitungan biaya pekerjaan perkuatan dengan Concrete Jacketing

123

4.3.6.2 Perhitungan biaya pekerjaan perkuatan dengan Concrete Jacketing

Perhitungan biaya dengan Concrete Jacketing meliputi perkuatan satu elemen balok masing-masing pada balok utama memanjang dan melintang. Tabel 4.10. Perhitungan Biaya Pekerjaan Perkuatan Dengan Concrete Jacketing No Item Satuan Indeks Harga satuan Harga total 1 Bahan dan upah 1.1 Balok utama memanjang 9,3 m a. Pekerjaan beton f’c = 40 Mpa Sikacrete ® -08 ID m 3 0,86512 10.256.400,00 8.873.016,77 - Upah pengecoran m 3 0,86512 211.600,00 183.059,39 b. Pekerjaan bekisting + upah m 2 18,360 409.550,00 7.519.338,00 c. Pemasangan Perancah + upah bh 9 108.130,00 973.170,00 d. Pekerjaan pembesian + upah Universitas Sumatera Utara 124 - Besi ulir dia. 13 kg 44,01696 21.480,50 945.506,31 - Besi polos dia. 8 kg 37,43415 19.380,50 725.492,54 - Shear connector dynabolt dia. 10 mm bh 336 8.000,00 2.688.000,00 1.2 Balok utama melintang 7,3 m a. Pekerjaan beton f’c = 40 Mpa Sikacrete ® - 08 ID m 3 0,69483 10.256.400,00 7.126.454,41 - Upah pengecoran m 3 0,69483 211.600,00 147.026,02 b. Pekerjaan bekisting + upah m 2 14,688 409.550,00 6.015.470,40 c. Pemasangan Perancah + upah bh 8 108.130,00 865.040,00 d. Pekerjaan pembesian + upah - Besi ulir dia. 13 kg 39,60944 21.480,50 850.830,57 - Besi polos dia. 8 kg 30,77919 19.380,50 596.516,09 - Shear connector dynabolt dia. 10 mm bh 272 8.000,00 2.176.000,00 Total Harga 39.684.920,50 Pembulatan 39.684.920,00 Universitas Sumatera Utara 125 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian dan perhitungan struktur pasca kebakaran pada pengerjaan tugas akhir ini, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian sampel Core Drill di laboratorium, mutu beton f’c yang diperoleh yaitu, untuk balok dan kolom masing-masing adalah 9,424 Nmm 2 dan 8,575 Nmm 2 . 2. Terjadi penurunan momen tahanan terhadap lentur pada balok utama memanjang dan balok utama melintang, dimana momen tahanan balok utama memanjang daerah tumpuan mengalami penurunan sebesar 2,33 , sedangkan momen tahanan balok utama melintang daerah tumpuan mengalami penurunan sebesar 2,33 , dan daerah lapangan mengalami penurunan sebesar 10,54 . 3. Kapasitas balok masih memenuhi dalam memikul gaya geser yang terjadi, dimana tahanan geser balok daerah tumpuan, V R = 334,32 kN Vu = 186,7623 kN; sedangkan tahanan geser balok daerah lapangan, V R = 252,779 kN Vu = 66,1171 kN. 4. Metode perkuatan lentur balok dengan Carbon-Fiber Reinforced Polymer CFRP menghasilkan peningkatan kapasitas terhadap lentur, dengan momen tahanan balok utama memanjang daerah tumpuan, M R = 381,4496 kNm Mu = 310,4461 kNm atau naik sebesar 22,87 , sedangkan momen tahanan balok utama melintang daerah tumpuan, M R = 386,4146 Universitas Sumatera Utara